Cara Mengatur Keuangan Keluarga
Mengatur keuangan keluarga adalah yang penting diketahui oleh orang yang sudah menikah. Apalagi kebutuhan setelah berkeluarga tidak lagi sama seperti saat belum menikah. Ada banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi mulai dari kebutuhan anak, istri, pendidikan dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimana cara mengatur keuangan keluarga? Berikut ini adalah cara mengatur keuangan keluarga.
Cara Mengatur Keuangan Keluarga
Mengatur keuangan saat berumah tangga adalah hal yang perlu dilakukan oleh suami dan istri. Keterbukaan masalah pengeluaran uang akan lebih nyaman jika dibicarakan bersama, sehingga masing-masing mengetahui kebutuhan keluarganya setiap bulan.
Dengan keterbukaan ini, mengatur keuangan keluarga jadi lebih mudah. Karena mengetahui jumlah kebutuhan di keluarga dan bagaimana solusi untuk mengatasinya.
Catat Pengeluaran Setiap Hari
Supaya mengetahui berapa banyak pengeluaran yang dibutuhkan selama sebulan. Sahabat dapat mulai mencatat pengeluaran setiap harinya.
Bisa menggunakan aplikasi di ponsel maupun menulis di buku khusus. Sahabat bisa pilih untuk mencatat di mana pun yang mudah dilakukan.
Saat mencatat pengeluaran tiap hari, Sahabat juga perlu mengelompokkan setiap pengeluaran sesuai dengan kategorinya. Misalkan kebutuhan dapur, kebutuhan anak, ongkos transportasi dan kategori lainnya yang dibutuhkan.
Dengan pengelompokan ini, Sahabat dapat mengetahui kategori pengeluaran mana yang paling penting dan jumlahnya setiap bulan.
Tentukan Budget Untuk Setiap Kebutuhan
Setelah mencatat setiap hari kebutuhan selama sebulan. Maka Sahabat dapat melihat berapa banyak kebutuhan setiap kategori. Sahabat sekarang tinggal menentukan budget setiap bulan per kategori. Jika ada kategori yang memungkinkan untuk dipangkas budgetnya, maka Sahabat bisa mengurangi dari jumlah yang telah didapat dari mencatat selama sebulan.
Kategori setiap keluarga tentu berbeda. Tapi usahakan untuk selalu menyisihkan sedikit untuk bersedekah atau memberi kepada orang tua dan menabung jika memang bersisa.
Atur Uang Saat Gajian
Saat gajian tiba, Sahabat dapat memulai untuk mengatur keuangan. Tarik sebagian uang dari rekening dan masukan pada pos-pos yang sudah ditentukan. Sisakan untuk membayar tagihan jika memang terbiasa membayar tagihan secara online.
Beberapa orang ada yang lebih boros ketika memegang uang cash. Tetapi lebih irit ketika menggunakan uang elektronik. Jika Sahabat tergolong orang yang seperti ini, maka Sahabat bisa menggantinya dengan cara lain.
Kurangi Membeli Hal yang Tidak Diperlukan
Saat membeli sesuatu pertimbangkan, apakah Sahabat membutuhkannya atau sekedar ingin membelinya tanpa ada kebutuhan. Jangan tergiur dengan harga diskon. Karena sesungguhnya jika Sahabat tidak membeli barang diskon tersebut tentu akan lebih hemat. Tidak perlu mengeluarkan uang untuk hal tidak diperlukan.
Prioritaskan Hal yang Penting
Cara mengatur keuangan keluarga yang memiliki anak satu tentu akan berbeda dengan keluarga yang memiliki anak lebih dari satu. Tapi ada satu kesamaan, selalu prioritaskan kebutuhan yang penting. Seperti membayar tagihan listrik, air, membeli sembako atau mungkin membeli popok dan susu anak. Karena kebutuhan pokok ini jika tidak dipenuhi tentu akan mempengaruhi keseharian.
Faktor yang Membuat Sulit Mengatur Keuangan Setelah Menikah
Mengatur keuangan diperlukan agar penghasilan terdistribusi dengan baik untuk keperluan yang diprioritaskan. Apalagi bagi orang yang sulit mengontrol keinginan berbelanja, dengan pengaturan keuangan bisa menjadi cambuk untuk dapat berhemat.
Tapi tidak selamanya mengatur keuangan itu mudah. Ada beberapa faktor yang membuat mengatur keuangan menjadi sulit.
