Daihatsu Ajak Awak Media Kenal Lebih Dekat Sejarah dan Inovasi Daihatsu di Jepang
(JEPANG, 31 Oktober 2025): Dalam rangka agenda Japan Mobility Show (JMS) 2025, Daihatsu mengundang awak media untuk kenal lebih dekat tentang perjalanan Daihatsu mulai dari sejarah hingga inovasi masa depan dalam mobilitas. Melalui perjalanan ini, para peserta diajak menelusuri semangat inovasi, filosofi Monozukuri, serta dedikasi Daihatsu dalam menghadirkan solusi mobilitas yang ramah lingkungan dan relevan bagi masyarakat global.
Perjalanan ini berlangsung di tiga kota utama meliputi Kyoto, Osaka, dan Tokyo. Setiap kota tujuan ini mencakup kunjungan ke Daihatsu Kyoto Plant, eksplorasi museum Daihatsu di Humobility World sekaligus ulasan khusus Rocky Hybrid dari salah satu Chief Engineer Daihatsu Jepang, hingga menyaksikan inovasi kendaraan masa depan Daihatsu di ajang JMS 2025.
Proses Produksi Pabrik Daihatsu Berkualitas Global di Kyoto
Kunjungan pertama berlangsung di Kyoto Oyamazaki Plant pada 27 Oktober 2025, salah satu fasilitas produksi utama Daihatsu Motor Co., Ltd. (DMC) di Jepang. Berdiri di atas lahan seluas lebih dari 16 hektar dengan kapasitas produksi mencapai 230.000 unit per-tahun berkontribusi sekitar 24% total kapasitas produksi Daihatsu di Jepang sebanyak 940 ribu unit. 
Pabrik ini juga memiliki kemampuan produksi dengan waktu (takt time) sekitar kurang dari 1 menit per-unit untuk memenuhi permintaan pelanggan. Pabrik ini memproduksi 2 model untuk merek Daihatsu dan Toyota, seperti Daihatsu Thor beserta model kolaborasinya Toyota Roomy dan Subaru Justy, serta Toyota Probox kendaraan komersial untuk pasar Toyota global.
Sebagai tambahan, pabrik ini juga dulunya pernah memproduksi Daihatsu Midget atau yang dikenal dengan nama ‘Bemo’, sebuah kendaraan roda tiga legendaris yang memiliki nilai sejarah penting di Indonesia.
Pabrik Daihatsu di Kyoto beroperasi sejak 1973. Secara kumulatif, pabrik ini telah memproduksi mobil sebanyak lebih dari 6,8 juta unit selama lebih dari 50 tahun hingga saat ini. Fasilitas produksi ini telah mengalami pembaruan pada tahun 2022 lalu yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing manufaktur yang modern dan tetap relevan di masa depan, proses produksi yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan produktivitas dan lebih ramah bagi karyawan.
Dengan menerapkan konsep SSC (Simple, Slim, dan Compact), pabrik ini memiliki sistem produksi yang didesain dengan fleksibilitas tinggi, operasional yang lebih efisien, serta ringkas dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan produksi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Konsep SSC juga menjadi landasan fundamental bagi manufaktur Daihatsu karena selain dapat melakukan optimalisasi hardware yang dapat terus dikembangkan secara berkala juga membuat jalur komunikasi antar karyawan menjadi lebih lancar dan intens.
Selain proses produksi yang lebih efisien, pabrik ini juga ramah lingkungan karena memiliki manajemen energi yang lebih baik melalui pemanfaatan bangunan bertingkat, implementasi teknologi pengecatan baru (paint shop) dengan melakukan air conditioning recycling by dry booth, serta memanfaatkan energi panel surya. Semua upaya ini mampu menurunkan emisi karbon CO2 sebesar 42% dibandingkan sebelum pembaruan pabrik ini.
Dalam hal produktivitas, pabrik ini juga didesain lebih ramah bagi karyawan. Saat ini proses pengecatan kendaraan yang sebelumnya berlangsung manual kini digantikan robot, ditambah beberapa area pekerjaan yang sebelumnya memerlukan banyak pergerakan kini disinkronisasikan agar lebih efisien.
Pada area Assembly, Daihatsu juga menyediakan kursi akses untuk mempermudah perakitan interior kendaraan dan dapat mengurangi beban kerja operator. Selain itu, Daihatsu juga terus mendorong pemanfaatan digitalisasi di pabrik dengan bantuan AI (Articial Intelegence), serta menargetkan sistem yang mampu melakukan kontrol pekerjaan secara otomatis di setiap proses dan pemeliharaan prediktif yang dapat membantu melakukan tindakan pencegahan sejak dini. Dengan sederet keunggulan ini, pabrik Kyoto menjadi tempat kerja yang nyaman untuk semua orang bagi segala usia dan gender.
