Permainan Tradisional Sunda
Permainan tradisional saat ini memang mulai ditinggalkan oleh banyak anak kecil di nusantara tercinta ini. Namun, dengan adanya pandemi seperti ini, anak-anak mengalami kebosanan yang bukan main karena tidak bisa bertemu dengan temannya di sekolah. Beberapa dari mereka mulai menghidupkan kembali permainan tradisional bersama teman-temannya.
Ada banyak permainan tradisional Indonesia yang bisa Sahabat mainkan. Sahabat bisa memilih per daerah. Misal berikut ini adalah permainan tradisional Sunda yang cukup populer dimainkan oleh anak-anak Sunda zaman dulu.
Gatrik atau Tok Kadal Lobang
Di Sunda permainan ini dikenal dengan gatrik atau tok kadal lobang. Di tempat lain seperti Jawa Timur, permainan ini dikenal dengan patil lele. Mungkin di daerah nusantara lainnya disebut dengan nama lain juga.
Permainan ini bisa dimainkan oleh 2 orang atau bisa tim. Jumlah orang dibagi menjadi 2 tim. Setiap tim mengumpulkan poin hingga mencapai poin kemenangan yang disepakati. Biasanya memakai 500 poin atau 1.000 poin.
Sebelum bermain gatrik ini, Sahabat perlu punya 2 tongkat, satu panjang, satunya lebih pendek. Tongkat yang pendek sekitar 20 cm. Sedangkan tongkat yang panjang sekitar 40 cm. Karena ini adalah permainan tradisional, maka medianya sangat mudah ditemukan dan masih memanfaatkan alam. Selain 2 tongkat tersebut, Sahabat harus menyiapkan lubang kecil dengan melubangi tanah. Lubangnya memanjang sekitar 15 cm dan sempit secukupnya dengan tongkat kecil.
Cara bermainnya adalah dengan meletakkan tongkat kecil ke dalam lubang, lalu memukul ujung tongkat pendek dengan tongkat panjang. Yang terjadi adalah tongkat kecil akan memutar ke atas. Selagi tongkat pendek berputar, Sahabat harus memukulnya ke depan sejauh mungkin.
Jika tongkat kecil dipegang oleh penjaga dari tim lawan, maka Sahabat tidak mendapatkan poin. Namun, jika penjaga dari tim lawan tidak bisa menangkapnya, maka Sahabat akan mendapatkan poin sesuai dengan jauh pukulan. Poin dihitung dengan perbandingan tongkat kecil.
Dikatakan menang jika salah satu tim menyentuh poin yang disepakati. Semakin banyak orang, maka semakin cepat untuk mencapai poin, karena setiap poin anggotanya diakumulasikan.
Galah Asin atau Gobak Sodor
Permainan tradisional Sunda lainnya adalah galah asin. Galah asin biasanya lebih dikenal dengan gobak sodor. Permainan ini biasanya dimainkan oleh 3 hingga 7 orang setiap timnya. Permainan ini sangat menonjolkan kecepatan dan strategi.
Lapangan yang digunakan oleh galah asin ini biasanya berukuran 9 x 4 meter persegi. Ada tim bertahan dan tim penyerang. Setiap tim bergantian dalam menjadi bertahan atau penyerang.
Cara bermainnya adalah tim bertahan berada pada garis horizontal dan vertikal yang ada di lapangan. Sedangkan tim penyerang harus berusaha melewati penjaga di setiap garisnya. Penyerang tidak boleh terpegang oleh penjaga garis. Jika terpegang, maka tim penyerang berganti menjadi bertahan.
Dikatakan menang dalam permainan tradisional galah asin ini apabila dalam 1 putaran memiliki poin yang paling besar. Poin didapatkan dari jumlah anggota tim yang lolos dari sergapan tim bertahan.
Boi-boian
Permainan ini cukup sederhana. Sahabat hanya perlu mengumpulkan pecahan genteng dan bola kasti. Permainan ini individual namun dimainkan oleh banyak orang.
Cara bermainnya adalah dipilih satu orang yang menjaga pecahan genteng tersebut. Lalu kemudian satu orang lainnya melempar bola kasti ke arah tumpukan pecahan genteng tersebut. Jika tepat mengena ke pecahan genteng dan berhamburan, maka pemain lainnya lari menjauh. Namun, jika pelempar luput mengenai, maka pelempar tadi menjadi penjaga genteng tersebut. Begitu terus hingga genteng terkena lemparan.
Jika genteng sudah berhamburan, sang penjaga tersebut harus menata kembali dan mulai melempar bola sebisa mungkin mengenai pemain lainnya. Penjaga harus mengenai semua pemain. Jika sebelum kena semua pemain dan genteng dihamburkan lagi, maka penjaga harus menatanya lagi lalu berburu pemain lainnya.
Itulah beberapa permainan tradisional Sunda yang bisa Sahabat mainkan. Masih banyak lagi permainan tradisional Sunda lainnya seperti sorodot gaplok, paciwit-ciwit lutung, oray-orayan, dan lain-lain.
Penulis: Iskael