4 Perbedaan Timing Belt dan Fan Belt Pada Mobil, Yuk Pahami!
Bagi pemilik mobil, pemahaman tentang perbedaan antara timing belt dan fan belt menjadi suatu hal yang penting. Kedua komponen ini memegang peranan vital dalam kinerja kendaraan. Perbedaan keduanya ada pada fungsi yang dimilikinya.
Timing belt berfungsi sebagai penggerak internal mesin, bertanggung jawab untuk mengatur perputaran komponen-komponen mesin. Sementara itu, fan belt memiliki peran khusus sebagai penghubung untuk komponen alternator, seperti AC, dan komponen lainnya.
Pengertian Timing Belt
Sebelum mencari tahu perbedaan timing belt dan fan belt, Anda harus mengetahui pengertian timing belt terlebih dahulu. Timing belt adalah komponen yang digunakan untuk memutar internal mesin berfungsi untuk mengatur sinkronisasi gerakan antara poros engkol (crankshaft) dan poros nok (camshaft). Bentuk dari sabuk ini bergerigi dan memiliki bahan karet.
Fungsi timing belt tentu saja sangat krusial. Karena pentingnya komponen ini, saat komponen ini mengalami kerusakan, mobil dapat berisiko mati total. Timing belt memiliki fungsi membuka dan menutup kedua katup di mesin mobil secara otomatis ketika proses pembakaran dilakukan.
Saat berada pada tahap ini, mesin dan oksigen akan masuk dalam ruang pembakaran dari katup. Proses pembakaran nantinya akan menghasilkan sisa pembakaran dan dibuang dari katup lain. Dari proses inilah timing belt mulai bekerja. Kedua katup ini terhubung dengan camshaft.
Sehingga, ketika mesin dihidupkan, komponen camshaft akan berputar dan menutup katup dengan teratur. Sebenarnya, arti kata timing merujuk pada pengaturan waktu ketika katup terbuka serta menutup. Butuh waktu yang pas bagi komponen bagi katup intake serta exhaust bergerak sesuai laju piston.
Anda harus memperhatikan masa pakai dari komponen timing belt ini agar mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menggantinya. Umumnya, ketika mobil berada di angka 50 ribu hingga 80 ribu, timing belt harus diganti.
Pengertian Komponen Fan Belt
Bagaimana dengan fan belt? Komponen yang satu ini juga sering disebut dengan tali kipas. Fungsi dari fan belt adalah menggerakan serta menghubungkan komponen di dalam mobil, utamanya ketika mobil dinyalakan.
Fan belt memiliki tugas menghubungkan berbagai komponen seperti AC, alternator, power steering dan lainnya. komponen ini memperoleh suplai energi dari putaran fan belt serta bekerja menghasilkan gerakan ketika mobil berjalan.
Komponen fan belt menjadi hal yang krusial, sehingga pengguna harus dalam kondisi prima dan bagus. Jika komponen ini tidak berfungsi, mesin mobil tidak bisa bergerak.
Baca Juga : Cara Mudah Mengetahui Fan Belt Harus Diganti Baru
Perbedaan Timing Belt dan Fan Belt
Berikut sejumlah perbedaan dari fan belt dan timing belt, antara lain:
1. Cara kerja
Timing belt berperan kunci dalam mengatur waktu pembakaran dan mengawasi proses pembukaan katup mesin mobil. Sebaliknya, fan belt memiliki tugas memberikan energi dari mesin mobil ke sejumlah komponen yang membutuhkan daya, seperti alternator dan perangkat lainnya.
2. Bentuk sabuk
Timing belt dirancang dengan bentuk gerigi untuk memastikan sinkronisasi yang tepat dan terkait dengan waktu saat buka-tutup katup, menjamin kelancaran putaran crankshaft. Proses pemasangan timing belt harus dilakukan dengan hati-hati dan presisi.
Di sisi lain, fan belt memiliki bentuk runcing pada ujungnya dan jauh lebih pendek dibandingkan dengan sabuk penggerak lainnya. Desain ini memungkinkan fan belt untuk efisien mengirim energi dari mesin ke berbagai komponen yang membutuhkan daya, seperti alternator.
Baca Juga : Alasan Mengapa Saat Mengganti Fan Belt Ukurannya Harus Sama
3. Fungsi
Timing belt memiliki peran krusial dalam menjaga keterhubungan antara crankshaft dan camshaft pada mesin. Fungsinya terletak pada kemampuannya untuk memastikan bahwa keduanya beroperasi secara simultan, terutama ketika katup mesin menutup.
Di sisi lain, fan belt berada di dalam mesin mobil dan berfungsi sebagai penghubung antara crankshaft dengan komponen di luar mesin. Meskipun letaknya berada di dalam mesin, tugas utamanya adalah menyampaikan energi dari crankshaft ke berbagai komponen eksternal.
4. Waktu untuk Mengganti Timing Belt dan Fan Belt
Umumnya, timing belt sebaiknya diganti setiap kendaraan menempuh jarak 50.000 km, sementara fan belt direkomendasikan untuk diganti setiap 25.000 km. Namun, disarankan untuk tetap mempertimbangkan kondisi khusus masing-masing komponen. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan rutin menjadi suatu keharusan guna menjaga kondisi optimal kedua komponen ini.
Apakah Mobil masih bisa jalan meskipun Fan Belt Putus?
Meskipun fan belt putus, mobil masih mungkin dapat beroperasi untuk sementara waktu, namun hal ini tidak dapat berlangsung lama. Fan belt memegang peran penting dalam menggerakkan beberapa komponen krusial dalam mesin mobil, seperti pompa air dan pompa power steering.
Apa Akibatnya bila Timing Belt Putus?
Apabila timing belt mengalami kerusakan atau putus, dapat mengakibatkan dampak serius pada mesin, seperti terjadinya benturan antara piston dan katup yang berpotensi merusak berbagai komponen mesin.
Nah itu dia sahabat, informasi lengkap mengenai perbedaan timing belt dan fan belt. Selain memahami perbedaan antara timing belt dan fan belt, penting untuk melakukan perawatan yang baik terhadap kedua komponen ini.
Salah satu pilihan terbaik adalah membawa kendaraan ke bengkel resmi Daihatsu yang dilengkapi dengan teknisi berpengalaman. Dengan layanan ini, Anda dapat menghindari antrian yang panjang dan bahkan dapat melakukan pemesanan servis secara online untuk kenyamanan lebih.