Ban tubeless merupakan salah satu jenis ban tanpa tube yang dirancang tanpa memerlukan ban bagian dalam. 

Saat proses pemasangan ban mobil, ada satu komponen yang sering ditawarkan ke pengguna mobil, yaitu cairan ban tubeless. 

Cairan ini diklaim bisa menambal sendiri lubang pada ban yang terkena benda tajam. Bagi Sahabat yang belum tahu, cairan ban tubeless ini dimasukkan melalui pentil. Saat terjadi kebocoran, cairan ini akan mengisi lubang yang bocor, kemudian akan menutupi lubang tersebut.

Teksturnya mungkin agak mirip dengan lem, sealant atau cairan ban tubeless ini mudah sekali mengering. Bahkan jauh lebih cepat kering setelah diaplikasikan ke ban. 

Hal utama yang perlu diketahui jika Sahabat tidak yakin apakah sealant masih bisa digunakan atau tidak, lebih baik sering-sering diperiksa. 

Sebab jika lupa, dikhawatirkan ban akan kempes saat berkendara, atau ban bisa menjadi licin apalagi ketika setelah hujan. 

Bagaimana cara merawat cairan ban tubles tetap bekerja dengan baik?

Jangan lupa untuk terus memeriksa tekanan ban Sahabat. Dalam kondisi baik, cairan ban tubeless bisa menyegel ban. 

Tapi jika cairan ban mulai mengering, roda  bisa kehilangan udara alias kempes. Dengan menyesuaikan tekanan, ini akan membantu Sahabat mendeteksi apakah cairan ban tubeless layak digunakan atau tidak. 

Kemudian cairan ban tubeless juga bisa mengalami penguapan kecil, sehingga kehilangan kapasitasnya seiring dengan waktu penggunaan. Paling lama cairan ban tubeless bisa bertahan hingga 3 bulan, tergantung pada penggunaan mobil itu sendiri. 

Cara kerja cairan ban tubeless 

Biasanya cairan ban tubeless terbuat dari fiber, karet dan lem. Fungsinya untuk menutup lubang pada ban. Dengan demikian tekanan angin di ban akan tetap terjaga dan kebocoran tidak akan terjadi. 

Bahkan, cairan ban tubeless juga bisa melindungi ban dari benda tajam. Jika terkena benda tajam, Sahabat hanya perlu putar benda tersebut supaya cairan ban tubeless bisa menutupi lubangnya. 

Setidaknya cairan ini bisa meredam berkurangnya tekanan angin secara drastis saat ban terkena atau tertembus benda tajam, hingga mencegah ban kempes. 

Berbagai produsen produk ini pun mengklaim bahwa cairan ini mampu melindungi ban dari peluru kaliber 32. Bahkan tetap optimal saat terkena tusukan mencapai 3,5 cm.

Oleh karena itu, banyak yang menganggapnya sangat membantu, terutama ketika ban terkena paku di tempat terpencil atau yang cukup jauh dengan gerai tambal ban.

Setelah menggunakan cairan ban tubless, biasanya ban aman dikendarai jarak jauh, digunakan untuk berjalan lebih dari 400km per harinya. Juga aman saat dipacu dalam kecepatan tinggi.

Keuntungan penggunaan sealant 

Bicara soal kegunaan sealant tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Salah satunya memberi kenyamanan dan keamanan dalam berkendara.  

Untuk menunjang perasaan aman selama perjalanan, penggunaan sealant ini terbilang cukup mudah. Cukup dimasukkan ke dalam ban, lalu cairan secara otomatis akan melapisi bagian dalam ban. Sehingga ketika ada ranjau darat, maka ban tidak akan mudah kempes. 

Kekurangannya 

Penggunaan sealant memicu beberapa keluhan, seperti keseimbangan ban jadi terganggu. Banyak pengguna mobil yang memakai cairan ban tubeless ini, kemudian merasakan kalau bannya terasa keras, sehingga putaran ban tidak stabil. 

Nah, sebelum menggunakan cairan penambal ban, Sahabat harus mengetahui dulu soal karakter ban yang digunakan. Apakah karakternya soft, medium atau compound. 

Sebab kalau dipakai pada ban yang tidak sesuai, misalnya pada tipe ban hard, maka tingkat kekerasan ban bisa bertambah sehingga berkendara pun jadi tidak nyaman. 

Disarankan untuk selalu melihat kondisi ban, baik dari segi ketebalan, usia pemakaian sampai tekanannya. Semoga artikel ini bisa membantu! 

Penulis : Dinno Baskoro