Dengan konsep integrated plant atau pabrik satu atap, Kyoto Plant menjadi contoh bagaimana penggabungan fungsi produksi, logistik, dan pengujian menjadi satu lokasi dan area yang sama sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja sekaligus menjaga stabilitas kualitas produksi.
Setiap pabrik Daihatsu didesain sesuai dengan kebutuhan dan optimalisasi lokal. Sebagai contoh, pabrik di Kyoto memiliki bangunan bertingkat dan tertutup yang didesain sesuai dengan lingkungan di Jepang yang memiliki empat musim dengan suhu dan kelembapan yang bervariasi. Pabrik ini juga dirancang dengan pendingin udara dan kontrol lingkungan kerja yang menyeluruh sehingga karyawan dapat bekerja dengan nyaman sepanjang tahun.
Menariknya, fasilitas Daihatsu Kyoto Plant ini juga membuka fasilitas tur pabrik untuk publik setiap musim panas sebagai bagian dari program edukatif kepada masyarakat tanpa dikenakan biaya, sehingga program ini menjadi kesempatan bagi pengunjung untuk memahami langsung bagaimana kendaraan Daihatsu diproduksi dengan standar tinggi.
Pabrik Daihatsu Kyoto Oyamazaki Plant ini merupakan “mother plant” bagi pabrik PT Astra Daihatsu Motor di Karawang Assembly Plant 2 yang baru diresmikan pada Februari 2025 lalu. Terdapat beragam inovasi, dan konsep SSC yang dikembangkan dari pabrik Kyoto dan diadaptasi ke pabrik di Karawang, dengan menyesuaikan karakteristik lingkungan lokal.
Sejarah dan Filosofi Daihatsu di Museum Humobility World
Usai melihat proses produksi, Daihatsu mengajak awak media kembali lanjutkan perjalanan menuju Humobility World yang merupakan museum Daihatsu berlokasi tepat di samping kantor Daihatsu Motor Headquarter di Ikeda, Osaka, Jepang pada 28 Oktober 2025. Fasilitas ini dibangun untuk pertama kali pada tahun 2007 dalam memperingati perjalanan Daihatsu menemani mobilitas masyarakat selama 100 tahun.
Daihatsu global membangun fasilitas ini sebagai sarana wisata sekaligus edukasi bagi masyarakat dalam mengenal sejarah manufaktur Daihatsu. Fasilitas ini terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi publik tanpa dikenakan biaya dengan melakukan reservasi terlebih dulu.
Nama “Humobility” sendiri berasal dari gabungan kata “Human” dan “Mobility” yang mencerminkan filosofi Daihatsu dalam menghadirkan kebahagiaan serta kebebasan mobilitas yang mudah, efisien, dan ramah bagi semua masyarakat. Humobility World memiliki empat lantai pameran yang masing-masing didesain untuk menghadirkan pengalaman menyeluruh tentang sejarah, filosofi, dan teknologi Daihatsu.
Perjalanan sejarah Daihatsu dimulai dari Lantai 2 yang menampilkan mesin dan mobil produksi perdana Daihatsu. Sejarah Daihatsu dimulai pada tahun 1907 dengan nama Hatsudoki Seizo Co., Ltd. dan berawal dari memproduksi mesin dan kendaraan roda tiga yang merupakan karya dari Hatsudoki Seizo sekitar 90 tahun yang lalu.
Daihatsu juga menampilkan kendaraan roda tiga tipe HD, yang menjadi cikal bakal mobil komersial kecil di Jepang. Pada masa itu, mobil yang beredar di Jepang kebanyakan adalah mobil impor dan memiliki harga mahal, sehingga Daihatsu ingin menghadirkan mobil buatan dalam negeri yang lebih terjangkau, dan kini diakui sebagai mobil bersejarah di Jepang. Dengan keunggulan teknologi mesin, Daihatsu mulai memproduksi mesin kendaraan, kemudian berlanjut membuat bodi kendaraan.
Pada lantai selanjutnya di lantai 3, pengunjung disuguhkan dengan deretan mobil legendaris Daihatsu dari masa ke masa. Pada sekitar tahun 1950, dimana televisi hitam-putih, mesin cuci, dan kulkas dikenal sebagai istilah tiga harta berharga yang dianggap sangat penting bagi gaya hidup masyarakat modern kala itu, lahirlah mobil Daihatsu Midget.
