Karimunjawa, Dari Sejarah Hingga Itinerary-nya

Karimunjawa merupakan destinasi wisata yang dimiliki oleh Jawa Tengah yang terletak di utara kota Jepara. Memiliki pemandangan yang memanjakan mata dan nyaman untuk dijadikan tempat berlibur, Karimunjawa selalu digemari pelancong. Tepatnya terletak 90 kilometer di sebelah utara Jepara, Karimunjawa memiliki sebutan sebagai The Paradise of Java karena di sana memang bak surga dunia yang penuh dengan pantai-pantai berpasir putih, tepat sekali untuk memanjakan mata setelah penat bekerja.

Sejarah Karimunjawa, dari Porselen Dinasti Ming hingga Sunan Muria

Sejak Indonesia masih dalam status terjajah, Pulau Karimunjawa sudah menjadi pulau yang terkenal akan keindahannya. Pulau Karimun Jawa bahkan lebih terkenal dibanding Pulau Bali pada zaman dahulu. Para pedagang yang melintasi laut Nusantara akan beristirahat di Karimun Jawa lalu meneruskan perjalanan dagang mereka, terutama para pedagang dari Australia yang akan ke Thailand atau China.

Nah, berdasarkan catatan bahwa perdagangan yang melintas paling banyak adalah pedagang dari ataupun ke China, ada yang menyebutkan bahwa Pulau Karimun Jawa diprakarsai oleh tentara China. Bahkan, ada bukti otentik yang ditemukan oleh arkeolog loh, Sahabat. Bukti tersebut adalah berupa porselen khas China yang dibuat sejak Dinasti Ming yang berjaya di abad ke-14 hingga abad ke-17. Waaah, sudah tua sekali ya!

Akan tetapi, cerita sejarah Karimun Jawa versi Nusantara juga ada, Sahabat, yakni berkaitan dengan wali sanga yang terkenal dalam penyebaran ajaran Islam di Nusantara. Ialah Sunan Muria, salah satu sunan yang memperkenalkan Islam di Pulau Jawa. Beliau didapuk sebagai penemu sekaligus pemberi nama pulau ini.

Berawal dari anak Sunan Muria bernama Amir Hasan yang dicap nakal karena sulit diajari tentang Islam. Amir Hasan kemudian dibawa oleh sang ayah untuk diasingkan. Bingung diasingkan di mana, akhirnya Sunan Muria melihat dari kejauhan ada suatu pulau yang terlihat tidak begitu jelas karena letaknya yang memang jauh tersebut.

“Kremun-kremun” adalah bahasa Jawa dari “tidak jelas”. Sunan Muria mengatakan demikian ketika melihat pulau tersebut. Hingga kemudian, “kremun” didapuk menjadi nama pulau tempat pengasingan anak Sunan Muria tersebut.

Kremun dan Karimun... Hmm, mirip ya, Sahabat! Jadi terasa lucu ya namanya ketika diucapkan dan kita sudah tahu sejarahnya!

Yang Unik dari Karimun Jawa

Menjadi bagian dari Jawa Tengah, Karimunjawa tentu menjadi wilayah yang selalu ramai untuk menjadi tempat liburan. Terlebih bagi masyarakat perkotaan yang rindu akan suasana asri dengan pemandangan pantai yang cantik. Terlebih Karimunjawa termasuk wilayah kepulauan karena di dalamnya terdapat lebih dari dua puluh pulau kecil berkarang yang begitu indah.

Mendapat julukan sebagai salah satu Surga Tropis Indonesia, Karimun Jawa memang memiliki pemandangan alam yang begitu eksotis. Banyak wisatawan, baik lokal maupun luar negeri yang berbondong-bondong ke sana. Keramahan penduduk Karimunjawa juga menjadi salah satu alasan mengapa pulau tersebut digemari oleh wisatawan.

Karimunjawa, Kemujan, Menjangan Besar, dan Menjangan Kecil merupakan pulau-pulau utama di Karimunjawa yang banyak dikunjungi wisatawan. Namun, tidak semua pulau yang memiliki akses listrik 24 jam penuh. Sebagian besar hanya mendapat penerangan dari pukul lima sore hingga enam pagi. Jadi, jika ke sana dan tidak membawa power bank banyak, mending berhemat daya ponsel dan perbanyak bercengkrama dengan penduduk lokal.

Baca juga: Honeymoon di Karimunjawa

Pelabuhan Kartini, Titik Kumpul Menuju Karimun Jawa

Selayaknya Bali, Karimunjawa tentu menjadi buruan banyak wisatawan. Berbeda-beda asal, tetapi tujuan mereka satu. Jika begini, pasti banyak dari Sahabat semua yang mencari artikel bagaimana menuju ke Pulau Karimunjawa dari masing-masing daerah kalian, kan?

