Ganti oli mobil yang jarang dipakai adalah hal yang abai dilakukan orang kebanyakan. Padahal, mengganti oli mobil harus tetap dilakukan, kendati mobilnya jarang dipakai pemiliknya.

Kebiasaan buruk itu tak lepas dari anggapan kalau oli akan awet, bila mobil jarang dipakai. Padahal, anggapan itu sangatlah salah.

Menurut Suparna selaku Kepala Bengkel Auto2000, oli pada mobil yang jarang dipakai akan bercampur dengan uap air di sekitar ruang mesin di mana oli berada. Uap air sendiri muncul lantaran akibat oksidasi ruang mesin pada mobil yang jarang dipakai.

Bila oli dan uap air bercampur, maka keduanya akan menghilangkan fungsi pelumas pada mesin mobil. Akibatnya, mesin mobil pun akan rentan terkena karat.

“Bila mobil jarang dipakai, otomatis oli akan mengendap ke bawah (ruang mesin). Komponen mesin akan menjadi kering dan korosif. Campuran kimia pada oli juga bisa rusak, sehingga fungsinya bisa hilang,” ujar Suparna yang dilansir dari Kompas.com.

Kapan Harus Melakukan Ganti Oli Mobil yang Jarang Dipakai?

Banyak yang menyarankan untuk mengganti oli saat mobil sudah mencapai jarak tempuh tertentu. Sekalipun si mobil jarang sekali dipakai. Biasanya, batas jarak tempuh untuk ganti oli adalah 5.000 - 10.00 km.

Namun, rupanya itu sudah tidak berlaku lagi. Pada mobil yang jarang dipakai, penggantian oli mobil harus dilakukan berdasarkan berapa lama mobil disimpan. Biasanya, waktu ideal untuk melakukan ganti oli mobil yang jarang dipakai adalah 6 atau 12 bulan sekali.

Tetaplah Melakukan Perawatan Pada Mobil yang Jarang Dipakai

Walau jarang dipakai, mobil tersebut harus tetap dirawat. Merawat mobil yang jarang dipakai sendiri tidaklah sulit. Sahabat cukup memanaskan mobil selama 10 hingga 15 menit perhari.

Selama mobil dipanaskan, Sahabat harus menyalakan AC mobilnya. Hal itu dilakukan agar AC mobil tetap berfungsi.

Perawatan lainnya yang bisa Sahabat lakukan dengan cara melepas kabel akinya. Cara itu dilakukan agar aki mobil tidak soak akibat mobil jarang dipakai. Cara merawat mobil yang jarang dipakai itu dilakukan bila mobil tidak dipakai selama seminggu lebih.

Cek Oli Selalu

Mobil yang jarang dipakai justru menuntut sang pemilik mobil untuk mengecek olinya. Bahkan, harus lebih sering daripada mobil yang rajin sekali dipakai. Hal itu senada dengan apa yang diungkapkan oleh Group Head of After Sales and CS Operation Group PT MMKSI, Boediarto.

“... untuk menjaga performa kendaraan, pengecekan dan penggantian oli mesin perlu dilakukan. Utamanya, ialah dengan melakukan periodical maintenance yang tertulis di manual book mobil atau bengkel resmi,” ujarnya yang dilansir dari iNews.

Bila diperlukan, Sahabat bisa menambah volume oli pada ruang mesin. Utamanya, bila oli terlihat berkurang akibat mobil jarang dipakai. Hal itu sebagaimana diutarakan Lubricants Technical Manager PT Shell Indonesia, Shofwatuzzaki.

“Oli berkurang penyebabnya itu ada banyak. Kalau mobil lama mungkin bisa bocor atau ada komponen mesin yang sudah tidak presisi. Untuk kasus semacam itu, (olinya) harus ditambahkan. Sebab, olinya sudah turun (ke bawah ruang mesin) sebelum waktu penggantian oli tersebut, ujarnya yang dilansir dari mobil123.com.

Ganti oli mobil yang jarang dipakai adalah hal yang abai dilakukan orang kebanyakan. Padahal, mengganti oli mobil harus tetap dilakukan, kendati mobilnya jarang dipakai pemiliknya.

Kebiasaan buruk itu tak lepas dari anggapan kalau oli akan awet, bila mobil jarang dipakai. Padahal, anggapan itu sangatlah salah. Justru, oli pada mobil yang jarang dipakai akan bikin mobilnya rentan mengalami kerusakan. Untuk itulah, melakukan ganti oli yang jarang dipakai jadi begitu penting buat dilakukan.

Penulis: Anggie Warsito