Sebelum Daihatsu Midget hadir, masyarakat menggunakan sepeda dan gerobak untuk mengangkut barang, dengan kehadiran Midget sebagai mobil kecil yang lincah di jalan sempit dan mampu membawa banyak barang mampu merubah gaya hidup masyarakat dalam beraktivitas di kala itu.
Memasuki tahun 1970-an, Daihatsu meluncurkan Charade, mobil kompak yang dirancang sesuai dengan kondisi wilayah Jepang. Daihatsu Charade menjadi mobil pertama di dunia dengan mesin tiga silinder berkapasitas 1.000 cc, dan memenangkan penghargaan Motor-Fan’s Car of the Year.
Tak hanya model yang diproduksi di Jepang, di fasilitas ini juga menampilkan Daihatsu Ayla sebagai sebuah mobil LCGC (Low Cost Green Car) yang diproduksi dan dijual di Indonesia. Mobil ini memadukan teknologi khas Jepang dan kerja sama erat dengan sumber daya lokal di Indonesia dan Malaysia dalam menciptakan mobil yang semakin sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Pada lantai teratas di lantai 4, pengunjung juga bisa merasakan langsung proses pembuatan mobil mini, serta teknologi yang membuatnya mendukung bagi aktivitas kehidupan masyarakat. Disini terdapat area bertema ‘Technology Supporting Mini Vehicles’, dimana pengunjung bisa mencoba berbagai eksperimen interaktif untuk memahami prinsip dasar mobil dan teknologi hemat bahan bakar.
Tak kalah menarik, terdapat area bertema ‘Future Drive – Bringing Advanced Technology to Everyone’ yang menampilkan potongan sebuah sistem hibrida dan mesin dari Rocky Hybrid. Mobil ini menggunakan sistem Series Hybrid yang sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik dan mesin bensin digunakan sebagai pembangkit daya baterai. Sehingga, mobil ini dapat memberikan sensasi berkendara layaknya mobil listrik tanpa perlu charging atau mengisi daya listrik.
Museum Daihatsu Humobility World ini menjadi wujud nyata komitmen Daihatsu Global dalam menerapkan filosofi budaya industri Daihatsu melalui Monozukuri dalam semangat menciptakan produk berkualitas tinggi kepada pelanggan, serta Kotozukuri dalam membangun nilai dan pengalaman yang bermakna bagi manusia.
Ulasan Rocky Hybrid Langsung dari Desainer Daihatsu Jepang
Pada hari yang sama dengan kunjungan ke Museum Daihatsu, awak media juga mendengar sharing ulasan langsung secara komprehensif oleh salah satu Chief Engineer Daihatsu.
Chief Engineer Product Planning Division of Daihatsu Motor Co., Ltd., Hiroyuki Tokura menjelaskan tentang filosofi pengembangan Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid yang dikembangkan secara mandiri oleh Daihatsu dan diluncurkan perdana di Jepang pada November 2021 lalu. Makna e-Smart pada Daihatsu Rocky Hybrid ‘e’ merepresentasikan electrification dan ‘smart’ untuk efficiency sekaligus bermakna cerdas yang mengekspresikan mobil Hybrid berkualitas tinggi dan terjangkau.
“Daihatsu Rocky e-SMART Hybrid sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik dan mesin bensin digunakan sebagai pembangkit daya baterai. Sehingga, mobil ini dapat memberikan sensasi berkendara layaknya mobil listrik tanpa perlu charging atau mengisi daya listrik,” ujar Hiroyuki Tokura di sesi penjelasannya di Osaka, Jepang.
Ia pun menambahkan, mobil Rocky Hybrid memiliki cara kerja berbeda dibandingkan dengan sistem Hybrid lainnya. Sebagai contoh, pada mesin Hybrid dengan sistem seri-paralel mesin digunakan untuk pembangkitan daya sekaligus penggerak. Sedangkan pada Hybrid sistem paralel, motor listrik digunakan sebagai penggerak pembantu.
Pada Daihatsu Rocky Hybrid yang mengadopsi sistem series, mesin didesain secara eksklusif sebagai generator pembangkit tenaga untuk motor listrik. Sistem ini memiliki desain yang ringkas dan juga keunggulan dalam menghasilkan kinerja dan efisiensi bahan bakar terbaik pada kecepatan rendah hingga sedang. Sehingga sistem series ini sangat cocok diterapkan pada kendaraan compact dalam berkendara di perkotaan.
