Kenali Cara Merawat Radiator Biar Tidak Overheating!
Sahabat, perlu kamu ketahui bahwa mobil mempunyai tiga sistem pendinginan. Pendinginan pada mobil bisa dilakukan melalui oli, udara, dan air. Tugas dari ketiganya sama, yaitu menjaga kestabilan suhu mobil. Jika suhu mobil terlalu tinggi, mesin akan menerapkan pendinginan.
Biasanya, mobil zaman sekarang banyak yang menggunakan sistem pendinginan melalui air. Sistem ini tidak akan bekerja dengan baik tanpa adanya radiator. Pastinya, Sahabat sudah sering dengar radiator.
Namun, apakah Sahabat sudah tau fungsi radiator? Fungsi radiator bisa kamu kenali lewat komponen-komponen penyusun dan cara kerjanya. Apa aja, ya kira-kira? Lalu, bagaimana cara merawatnya? Simak pembahasan berikut.
Komponen Radiator
Radiator membutuhkan saluran masuk air pendingin. Sebelum masuk ke pusatnya, air pendingin bakal ditampung di-upper tank. Komponen ini terletak pada bagian atas radiator. Komponen ini pun dapat dibagi kembali menjadi dua bagian, yakni tutup radiator dan saluran reservoir.
Tutup radiator adalah komponen yang mengontrol suhu air sedangkan saluran reservoir adalah komponen yang bertugas untuk meneruskan air radiator ke reservoir tank apabila terjadi kelebihan tekanan. Reservoir tank bertugas untuk menampung air radiator.
Komponen berikutnya adalah pusat radiator. Pusat radiator tersusun atas pipa-pipa pipih dan memanjang. Pipa yang berbentuk pipih dapat mempercepat pelepasan suhu panas. Selain itu, pipa ini juga menjadi penghubung upper tank dengan lower tank.
Lower tank itu sendiri berguna sebagai penampung air dingin yang telah diproses pada pusat radiator. Setelah ditampung, air dingin tersebut akan disalurkan ke mesin-mesin mobil melalui pompa.
Sirip pendingin merupakan sirip-sirip berbentuk zig-zag yang berada di sela pusat radiator. Suhu panas akan dialirkan melalui sirip pendingin, kemudian sirip akan membuang suhu panas itu ke udara.
Cara Kerja Radiator
Pertama-tama, air dengan suhu tinggi masuk ke upper tank. Air itu akan diteruskan ke radiator dan didinginkan oleh bantuan kipas radiator. Air yang sudah mengalami perubahan suhu kemudian bakal mengalir menuju lower tank.
Thermostat, katup yang bisa membuka dan menutup secara otomatis dengan perubahan temperatur pada mesin, akan terbuka dan mengalirkan air yang dingin ke mesin-mesin mobil.
Air radiator sangatlah penting untuk mencegah gejala overheat pada mobil. Sahabat perlu tau, bahwa overheat bisa mengakibatkan turun mesin, loh! Untuk mengatasinya, air radiator sebaiknya diganti secara rutin, paling tidak setelah mobil kamu menempuh 20,000 KM.
Ada hal-hal lainnya yang harus Sahabat cek seputar air radiator. Kamu harus memastikan tutup radiator terpasang dengan kencang.
Tutup ini bisa kendor karena karet yang rusak atau sudah terlalu lama dipakai. Tutup radiator yang kendor bisa membuat air radiator lebih cepat habis daripada biasanya.
Selain itu, Sahabat juga mesti memastikan semua komponen tidak mengalami kebocoran pada pipa, selang, bahkan pompa. Bocornya saluran-saluran tersebut dapat membuat kerja pendinginan yang tidak berjalan maksimal.
Bisa-bisa, mesin malah terus memanas tanpa kamu ketahui. Sementara itu, sirip radiator juga tidak boleh bocor, loh!
Katup thermostat harus selalu dalam keadaan yang bersih. Katup harus bebas dari kerak debu, bahkan karat.
Kemudian, hal terakhir yang dapat Sahabat periksa adalah kipas radiator. Putaran kipas radiator bisa-bisa melemah karena Carbon Rush yang sudah mulai habis, sambungan yang terlalu kecil pada kaki relay, atau cairan kopling yang semakin menipis.
Nah, jangan lupa periksa kesehatan air radiator mobil Sahabat di bengkel-bengkel kesayangan. Kamu juga bisa memeriksanya secara mandiri. Namun, jangan terlalu memaksakan, ya! Sebaiknya, tanyakan dulu kepada orang-orang yang lebih bisa dan berpengalaman.
Baca juga : Air Radiator Mobil yang Bagus