Sensor Vital Yang Dapat Mempengaruhi Efisiensi BBM
JAKARTA, MARET 2025, Kendaraan modern saat ini sudah dilengkapi berbagai jenis sensor yang berfungsi untuk memastikan efisiensi, keamanan dan kinerja optimal. Sensor mobil berperan penting dalam mengoptimalkan konsumsi bahan bakar, karena tugasnya mengumpulkan data tentang berbagai kondisi mesin kendaraan.
Hal ini memungkinkan ECU (Electric Control Unit) untuk menyesuaikan pasokan bahan bakar. Untuk itu Sahabat Daihatsu wajib mengetahui sensor vital pada kendaraan, terutama terkait pada efisiensi bahan bakar. Seperti dikutip pada laman mechanics.fb.
Sensor Oksigen (O2) Penyesuai Campuran Udara-Bahan Bakar
Sensor Oksigen memiliki fungsi mengukur kandungan oksigen dalam gas buang, yang kemudian menginformasi ke unit kontrol mesin (ECU) untuk menyesuaikan campuran udara-bahan bakar. Sensor O2 yang akurat memastikan mesin bekerja pada rasio udara-bahan bakar yang optimal, sehingga memaksimalkan efisiensi bahan bakar.
Bilamana sensor O2 rusak atau bermasalah, maka penghematan bahan bakar menurun, putaran mesin tidak beraturan, akselerasi buruk. Dan biasanya lampu periksa mesin di panel spidometer akan menyala.
Sensor MAF Pengukur Jumlah Udara Masuk Ruang Bakar
Sensor MAF (Mass Air Flow) atau sensor aliran udara massal memiliki fungsi mengukur jumlah udara yang masuk ke ruang bakar. ECU menggunakan data sensor MAF untuk menentukan jumlah bahan bakar yang tepat untuk disuntikkan.
Bilamana sensor MAF tidak berfungsi dengan baik, dapat menyebabkan campuran udara-bahan bakar yang tidak tepat. Sehingga mengakibatkan berkurangnya efisiensi bahan bakar, mesin tidak bekerja dengan baik, mesin mati dan potensi kerusakan pada mesin. Masalah ini juga ditandai dengan munculnya lampu peringatan.
Sensor TPS Pengontrol Suplai Jumlah Udara
Sensor TPS (Throttle Position Sensor) alias sensor Posisi Gas bertugas mengukur posisi pelat gas di Throttle Body, dengan tujuan mengontrol jumlah udara yang akan masuk ke ruang bakar. TPS membantu ECU menentukan waktu dan durasi injeksi bahan bakar yang tepat.
Baca Juga: 10 Cara Menghemat Bahan Bakar dengan Efektif, Dijamin Irit!
Bilamana peranti ini rusak dapat menyebabkan mesin bekerja tidak efisien, yang mengakibatkan peningkatan konsumsi bahan bakar. Dengan tanda penghematan bahan bakar menurun, mesin tidak bekerja dengan baik, hingga mesin mati mendadak.
Sensor CPS Pengukur Kecepatan Putaran Poros Engkol
Sensor CPS (Crankshaft Position Sensor) atau sensor posisi poros engkol punya tujuan mengukur kecepatan putaran poros engkol untuk menentukan RPM mesin. CPS yang juga terkoneksi dengan ECU, sangat penting untuk menentukan waktu injeksi bahan bakar yang akurat.
Makanya jika sensor ini bermasalah dapat menyebabkan mesin tidak menyala dengan baik, yang mengakibatkan berkurangnya efisiensi bahan bakar dan peningkatan emisi. Sedangkan tanda adanya masalah biasanya putaran mesin kasar, misfire serta ditandai lampu indikator mesin menyala.