Daihatsu juga berikan penjelasan khusus terkait 3 bagian penting teknologi pada Series Hybrid pada Rocky yang berkontribusi pada pencapaian efisiensi bahan bakar yang optimal, yaitu Mesin, Transaxle system, dan Baterai.
Mobil ini menggunakan mesin 1.200 cc WA-VEX dengan tiga silinder yang didesain khusus untuk jenis Hybrid dan mampu mencapai efisiensi termal hingga 40% yang berkontribusi besar pada peningkatan efisiensi bahan bakar kendaraan.
Selanjutnya pada Transaxle system ini memiliki desain lebih ringan dan ringkas dilengkapi dua motor sejajar sebagai pembangkit tenaga dan penggerak, dan menghasilkan radius putar 5 meter yang memberikan kemampuan manuver sangat baik ketika berkendara melewati di perkotaan dan jalan sempit.
Rocky Hybrid dibekali baterai Lithium-ion dengan densitas energi tinggi berkapasitas 4,3 Ah namun memiliki ukuran yang ringkas. Posisi baterai yang terletak di bagian bawah kursi belakang membuat mobil ini tetap memiliki interior kabin dan kapasitas bagasi yang tetap lapang. Baterai Rocky Hybrid juga memiliki daya 0,74 kWh atau 6 kali lebih besar dibandingkan mobil lain di kelasnya, bahkan setara dengan hybrid SUV medium yang beredar saat ini.
Sebagaimana diketahui, Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid juga telah hadir di Indonesia pada ajang GIIAS Juli 2025 lalu. Peluncuran model ini juga menandai era lahirnya model Hybrid pertama Daihatsu di Indonesia, dan terus mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Rasakan Pengalaman Langsung Inovasi Mobilitas Masa Depan Daihatsu di Japan Mobility Show
Daihatsu Motor Co., Ltd. di Jepang menghadirkan inovasi dan solusi mobilitas pada ajang Japan Mobility Show 2025 (JMS) yang berlangsung pada 29 Oktober–9 November 2025 di Tokyo Big Sight, Jepang. Sebagai pameran otomotif terbesar di Jepang, ajang ini diikuti berbagai industri global, dan menjadi momentum penting bagi Daihatsu untuk memperkuat posisinya sebagai pionir kendaraan ringkas yang ramah lingkungan di pasar global.
Pada ajang ini Daihatsu global mengusung tema “DAIHATSUMEI for me. Invented for you. Small but capable. Do it all step by step.” Pada ajang ini Daihatsu hadirkan beragam model menarik dengan total 8 unit model, yang 4 di antaranya adalah mobil konsepseperti Midget X, K-OPEN, K-VISION, KAYOIBAKO-K. Selanjutnya terdapat 4 model lainnya seperti Daihatsu Midget generasi pertama sebagai model bersejarah, Daihatsu New Move yang baru mendapat penyegaran total pada Juni 2025 lalu, model prototype Daihatsu K-OPEN Running Prototype, serta e-ATRAI STICKER FACTORY.
Seluruh model ini menampilkan keunggulan teknologi, efisiensi, serta kreativitas desain yang menjadi ciri khas Daihatsu dalam menghadirkan kendaraan kecil dengan nilai terbaik bagi para penggunanya.
Pada model Midget X, kendaraan konsep BEV ini meneruskan inovasi dari suksesor Midget generasi pertama yang terus berkontribusi meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik. Sebagai kendaraan masa depan, mobil ini menjadi pilihan mobilitas baru dalam berkendara dengan dimensi lebih kecil dari ukuran Kei Car yang ada saat ini dan lebih aman daripada sepeda. Fitur utama mobil konsep ini mencakup konfigurasi tempat duduk 3 penumpang (1+2) yang menghadirkan interaksi penumpang di dalam menjadi lebih dekat bersama keluarga atau teman, pilihan dek yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, serta pintu depan yang dapat dibuka lebar untuk memudahkan akses masuk dan keluar meski memiliki dimensi bodi yang kompak.
Selanjutnya, model konsep K-OPEN menghadirkan pengalaman berkendara terbuka yang menyenangkan berkat dimensinya yang kompak, sekaligus menawarkan sensasi performa front-engine, rear-wheel drive (penggerak roda belakang) yang responsif dan dekat dengan pengemudi. Mobil ini didesain untuk menyebarkan kebahagiaan terhadap Kei Car kepada lebih banyak masyarakat. Daya tarik utamanya terletak pada perpaduan antara desain karakter khas COPEN dengan performa bertenaga berkat letak mesin depan dan penggerak roda belakang (FR). Selain itu, kenyamanan berkendara yang menyegarkan dengan hembusan angin alami serta peletakan FR memberikan sensasi mengemudi lebih seru menjadi nilai tambah tersendiri.