Kebutuhan Lebih Banyak dari Penghasilan
Banyaknya kebutuhan setelah menikah membuat pengaturan keuangan dalam keluarga menjadi sulit. Apalagi jika dalam kondisi kebutuhan lebih banyak daripada penghasilan. Jika hal ini terjadi pada keuangan Sahabat, maka hal yang bisa dilakukan adalah mengatur sebisanya dan senantiasa bersyukur. Jangan jadikan kekurangan ini menjadi alasan untuk tidak bersyukur. Prioritaskan kebutuhan yang lebih mendesak dan kurangi berbelanja yang tidak dibutuhkan.
Sulit Menahan Nafsu Berbelanja
Penghasilan sudah banyak tetapi tetap tidak bisa mengatur keuangan keluarga? Bisa jadi masalahnya bukan pada jumlah penghasilan. Tetapi masalahnya ada pada kontrol diri Sahabat yang kurang baik. Bersabar saat waktu lapang memang cukup sulit. Apalagi banyaknya diskon dari berbagai macam marketplace membuat Sahabat tergiur untuk membeli ini itu tanpa ada kebutuhan.
Selama masih belum memiliki kontrol diri yang baik saat memegang uang, maka cara mengatur keuangan keluarga seperti apa pun tidak akan berhasil.
Sering Berbelanja Hal Remeh
Sering kali yang membuat keuangan menjadi bocor halus adalah pengeluaran yang diremehkan. Nominalnya memang tidak besar, tetapi sering dikeluarkan. Tidak terasa ternyata jika ditotal jumlahnya cukup banyak. Misalkan seperti ketika berbelanja di minimarket, ternyata yang Sahabat beli bukan hanya barang yang dibutuhkan tetapi barang promo lainnya. Setelah dicek ternyata totalnya cukup banyak. Jika sering dilakukan maka tidak terasa akan menjadi pengeluaran tidak terduga yang cukup banyak.
Jadi saat berbelanja usahakan selalu membawa daftar belanja, agar tujuan berbelanja tidak salah arah.
Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Hemat
Semua orang tentunya ingin agar pendapatannya dapat mencukupi atau bahkan memiliki simpanan. Tapi ternyata hal ini cukup sulit dilakukan karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas.
Hindari Bermudah-mudahan Dalam berhutang
Berhutang adalah salah satu penyebab sulitnya mengatur keuangan dalam keluarga. Apalagi jika hutang tersebut menghabiskan lebih dari tiga puluh persen pendapatan. Sayangnya banyak orang yang bermudah-mudah dalam berhutang. Bahkan meski memiliki pendapatan yang besar tetap hidup seperti orang miskin.
Sahabat, jika memang terdesak untuk berhutang, maka perhatikan besar pendapatan dan hutang tersebut. Apakah akan mengganggu kebutuhan sehari-hari atau tidak.
Bedakan Antara Keinginan Dan Kebutuhan
Membedakan antara kebutuhan dan keinginan sebenarnya tidaklah sulit. Tapi ada saja alasan untuk membuat seolah keinginan tersebut adalah kebutuhan. Maka jika Sahabat tipikal orang yang sering mencari-cari alasan untuk hal ini, coba untuk menahan diri berbelanja hal yang diinginkan selama minimal dua minggu. Jika sampai lebih dari dua minggu masih tidak membutuhkan hal tersebut, dapat dipastikan Sahabat tidak benar-benar membutuhkannya.
Jangan Terlalu Sering Melihat Promo
Promo menarik selalu saja membuat Sahabat berpikir untuk berbelanja dengan dalih "mumpung promo". Padahal barang tersebut belum tentu dibutuhkan.
Kurangi melihat brosur promo akan membuat Sahabat lebih mudah berhemat. Jika memungkinkan hapus aplikasi belanja online dari ponsel agar tidak tergiur dengan promo yang tidak ada habisnya.
Berapapun penghasilan Sahabat, selalu sisakan untuk memberi kepada sesama, ataupun kerabat terdekat yang paling membutuhkan. Nominalnya tidak selalu harus besar. Cukup niatkan minimal dua persen dari pemasukan.
Karena mengatur keuangan seharusnya bukan malah membuat Sahabat menjadi pelit. Tapi lebih sadar untuk mengeluarkan uang pada hal yang lebih dibutuhkan. Jangan sampai karena ingin menabung, Sahabat jadi pelit dan tidak mau berbagi kepada sesama. Sisihkan sedikit, karena bersedekah tidak perlu menunggu kaya.
Itulah cara mengatur keuangan keluarga tanpa harus menjadi orang yang pelit. Semoga bermanfaat yah.
Penulis: Iskael