Coating merupakan suatu tindakan untuk memberi perlindungan lebih pada kaca mobil dengan lapisan tertentu. Namun, melihat cuaca di Indonesia yang kini sering tidak menentu, coating kaca bertahan berapa lama?

Hal seperti ini memang harus dipertimbangkan secara matang, karena coating bersifat temporary bukan permanen. Sekali lagi, coating hanya berupa lapisan saja, sehingga mempunyai batas maksimal perlindungan.

Alasan dan Perkiraan Coating Kaca Bertahan Berapa Lama

Oleh karena itu, pengendara yang hendak memberikan lapisan coating pada kaca mobil kesayangan harus mengetahui perkiraan jangka waktunya. Dengan begitu, tidak terjadi kesalahpahaman setelah penerapan.

Alasan Perlu Coating Kaca

Pemberian lapisan pada kaca atau coating bukanlah hanya bertujuan untuk gaya-gayaan saja. Namun, juga menghindarkan kaca dari jamur yang sering muncul bersamaan dengan air hujan.

Selain mengandung debu, di dalam air hujan juga terdapat beberapa mineral, salah satunya yakni garam. Apabila kondisi tersebut dibiarkan sampai mengering, mineral yang ada akan memicu pertumbuhan jamur.

Hal inilah yang menyebabkan kaca menjadi buram, sehingga visibilitasnya sangat jauh berkurang. Tidak hanya mengurangi kenyamanan dan tampilan saja, tetapi juga sangat membahayakan pengendara.

Pada saat hujan, air tidak bisa langsung meluncur, sehingga pandangan pengemudi atau driver akan menjadi terganggu. Sementara itu, saat terkena pantulan cahaya kaca akan menjadi bias.

Cara Kerja Coating Kaca

Oleh karena itu, coating menjadi langkah tepat untuk melindungi kaca dari jamur dan kotoran. Sebab, coating mempunyai efek hydrophobic, yakni sifat molekul dari suatu material untuk menghindari atau menolak air.

Secara sederhana, efek tersebut bisa diibaratkan seperti daun talas yang akan meneruskan air tanpa meninggalkan jejak. Dengan begitu, air hujan yang mengenai kaca akan langsung turun, sehingga tidak menimbulkan jamur.

Adapun cara kerja coating ialah menutup pori-pori, sehingga debu, kotoran, dan air tidak bisa mengendap di dalamnya. Hasilnya, kaca tetap bersih, kinclong, bebas jamur, dan berfungsi secara maksimal.

Coating Kaca Bertahan Berapa Lama?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, coating hanya bersifat sementara tidak permanen. Menurut ahli mobil, di Indonesia coating paling hanya bertahan antara 6 bulan hingga satu tahun.

Apalagi Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua musim, yakni penghujan dan kemarau. Saat musim penghujan, hampir setiap hari kaca mobil akan terkena percikan atau bahkan guyuran air hujan.

Sebaliknya, pada musim kemarau debu dan polusi akan menjadi teman setia mobil kesayangan. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan usia pemakaian coating menjadi lebih singkat.

Penggunaan wiper untuk menghalau air hujan, lama kelamaan akan menggesek dan mengikis lapisan coating. Begitu juga dengan suhu panas yang mampu mengoksidasi permukaan coating, sehingga lapiannya menjadi hilang.

Coating Kaca dan Body Mobil Berbeda

Kalaupun ada orang yang mengatakan, bahwa coating bisa bertahan selama bertahun-tahun, maka ada dua kemungkinan. Pertama, pengendara mencopot wiper dan kemungkinan yang kedua, kendaraan jarang digunakan.

Pasalnya, coating pada bagian kaca dan body mobil itu tidaklah sama. Hardness atau tingkat kekerasan pada lapisan coating kaca hanya berkisar 4-5H, sementara pada bagian body bisa sampai 9H.

Keduanya tidak bisa disamakan, karena kaca lebih rentan mengalami kerusakan dan tidak kuat menahan beban. Apabila dipaksa untuk menggunakan coating hingga 9H, maka kaca bisa saja menjadi retak atau bahkan pecah.

Lagipula, hardness yang terlalu tinggi pada kaca bisa menimbulkan bias, saat terkena cahaya. Hal ini cukup berbahaya, terutama pada malam hari karena pandangan akan menjadi pecah atau kabur.

Oleh karena itu, lebih baik Anda meluangkan sedikit waktu untuk melakukan perawatan pada coating kaca. Untuk pelapisan ulang, Anda bisa menyerahkan kepada sang ahli atau klik link berikut.

Kini terjawab sudah pertanyaan mengenai coating kaca bertahan berapa lama, terutama untuk iklim di Indonesia. Segera lakukan pengecekan ulang, saat lapisan sudah mulai terkikis dan pandangan buram.