Pahlawan Nasional Asal Papua

Pahlawan nasional merupakan orang yang berjasa dalam perjuangan Indonesia bebas dari penjajah atau yang turut membangun negeri ini menjadi negeri yang lebih baik. Banyak sekali tercatat pahlawan nasional di Indonesia. Bahkan Sahabat saat SD dulu pasti punya poster pahlawan nasional kan?
Dari banyak pahlawan nasional yang ada, tak luput juga ada pahlawan nasional asal Papua loh? Apakah Sahabat menyadarinya? Berikut ini adalah nama-nama pahlawan nasional asal Papua.
Frans Kaisiepo
Yang pertama adalah Frans Kaisiepo. Dia adalah pemuda dari Papua yang menginisiasi untuk mengikutkan Papua bergabung dengan NKRI kala itu. Frans Kaisiepo terinspirasi hal itu saat bertemu dengan Soegoro Atmoprasodjo di Sekolah Kursus Pegawai.
Dia adalah orang yang pertama kali mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di tanah Papua. Akibat perbuatannya ini, dia dipenjara oleh pihak Belanda.
Frans Kaisiepo juga ikut dalam Konferensi Malino di Sulawesi Selatan untuk membahas penyatuan Papua dengan Indonesia saat itu. Dia mengusulkan nama “Irian” untuk menggantikan Papua. Irian memiliki arti tanah yang panas. Namun, Irian juga dipolitisasi menjadi Ikut Republik Anti Nederland untuk menegaskan perlawanan mereka terhadap Belanda.
Jika Sahabat memperhatikan uang kertas 10.000 rupiah, Sahabat akan menemukan wajah Frans Kaisiepo di sana. Perjuangan dan dedikasinya untuk Indonesia, sangat layak menjadikannya untuk disebut Pahlawan Nasional.
Silas Papare
Silas Papare merupakan orang yang aktif untuk mempersatukan Papua dengan Indonesia dan lepas dari cengkraman Belanda. Silas Papare berkali-kali dipenjarakan oleh Belanda akibat ulahnya yang memobilisasi banyak orang di Papua melalui Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PPKI) yang ia buat.
Saat PPKI dinyatakan ilegal, Silas Papare ditangkap, namun berhasil melarikan diri. Silas melarikan diri ke Yogyakarta dan membuat Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB). Tentu saja hal ini disambut dengan hangat oleh Presiden Soekarno saat itu. Silas Papare juga ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia dalam Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962 yang akhirnya membuat Papuan jatuh di pangkuan Indonesia tercinta ini.
Machmud Singgirei Rumagesan
Machmud Singgirei Rumagesan, yang akrab dikenal Rumagesan, adalah orang yang ditunjuk oleh Belanda untuk menjadi kepala distrik Kokas. Meskipun dia ditunjuk sebagai kepala distrik, Rumagesan justru seringkali vokal dalam penentangannya terhadap perlakuan Belanda yang semena-mena terhadap penduduk pribumi di pertambangan.
Penentangan ini membuat Rumagesan dipenjara berkali-kali oleh Belanda. Hingga akhirnya Rumagesan dijatuhi hukuman penjara 15 tahun. Untungnya ada Muhammad Husni Thamrin, salah satu anggota Dewan Rakyat Hindia Belanda, mengusulkan ke Belanda agar mengurangi kurungan dari 15 tahun menjadi 7 tahun saja.
Saat masih di kurungan Rumagesan tak tinggal diam. Dia berhasil mempengaruhi banyak pemuda Irian yang menjadi tentara Belanda saat itu untuk memberontak terhadap Belanda dan menyadarkan pentingnya kemerdekaan bangsa.
Pada tahun 1953, Rumagesan mendirikan organisasi pembebasan Irian Barat yang bernama Gerakan Tjendrawasih Revolusioner Irian Barat (GTRIB). Tujuannya tentu saja untuk membantu pemerintah Indonesia saat itu yang ingin menggabungkan Irian Barat dengan Indonesia.
Marthen Indey
Pahlawan asal Papua lainnya adalah Marthen Indey. Pada akhir Desember 1945, Marthen Indey dan pasukannya menyiapkan pemberontakan terhadap Belanda di Irian Barat. Dia juga berjasa dalam merumuskan kekuatan gerilya dan membantu penyelamatan anggota RPKAD selama TRIKORA di Irian Barat.
Marthen Indey juga ditunjuk sebagai delegasi Indonesia dalam Perjanjian New York. Dia juga ditunjuk sebagai anggota MPRS mewakili Irian Jaya bersamaan dengan Frans Kaisiepo.
Penulis: Iskael