Charcoal canister merupakan salah satu komponen mobil yang berkaitan erat dengan bensin. Agar mesin kendaraan roda empat Anda bisa melaju, maka bensin terlebih dahulu melalui proses pembakaran. 

Pada proses ini akan menyebabkan reaksi kimia dan berbahaya bagi manusia. Maka dari itu, fungsi charcoal canister sangat diperlukan untuk kinerja mesin. Berikut ulasan detailnya!

Apa itu Komponen Vapour Canister? 

Komponen yang satu ini merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem pembakaran pada kendaraan roda empat. Bentuknya mirip dengan tabung untuk menampung material arang yang masih aktif. 

Komponen ini terhubung langsung dengan ruang karburator, bahan bakar, dan juga saluran pengisian karburator. 

Sistem vapour canister sendiri sudah diperkenalkan sejak tahun 1970 an oleh Amerika Serikat sebagai upaya menekan jumlah polusi udara. 

Pada saat itu, kinerja charcoal canister masih konvensional karena mengandalkan saluran masuk ruang bakar. Sedangkan di masa modern, charcoal canister bekerja dengan sistem electric control. 

Fungsi Komponen Vapour Canister Pada Mobil 

fungsi charcoal canister berhubungan erat dengan bensin yang ada di ruang bakar. Tepatnya, komponen ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara untuk uap bahan bakar di tangki. 

Komponen ini akan menyimpan uap bahan bakar atau bensin selama mesin kendaraan roda empat dalam keadaan mati. 

Setelah itu, akan disalurkan ke intake manifold yang ada di ruang bakar untuk segera diproses. Kemudian saat mobil dinyalakan, uap bahan bakar akan diproses dalam ruang pembakaran mobil. 

Tujuan pembakaran uap ini yaitu menekan gas hidrogen yang dikeluarkan tidak mencemari lingkungan atau membahayakan bagi manusia. 

Cara Kerja Vapour Canister 

Seperti yang sudah diketahui fungsi utama komponen canister pada kendaraan roda empat berkaitan erat pada proses pembakaran dalam mobil. Lantas, bagaimana cara kerja komponen ini agar berjalan dengan baik? 

Dalam kinerjanya, terdapat dua proses yang bisa terjadi, yaitu saat mesin kondisi mati dan hidup. Ketika mesin mobil dalam keadaan mati setelah dipakai, maka suhunya cenderung lebih tinggi. 

Hal ini terjadi karena pada kondisi ini bahan bakar yang tersimpan dalam tangki pembakaran mengalami penguapan. Uap tersebut, kemudian akan masuk dalam tabung vapour canister. Fungsi charcoal canister pada proses ini akan masuk melalui selang ventilasi. 

Setelah itu, uap bahan bakar ini disaring dan disimpan dalam vapour canister. Saat mesin mobil dihidupkan, maka uap secara otomatis disalurkan lewat intake manifold. 

Uap akan dibakar bersama dengan bahan bakar dan udara. Tidak hanya itu saja, cara kerja vapour canister juga bisa diketahui ketika mesin dalam keadaan hidup. 

Baca Juga: Berbahaya! Kenali Penyebab Rem Blong dan Cara Mengatasinya

Pada kondisi ini, piston akan bergerak dari titik mati atas menuju titik mati bawah. Ketika sedang bergerak, sistem pembakaran akan masuk ke vakum. 

Diproses ini, uap yang tersimpan pada vapour canister akan tersedot bersama campuran bahan bakar dan udara yang ada di intake chamber. 

Gas serta campuran udara dari proses pembakaran akan melalui katup canister. Setelah itu, barulah dibakar pada ruang pembakaran yang ada di mobil. Katup canister akan bekerja satu arah saja untuk mencegah kebocoran gas. 

Dari sini, Anda bisa mengetahui fungsi charcoal canister sangat penting untuk melakukan proses pembakaran. 

Itulah beberapa informasi mengenai komponen yang ada sistem pembakaran mobil. Seperti yang sudah diketahui bahwa charcoal canister dapat berfungsi sebagai penstabil bahan kimia yang dihasilkan proses pembakaran. 

Tanpa adanya komponen penting ini, uap bahan bakar tidak dapat tersaring yang menyebabkan pencemaran lingkungan sekaligus membahayakan kesehatan manusia.