5 Tanda Bayi Kurang ASI
Perjuangan seorang ibu memang tidak ada habisnya. Setelah mengandung selama sembilan bulan dan melahirkan, seorang ibu masih harus berjuang untuk menyusui bayinya. Menyusui mungkin terlihat sangat mudah. Padahal jika mengalaminya sendiri, menyusui butuh tekad kuat dari seorang ibu. Banyak ibu yang akhirnya menyerah menyusui anaknya karena tidak mendapat dukungan dari lingkungan. Anggapan bahwa ASI tidak mencukupi si kecil selalu saja menghantui pada fase awal menyusui.
Agar seorang ibu mengetahui bayinya telah tercukupi kebutuhan ASI-nya atau tidak. Dapat dilihat dari tanda bayi kurang ASI. Jika bayi Sahabat tidak menunjukan tanda bayi kurang ASI berikut, maka menyusuilah dengan percaya diri.
Urine Berwarna Kuning
Menyusui langsung memang tidak dapat dilihat langsung berapa banyak ASI yang diminum. Tapi Sahabat dapat melihatnya dari warna urine si kecil. Jika ASI tercukupi warna urine pada bayi berwarna bening. Jika urine berwarna kuning cerah berarti si kecil masih tercukupi kebutuhan minumnya. Hanya saja perlu dipersering lagi.
Hal yang perlu diwaspadai jika urine berwarna kuning kecoklatan atau bahkan terlihat kemerahan. Ini tandanya si kecil mengalami dehidrasi dan harus segera minum ASI dalam jumlah yang mencukupi.
Frekuensi Buang Air Kecil Kurang Dari 5 Kali
Normalnya bayi baru lahir buang air kecil lebih dari lima kali dalam sehari. Jika si kecil menggunakan popok sekali pakai, Sahabat dapat memeriksanya popoknya dua jam sekali. Apakah sudah penuh atau belum.
Jika frekuensi buang air kecil kurang dari lima kali, Sahabat dapat segera memberikan ASI dengan frekuensi yang lebih intens sebelum mengalami tanda bayi kurang ASI yang lebih parah.
Terlihat Lemas dan Jarang Menangis
Bayi yang tercukupi kebutuhan ASI-nya akan aktif bergerak saat terjaga. Entah itu menggerakan kepalanya atau tangan dan kakinya. Saat menangis pun suaranya akan terdengar nyaring.
Tapi pada bayi yang mengalami dehidrasi, gerakan bayi akan terlihat lemas dan justru jarang menangis. Pada kondisi yang lebih serius bayi bahkan tidak bisa menangis karena terlalu lemas.
Kulit Terlihat Kering
Sama halnya seperti orang dewasa, jika kebutuhan cairan terpenuhi maka kulit tidak akan kering. Pada bayi yang mengalami dehidrasi, kulit di sekitar bibir akan terlihat kering bahkan mengelupas.
Tanda bayi kurang ASI ini akan muncul jika bayi kekurangan cairan berhari-hari. Jika muncul tanda ini berarti sudah mulai parah tingkat dehidrasinya.
Berat Badan Tidak Naik
Pada minggu pertama kelahirannya, berat bayi bisa turun dikarenakan bayi mengeluarkan berbagai kotoran dari tubuhnya. Selama penurunan berat badannya tidak lebih dari tiga puluh persen berat lahir, maka hal ini tidak masalah. Kenaikan berat badan bayi yang disarankan di bulan pertama bayi adalah minimal enam ratus gram. Atau sekitar dua ratus gram tiap minggunya.
Jika bayi mengalami salah satu dari tanda bayi kurang ASI, maka disarankan untuk mempersering pemberian ASI. Berikan ASI setiap dua jam. Jika si kecil masih belum bangun, Sahabat dapat membangunkannya dengan lembut agar tetap menyusui. Jangan biarkan bayi tidur terlalu lama, karena dapat menyebabkan dehidrasi akut yang membahayakan si kecil.
Sahabat juga dapat mencatat jam pemberian ASI agar lebih terpantau. Jangan lupa untuk menyusui bayi minimal 20 menit agar ASI yang diperoleh mencukupi kebutuhan bayi. Sahabat juga bisa mempraktikkan cara agar bayi cepat kenyang minum ASI.
Tanda bayi kenyang ASI adalah bayi tersebut gumoh. Jika bayi sering gumoh, Sahabat bisa menggunakan cara menyendawakan bayi ini untuk menghindari gumoh.
Itulah 5 tanda bayi kurang ASI yang bisa Sahabat cek di bayi Sahabat. Jika ada satu tanda pada bayi Sahabat, segera perbanyak pemberian ASI-nya dengan menaikkan intensitasnya.
Penulis: Iskael