Aki Basah vs Aki Kering. Pilih Mana?
Aki atau accumulator yang biasa disingkat accu merupakan salah satu jenis baterai yang umumnya digunakan sebagai penyuplai daya listrik pada kendaraan, termasuk pada mobil. Jika tidak ada aki, mobil Sahabat tidak akan bisa dinyalakan saat dalam keadaan mati. Sebagai salah satu jenis baterai, aki mempunyai jangka waktu pemakaian tertentu, loh, Sahabat. Awet atau tidaknya aki mobil yang kamu miliki tergantung pada pemakaian dan perawatannya.
Fungsi Aki
Aki pada kendaraan mobil ternyata memiliki fungsi yang cukup banyak, loh, Sahabat. Pertama, aki berfungsi untuk menyalakan sistem starter. Saat sistem starter berhasil dinyalakan, mesin mobil juga akan menyala. Kedua, aki berfungsi untuk mengalirkan arus induksi pada alternator mobil. Ketiga, aki berfungsi untuk meyuplai arus listrik ke dashboard sebagai sistem informasi yang berkaitan dengan kendaraan saat pertama kali pengemudi memasuki kabin. Keempat, aki berfungsi untuk membuka dan mengunci pintu mobil yang diaktifkan lewat kunci kontak. Kelimat, aki berfungsi memberikan tegangan referensi ke ECU saat mesin mobil belum menyala. Nah, aki pada mobil terdiri dari dua jenis, yaitu aki kering dan aki basah. Sahabat, tahu nggak perbedaan antara keduanya? Simak baik-baik, yuk, Sahabat.
Aki Basah
Aki Basah mengandung cairan elektrolit. Saat terjadi panas yang disebabkan oleh penggunaan aki atau suhu lingkungan, air pada aki basah akan lebih cepat menguap. Oleh karena itu, aki basah memerlukan perawatan ekstra. Bagi Sahabat yang menggunakan aki basah, kamu harus rutin mengontrol ketinggian air aki tersebut. Jika telat sedikit, sel aki basah bisa menguap dan akan berkurang dari batas yang seharusnya.
Umumnya perawatan rutin pada aki basah dilakukan setiap dua bulan sekali. Namun, untuk kendaraan operasional seperti taksi, ada baiknya perawatan aki dilakukan setiap satu bulan sekali. Aki basah didesain lebih transparan. Hal itu untuk memudahkan pengguna melihat kondisi sel dan ketinggian air aki. Selain itu, pada aki basah juga terdapat penanda garis batas ketinggian air yang memudahkan kamu mengetahui waktu untuk mengisi air pada aki. Soal harga, aki basah biasanya lebih murah daripada aki kering, loh, Sahabat.
Gimana, nih, Sahabat? Tertarik untuk membeli aki basah yang lebih murah daripada aki kering? Eits, tunggu dulu, simak penjelasan tentang aki kering yang nggak kalah menarik buat dipilih.
Aki Kering
Berbeda dengan aki basah, aki kering justru menggunakan gel sebagai pengganti cairan untuk merendam sel-sel aki. Gel tersebut tetap mengandung cairan elektrolit atau air aki. Gel pada aki kering tidak mudah menguap seperti cairan elektrolit pada aki basah. Selain itu, gel juga dapat bertahan lama. Dengan begitu, bagi Sahabat yang menggunakan aki kering, kamu tidak perlu rutin mengontrol kondisi aki. Aki kering didesain tidak transparan dan lebih sederhana. Aki kering ini dijuluki maintenance free battery karena minim perawatan. Namun, umumnya harga aki kering lebih mahal jika dibandingkan dengan aki basah.
Pilih Mana Nih Sahabat?
Buat Sahabat yang sedang bingung memilih aki, kami sarankan kamu menyesuaikan dengan dana yang kamu miliki. Jika kamu memiliki dana yang lebih, sebaiknya kamu menggunakan aki kering. Meskipun mahal, namun kamu tidak perlu repot dengan kewajiban mengontrol air aki setiap saat. Sifatnya yang minim perawatan juga cocok bagi kamu yang super sibuk sehingga dapat menghemat waktu dalam melakukan perawatan. Namun, meskipun minim perawatan, aki kering tetap harus diganti dengan yang baru ketika sudah mencapai usia pakai 2 tahun.
Jika Sahabat adalah tipe orang yang gemar merawat kendaraan, tidak ada salahnya kamu menggunakan aki basah. Selain harganya yang lebih murah daripada aki kering, aki basah akan membuat kamu lebih perhatian dan lebih peka sama mobil, Sahabat.
Baca juga : 7 Merk Aki Mobil yang Bagus dan Tahan Lama