Sebenarnya, tidak perlu bingung. Yang penting, kalian harus sampai ke Pelabuhan Kartini yang terletak di Jepara. Di pelabuhan tersebutlah para wisatawan akan ditolakkan ke Karimun Jawa. Wisatawan bisa menggunakan kapal feri bernama Kapal Siginjai dengan tarif Rp72.000. Lama perjalanan sekitar empat hingga lima jam. Kapal tersebut juga bisa mengangkut kendaraan pribadi loh, Sahabat.

Kapal Siginjai tidak setiap hari beroperasi. Kapal feri tersebut hanya beroperasi empat hari sepekan, yaitu hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Ketika air laut dan angin sedang tidak kondusif, Siginjai juga urung berlayar. Jadi, jika kalian ingin ke Karimun Jawa, waktu yang pas adalah musim kemarau ya!

Itinerary Selama di Karimunjawa

Berlibur ke Karimun Jawa harus dipersiapkan dengan matang. Tiket masuk ke pulau tersebut memang terbilang cukup murah untuk wisatawan lokal, yaitu Rp5.000 untuk hari biasa dan Rp7.500 untuk akhir pekan. Namun, masalahnya, sebagai tempat wisata dengan harta karun berupa pantai-pantai cantik, tentu saja Karimunjawa memiliki banyak kegiatan yang bisa diikuti oleh wisatawan. Diving, snorkeling, tracking Mangrove, hingga memancing. Untuk mencoba semua destinasi wisata Karimunjawa, tentu sehari saja tidak cukup bukan? Sahabat butuh menginap dan persiapan lainnya. Di sinilah para wisatawan harus memikirkan biaya lebih.

Akan tetapi, tenang saja, Karimunjawa memiliki tempat penginapan yang bervariasi. Kalian tinggal memiliki sesuai kebutuhan. Biaya penginapannya mulai dari Rp80.000 hingga Rp500.000 per malam. Biasanya, untuk harga yang terjangkau adalah rumah warga yang memang dibuka untuk diinapi wisatawan. Lumayan kan, berwisata dan mendapat kenalan warga lokal, siapa tahu jika nanti akan berkunjung kesana bisa mendapat akses lebih mudah.

Biaya penginapan sudah tahu range harganya, lalu bagaimana biaya untuk setiap destinasi wisata? Masih terbilang terjangkau kok, Sahabat. Untuk melakukan diving, kalian cukup merogoh kocek sebesar Rp25.000 dan snorkeling sebesar Rp15.000. Untuk kalian yang membutuhkan ketenangan dan ingin menguji kesabaran, bisa nih mencoba memancing dengan biaya Rp25.000. Di sana kalian juga bisa menikmati hasil tangkapan kalian sehingga menu seafood-nya fresh. Ada prestise tersendiri juga bukan ketika memakan hasil tangkapan sendiri?

Jika memang kalian hanya ingin menikmati pasir pantai dan pemandangan laut, kalian cukup menuju pantai-pantainya saja. Ke pantai ketika sore hari, menunggu matahari terbenam, bercengkrama dengan sahabat sambil melihat kerumunan orang, asik juga, kan?

Yang Penting Diingat di Karimun Jawa

Ada beberapa catatan untuk Sahabat ketika ingin ke Karimun Jawa. Yang paling utama adalah memilih waktu yang tepat. Mengingat Karimun Jawa merupakan wilayah yang memiliki banyak daerah pantai, tentu saja memperhatikan cuaca harus benar-benar dilakukan ketika akan ke sana. Jangan sampai hujan dan angin kencang merecoki acara liburan kalian ya!

Fokus untuk liburan. Saat kalian memutuskan untuk berlibur di pulau yang asri, kalian harus menepati itu. Jangan malah bermain ponsel atau bekerja karena dikejar deadline kantor? Hmm, pastikan izin cutinya kalau begitu. Terlebih, di beberapa wilayah Karimunjawa masih terbatas dalam penyediaan listrik, kan? Jadi, berhematlah pada baterai gawai kalian ya! Mending berbincang dengan teman, keluarga, atau penduduk Karimun Jawa.

Perhatikan keselamatan diri. Ada satu destinasi wisata di Karimunjawa yang cukup menantang, yaitu berenang dengan ikan hiu. Jika kalian mencoba destinasi tersebut, pastikan kalian memakai alas kaki. Hal tersebut dikarenakan di sana ada banyak terumbu karang yang tajam. Jika tidak memakai alas kaki, bisa saja kaki kalian tidak sengaja tertusuk terumbu karang tersebut.

Penulis: Nisa Maulan Shofa