Siapa yang masih mengabaikan pentingnya sabuk pengaman untuk keselamatan dalam berkendara? Semoga kamu bukan salah satunya, ya, Sahabat. Sabuk pengaman merupakan benda yang dirancang khusus untuk menyelamatkan kamu apabila terjadi kecelakaan atau kejadian yang tidak terduga. Dengan menggunakan sabuk pengaman, risiko kecelakaan pun akan semakin berkurang.

Pentingnya Sabuk Pengaman 

Mirisnya, penggunaan sabuk pengaman di Indonesia masih hanya sebatas untuk menyelamatkan pengendara dari tilang polisi. Sabuk pengaman baru akan dipakai jika melihat polisi di depan jalan. Kondisi inilah yang disebut dengan human error.

Berdasarkan sebuah penelitian pada tahun 1998-2008, 91% penyebab kecelakaan berasal dari faktor manusia, 5% dari faktor kendaraan, 3% dari faktor jalan, dan 1% dari faktor lingkungan. Faktor manusia sebagai faktor terbesar kecelakaan yang dimaksud adalah rendahnya kesadaran pengemudi dalam menaati peraturan lalu lintas untuk menggunakan sabuk pengaman.

Mengapa banyak orang tidak mau memakai sabuk pengaman? Banyak orang beranggapan bahwa menggunakan sabuk pengaman akan membatasi gerak saat berada di dalam mobil. Padahal, sugesti tersebut akan hilang jika sudah terbiasa.

Jenis Sabuk Pengaman 

Berdasarkan jenisnya, sabuk pengaman dapat dibagi ke dalam empat jenis. Pertama, sabuk pangkuan. Sabuk ini hanya melintas di atas pangkuan. Sabuk pangkuan ini ada di barisan tengah dan belakang mobilmu.

Kedua, sabuk pengaman dengan dua titik. Sabuk pengaman dengan dua titik menggunakan sistem penahan yang terdiri dari sabuk pangkuan dan sabuk yang melintang melewati bahu (sash).

Selain dua jenis tersebut, ada pula sabuk pengaman dengan tiga titik dan empat titik. Sabuk pengaman dengan tiga titik menggunakan sistem pengaman yang serupa dengan sabuk pangkuan dan sash, namun membentuk suatu jaringan yang akan menahan tubuh dalam sebuah tabrakan ke dada, bahu, dan selangkangan.

Sabuk pengaman dengan empat titik menggunakan sistem penahan dengan empat titik. Sistem ini sudah tergolong sangat canggih dan sangat efektif mengurangi risiko kematian bila terjadi kecelakaan.

Saat terjadi kecelakaan, penumpang yang menggunakan sabuk pengaman akan tetap berada di kursi. Sabuk pengaman dapat mengurangi risiko terjadinya kontak dengan bagian dalam atau bagian interior mobil dan mendistribusikan tekanan dari benturan kecelakaan.

Penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman, saat terjadi kecelakaan akan bergerak sama cepat dengan laju kendaraan sebelum terjadi benturan. Pada umumnya, akan bergerak ke arah depan, namun bisa bergerak ke arah lain atau bahkan terpental ke luar.

Menurut data dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), sabuk pengaman menyelamatkan lebih dari 13.000 nyawa dalam satu tahun. Secara tidak langsung, itu menunjukkan bahwa kelalaian penggunaan sabuk pengaman akan berakibat fatal bagi para pengendara dan penumpang di dalam mobil.

Sebetulnya, banyak cara untuk meminimalisasi terjadinya kelalaian. Salah satunya dengan membiasakan diri untuk memakai sabuk pengaman. Mengingatkan orang terdekat untuk mau memakai sabuk pengaman. Bila perlu, tempelkan tanda pengingat di mobilmu agar selalu ingat untuk menggunakan sabuk pengaman ketika akan berkendara.

Tidak hanya penumpang di bagian kursi depan mobil saja yang perlu menggunakan sabuk pengaman, yang di bagian kursi belakang pun penting. Sebab kecelakaan bisa terjadi dari arah mana saja.

Meskipun kamu telah berhati-hati dalam mengemudi, risiko kecelakaan saat berkendara dapat terjadi tanpa diprediksi. Oleh karena itu, hindarilah dampak buruk dari kecelakaan dengan memastikan diri kamu dan semua yang berada di dalam mobil menggunakan sabuk pengaman, sedekat apapun perjalanannya.

Baca juga : Kebut-kebutan di Jalan? Hati-hati! 5 Komponen Ini Akan Rusak