Cara Budidaya Anggrek dalam Pot
Di masa pandemi, banyak orang dirumahkan. Mulai kerja dari rumah hingga sekolah dari rumah. Kadang hal ini membuat pikiran penat karena bosan. Hal ini sangat wajar mengingat kebiasaan sebelumnya keluar rumah, namun sekarang harus lebih banyak diam di rumah.
Beberapa orang menghilangkan kepenatan bekerja di rumah dengan hiburan budidaya anggrek di rumah. Bagi pecinta tanaman hias, menanam tanaman di rumah sudah menjadi hal yang biasa. Namun, bagi Sahabat yang memang termasuk orang yang baru akan menanam tanaman di rumah ini cukup menjadi kendala. Apalagi bagi Sahabat yang memilih untuk melakukan budidaya anggrek dalam pot. Jika salah langkah, anggrek yang ditanam tidak bisa tumbuh dengan baik, bahkan bisa mati.
Berikut ini adalah cara memilih media tanam yang cocok untuk budidaya anggrek dalam pot dan bagaimana langkah-langkah menanamnya.
Media Tanam
Budidaya anggrek dalam pot memang susah-susah gampang. Susah bagi pemula, namun gampang bagi yang sudah berkali-kali mencobanya. Anggrek memiliki ciri khas tidak boleh sering disiram karena akarnya bisa busuk.
Untuk itu, Sahabat perlu memilih media tanam yang tepat. Media tanam yang dipilih memiliki sifat tidak terlalu mengingat banyak air. Beberapa media tanam yang cocok untuk budidaya anggrek dalam pot adalah sebagai berikut.
Serat Pakis
Salah satu media yang sering digunakan oleh seseorang yang melakukan budidaya anggrek adalah serat pakis. Kelebihan serat pakis ini adalah sangat sedikit mengikat air. Sehingga anggrek yang paling sedikit membutuhkan air–seperti anggrek bulan–aman menggunakan media tanam ini.
Arang Kayu
Jika Sahabat susah mendapatkan serat pakis, Sahabat bisa menggantinya dengan arang kayu. Arang kayu ini lebih mudah didapatkan dan banyak yang jual di pasar meskipun bukan khusus penjual tanaman.
Ijuk dari Kelapa
Seperti halnya serat pakis, ijuk kelapa juga memiliki ciri tidak mengikat banyak air. Ijuk kelapa juga sangat mudah ditemukan. Sahabat bisa memintanya atau membeli dengan murah di penjual es kelapa.
Pecahan Genteng atau Batu Bata
Media tanam yang satu ini lebih banyak serapan airnya. Jika Sahabat memakai media ini, Sahabat tidak perlu terlalu sering menyiramnya. Pecahan genteng atau batu bata yang kasar bisa sahabat temukan di banyak tempat. Biasanya di tetangga yang sedang renovasi rumah.
Dedaunan dan Serabut Kayu
Bagi Sahabat yang tinggal di pedesaan, dedaunan dan serabut kayu akan mudah ditemukan. Dedaunan dan serabut kayu ini juga tidak seberapa mengikat air. Cocok juga jika digunakan untuk media tanam budidaya anggrek dalam pot.
Cara Menanam
Setelah Sahabat tahu media tanam apa saja yang bisa digunakan, Sahabat tinggal membeli bibit anggrek di toko tanaman. Namun, jika Sahabat punya tetangga, saudara, atau teman yang punya anggrek banyak, Sahabat bisa membelinya dengan harga lebih murah. Pasalnya, harga anggrek di toko tanaman biasanya berkisar 70 ribu hingga 150 ribu tergantung jenis anggreknya.
Cara menanam anggrek cukup mudah. Pertama, siapkan pot kecil untuk tempat tanamnya. Setelah itu masukkan media tanamnya. Sahabat bisa memakai media tanam yang mudah, misal arang kayu, serabut kelapa, dan sejenisnya. Masukkan sedikit dulu. Lalu masukkan tanaman anggreknya. Kubur tanaman anggrek hingga tertutup akarnya dengan media tanam.
Setelah tanaman anggrek terpasang di dalam pot dengan baik, maka selanjutnya adalah siram dengan air dan biarkan air menetes keluar dari pot. Hindari ada genangan air dalam pot.
Untuk awal penanaman usahakan pot anggrek diletakkan di tempat yang teduh hingga 2 hari. Hal ini dilakukan agar tanaman anggrek bisa cepat mengeluarkan akar baru. Setelah 2 hari berlalu, Sahabat bisa menaruhnya di tempat yang Sahabat rencanakan sebelumnya.
Itulah cara budidaya anggrek dalam pot yang bisa Sahabat coba. Selamat berkebun!
Penulis: Iskael