Pada model konsep K-VISION kendaraan ini menerapkan sistem e-SMART HYBRID yang juga digunakan pada Rocky Hybrid serta menggunakan desain arsitektur DNGA (Daihatsu New Global Architecture) generasi terbaru yang didesain dengan mempertimbangkan elektrifikasi masa depan. Kendaraan ini menghadirkan daya tarik kendaraan elektrifikasi dengan performa berkendara bertenaga, motor yang senyap, efisiensi bahan bakar 20% lebih baik dibanding mobil dengan sistem penggerak konvensional, serta kenyamanan interior yang luas dan pintu geser di kedua sisi.
KAYOIBAKO-K, sebuah model konsep niaga mini BEV ini memiliki arti “kotak yang dapat digunakan kembali dalam proses pengiriman dan distribusi”. Istilah ini merujuk pada wadah yang didesain untuk dapat digunakan berulang kali dalam sistem logistik. Model ini merupakan Kei Car terkecil dalam seri KAYOIBAKO yang ditampilkan di booth Toyota pada ajang JMS 2023 lalu. Mobil ini terhubung dengan pusat data dan dilengkapi dengan fitur pemanggilan otomatis serta parkir otomatis, sehingga memungkinkan pekerjaan dilakukan kapan saja dan di mana saja. Selain untuk pengiriman barang, KAYOIBAKO juga mendukung layanan sosial baru, seperti membantu lansia di komunitas lokal tertentu.
Pada ajang ini, pengunjung JMS juga diajak menelusuri kisah model legendaris Midget yang menjadi simbol dari semangat “DAIHATSUMEI”, yaitu inovasi khas Daihatsu yang lahir dari ukuran kecil namun memberi dampak besar bagi masyarakat, hingga berbagai kendaraan masa depan yang mengedepankan efisiensi, keberlanjutan, serta kenyamanan dalam berkendara. Midget dikenal sebagai kendaraan ringkas, mudah dikendarai, ekonomis, dan menjadi ikon mobil rakyat yang sangat dicintai di Jepang, serta merepresentasikan awal dari pendekatan Daihatsu dalam menciptakan produk dan pengalaman yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Tak mau kalah, Daihatsu hadirkan model existing seperti New Move RS (Dandy Sports) yang baru mendapat penyegaran total pada Juni 2025 lalu. Varian ini tampil sporty dengan aksesoris tambahan khusus, sekaligus menegaskan karakter mobil kecil ini tetap menghadirkan kebahagiaan dalam berkendara.
Selanjutnya, Daihatsu juga menampikan model pra-produksinya melalui K-OPEN Running Prototype yang dikembangkan dengan semangat “make, ride and test it” untuk membawa sensasi berkendara COPEN di masa mendatang. Model prototype ini dikembangkan menggunakan komponen buatan internal Daihatsu dan disempurnakan melalui berbagai proses uji coba dan penyempurnaan berulang. Keunggulan model ini adalah memiliki pusat gravitasi yang lebih rendah berkat penggunaan mesin miring yang dirancang untuk kendaraan niaga dan handling yang lebih baik melalui optimisasi distribusi bobot depan dan belakang melalui tata letak FR (Front-engine, Rear-wheel drive).
Terakhir, e-ATRAI merupakan kendaraan listrik segmen niaga yang menggabungkan performa senyap dan bertenaga khas Battery Electric Vehicle (BEV) yang cocok untuk kebutuhan pengiriman logistik perkotaan hingga ke pelosok (last-mile delivery). Kendaraan ini mampu menempuh jarak hingga sekitar 200 kilometer yang cukup untuk menunjang aktivitas logistik harian. Selain itu, e-ATRAI juga dilengkapi dengan fungsi suplai daya eksternal, memberikan ketenangan saat terjadi situasi darurat. Dengan penggerak roda belakang (rear-wheel drive) dan pusat gravitasi rendah, e-ATRAI tetap stabil bahkan saat membawa muatan.
Dari sisi kenyamanan, kendaraan ini memiliki pintu geser elektrik di kedua sisi, sementara desain interior dan eksteriornya menonjolkan kualitas tinggi dengan sentuhan gaya elegan seperti aksen krom. Daihatsu menampilkan e-ATRAI sebagai kendaraan kerja cerdas dan menyenangkan, bahkan menghadirkan pengalaman interaktif bagi pengunjung dengan stiker kustom yang dicetak langsung di lokasi sebagai suvenir.
