Tari Barong Bali: Sejarah, Makna Gerakan, Pola Lantai dan Keunikannya
Sebagai salah satu daerah pariwisata yang begitu populer, Bali ternyata tidak hanya kaya akan tempat wisata.
Namun pulau dewata tersebut juga mempunyai unsur unsur tradisi yang begitu kental, sehingga mampu memikat lebih banyak wisatawan.
Salah satunya yakni melalui kesenian Tari Barong Bali, yang mempunyai makna sendiri di baliknya.
Sejarah Tari Barong
Sejarah Tari Barong asal Bali ini dipercaya merupakan perkembangan dari Tari Barong Ponorogo. Raja Airlangga yang berusaha menyelamatkan diri kemudian mengungsi ke Bali, adalah seseorang yang diduga membawa tarian tersebut.
Selanjutnya di Pulau Dewata, Reog Ponorogo atau Barong Ponorogo berubah bentuk sesuai dengan cerita masyarakat sekitar.
Hal yang membuktikan bahwa asal dari Tari Barong di Bali ini yakni Barong Ponorogo yaitu terlihat pada bentuknya. Di mana Barong tersebut tampil tanpa menggunakan kucingan atau mahkota merak.
Selain itu, topeng rangda yang digunakan juga terlihat mendapatkan pengaruh yang berasal dari Topeng Bujang Ganong.
Nama Barong berasal dari bahasa Sansekerta yaitu bahruang yang artinya menjadi pelindung kebaikan dengan kekuatan gaibnya. Kemudian, setelah berubah bentuk serta menyesuaikan cerita masyarakat Bali, Tari Barong ini banyak digunakan dalam kegiatan keagamaan.
Baca juga: 4 Ciri-Ciri Tari Bali yang Harus Diketahui
Makna Tari Barong
Tarian Barong asal Bali ini mempunyai makna tersendiri di baliknya yang sangat sarat akan filosofi. Di Pulau Dewata tersebut terkenal istilah Rwa Bhineda, inilah yang merupakan filosofi dari tari tersebut.
Sederhananya, antara Barong serta Rangda diibaratkan bagai dua sisi mata uang. Di mana keduanya sebenarnya saling membutuhkan antara satu sama lain.
Hanya saja, Barong dan Rangda tidak pernah bertemu di dalam tarian tersebut. Meski mereka saling berhadapan seperti di tengah pertempuran, namun tidak pernah ada yang berakhir dengan kekalahan maupun kemenangan.
Meski begitu sebenarnya tarian ini menceritakan mengenai pertarungan antara kejahatan dan kebajikan.
Di mana pada Tari Barong Bali ini Barong digambarkan sebagai sosok baik yang diwujudkan sebagai makhluk buas dengan empat kaki dan dikendalikan oleh dua orang. Sementara, sosok Rangda digambarkan sebagai sosok jahat yang berwujud perempuan dengan dua taring tajam pada bagian mulutnya yang juga dibawakan oleh dua orang.
Baca juga: Belajar Budaya Bali di 5 Desa Ini
Keunikan Tari Barong
Pola lantai yang digunakan pada Tari Barong asal Bali ini yakni pola lantai vertikal. Gerakannya energik serta mempunyai macam macam bentuk tarian yang langka.
Umumnya seperti yang telah disebutkan, bahwa Tari Barong ini dibawakan oleh dua orang penari yang mengendalikan barong, dan satu orang menjadi rangda. Total biasanya akan terdapat 15 orang penari.
Bagi masyarakat Bali, tarian ini sangat sakral dan menempati posisi yang tinggi di mana setara dengan kekuasaan dari dewa-dewa Hindu. Dulunya tarian tersebut digunakan dalam acara ritual untuk mengusir penyakit, yang disebabkan oleh leak atau roh roh jahat.
Dengan adanya Tari Barong dari Bali dapat menjadi salah satu magnet pariwisata lokal yang mampu mendatangkan berbagai wisatawan.
Sebagai salah satu tradisi yang menjadi warisan budaya, Tari Barong memang wajib untuk terus dilestarikan. Keunikannya, makna, serta alur cerita yang menarik tentu mampu membuat siapapun kagum ketika melihatnya.
Baca juga: Makna Dibalik Tari Pendet, Budaya Tradisional Bali yang Mendunia