Tips Sahabat

Fakta Tentang Rakai Pikatan: Raja Besar Jawa yang Tak Terkenal

05 November 2020
fakta tentang rakai pikatan

Wangsa Syailendra menjadi wangsa terbesar di Jawa. Terlebih dengan peresmian Candi Borobudur oleh Putri Pramodhawardhani, putri dari Raja Samaratungga yang berkuasa saat itu. Candi tersebut menjadi tempat pemujaan Buddha terbesar di Jawa dan menjadi kekuatan Wangsa Syailendra sepanjang masa.

Dikenal menguasai Mataram Kuno, Wangsa Syailendra tidak sendirian. Terdapat Wangsa Sanjaya yang juga berkuasa di Mataram Kuno. Berbeda dengan Syailendra yang memeluk Buddha, Sanjaya memuja Hindu Siwa. Namun, ada kisah menarik antara dua wangsa tersebut.

Rakai Pikatan adalah pangeran dari Sanjaya yang beragama Hindu Siwa. Putri Pramodhawardhani, putri kesayangan dari Syailendra yang meresmikan Borobudur sebagai candi Buddha terbesar di dunia. Keduanya merupakan pasangan yang berbeda agama dari wangsa besar berkuasa saat itu. Aneh, tetapi hal tersebut merupakan catatan sejarah yang nyata.

Pramodhawardhani: Menjemput Tahta bersama Rakai Pikatan

Samaratungga sudah berniat sejak awal mengenai menurunkan tahta rajanya kepada sang putri, Pramodhawardhani. Namun, Balaputeradewa tidak terima karena ia merasa lebih pantas menduduki kursi raja karena ia adalah putra dari Samaratungga, meskipun bukan anak pertama.

Meskipun ada versi yang menyebutkan bahwa Balaputeradewa bukanlah anak Samaratungga, melainkan paman Pramodhawardhani yang merasa tidak terima seorang perempuan berkuasa, tetapi perebutan tahta itu betul-betul terjadi. Dengan berani, Pramodhawardhani melawan. Ia mempertahankan wasiat ayahnya untuk menjadi penerus Wangsa Syailendra. Dibantu Rakai Pikatan, Pramodhawardhani melawan Balaputeradewa dan menang sehingga akhirnya menduduki tahta dengan gagah. Menerima kekalahannya, Balaputeradewa lari ke Sriwijaya tempat Dewi Tara, istri Samaratungga, berasal. Di sana, ia berkuasa sebagai raja.

Menguasai Mataram Kuno dalam Toleransi Agama

Pramodhawardhani menjadi pemimpin Wangsa Syailendra menguasai Mataram Kuno dengan aman. Kebijakannya diseimbangi dengan dukungan Rakai Pikatan. Kepercayaan keduanya yang berbeda tidak membuat suasana canggung ataupun berontak, justru semakin hangat karena rakyat juga meniru pemimpinnya yang bertoleransi antara pemeluk Buddha dan Hindu Siwa.

Candi Borobudur sebagai corak Buddha termegah dirawat dengan baik oleh Rakai Pikatan. Pramodhawardhani juga mengusulkan pembangunan candi-candi bernuansa Hindu di wilayah Mataram Kuno agar pemeluk Hindu Siwa bebas beribadah dengan nyaman. Rakai Pikatan juga membantu pembangunan Candi Plaosan sebagai salah satu candi bercorak Buddha lainnya di wilayah Mataram Kuno.

Rakai Pikatan Kepada Pramodhawardhani: Cinta atau Tipu Daya?

Semuanya aman dan nyaman hingga akhirnya Pramodhawardhani semakin menciut kuasanya dan kepemimpinan atas Mataram Kuno lebih banyak diambil alih oleh Rakai Pikatan.

Memang tidak banyak disebutkan kapan Pramodhawardhani lengser sebagai simbol lengsernya Wangsa Syailendra. Namun, yang pasti, sejak pusat pemerintahan yang tadinya di Mataran dipindah oleh Rakai Pikatan ke daerah Mawratipura, daerah yang didirikan oleh Rakai Pikatan, Wangsa Sanjaya kembali berkuasa dengan baik di Mataram Kuno. Sejarah hanya mencatat tahun 856 M tanpa cerita yang rinci tentang Pramodhawardhani.

Ketika Rakai Pikatan memprakarsai pembangunan Candi Prambanan sebagai candi terbesar bercorak Hindu banyak yang beranggapan bahwa sebenarnya Rakai Pikatan tidak benar-benar mencintai Pramodhawardhani. Bisa saja Rakai Pikatan hanya mencoba menghancurkan Wangsa Syailendra agar Wangsa Sanjaya menguasai Mataram Kuno secara penuh. Usaha-usahanya selama ini dengan menikahi Pramodhawardhani hanyalah siasatnya untuk menjatuhkan Syailendra.

Terlepas dari kisah cintanya dengan Pramodhawardhani, Rakai Pikatan merupakan salah satu raja di Mataram Kuno. Ia banyak mencapai hal-hal besar. Namun, sayangnya, cerita mengenainya kurang masyhur. Terlebih, ketika Syailendra tidak lagi berkuasa di Mataram Kuno, kejayaan Sanjaya juga tidak terlalu megah dikarenakan konflik perbedaan agama di dalamnya masih saja terjadi.

Penulis: Nisa Maulan Shofa

Tips Sahabat Lainnya
Tarif Kapal Ferry Ketapang – Gilimanuk PP Saat Nataru
Tarif Kapal Ferry Ketapang – Gilimanuk PP Saat Nataru
Jakarta, Desember 2024, Sahabat Daihatsu mau berlibur ke Bali lewat jalan darat. Sahabat Daihatsu wajib mempersiapkan tiket untuk penyeberangan menuju Bali.  Mulai dari personel hingga kendaraan
Indikator Asap Knalpot, Bertanda apa?
Indikator Asap Knalpot, Pertanda apa?
JAKARTA, DESEMBER 2024, Sahabat Daihatsu mesti paham perihal asap knalpot. Keluar asap putih dari moncong knalpot pada mobil berbahan bakar Bensin, kadang membingungkan bagi orang awam.  Apakah h
Cara Klaim Santunan Jasa Raharja, Ini Syarat dan Prosedurnya
Cara Klaim Santunan Jasa Raharja, Ini Syarat dan Prosedurnya
Tidak ada yang pernah tahu kapan kecelakaan di jalan raya akan menimpa tetapi cara klaim jasa Raharja harus diketahui sekarang juga. Terlebih lagi bagi Anda yang merupakan pengguna jalan raya maupun f
Apa itu Apple Car Play? Ini Fungsi dan Cara Menggunakannya
Apa itu Apple Car Play? Ini Fungsi dan Cara Menggunakannya
Perkembangan teknologi yang pesat tentunya berdampak positif pada dunia otomotif. Hal tersebut dapat ditandai dengan munculnya fitur multimedia seperti Apple Car Play. Lantas apa fungsi dari fitur ter
Semua Hak Dilindungi Undang-Undang @Hak Cipta 2024 PT Astra Daihatsu Motor | Daihatsu Sahabatku
Kebijakan Privasi
Hubungi Kami