Release Bearing: Fungsi, Cara Kerja, dan Tanda Kerusakannya
Release bearing merupakan salah satu komponen penting dari kopling mobil bertransmisi manual. Oleh karena itu, sebagai pemilik mobil harusnya mengetahui fungsi, cara kerja serta tanda kerusakan dari komponen tersebut sehingga transmisi mobil dapat terhindar dari kerusakan yang serius.
Untuk mengetahui fungsi, cara kerja dan kerusakan dari komponen tersebut, mari perhatikan ulasan berikut.
Apa itu Release Bearing?
Seperti yang sudah dijelaskan, release bearing merupakan komponen dari sistem kopling mobil manual. Letak release bearing sendiri berada di tengah-tengah komponen clutch cover dan release fork yang langsung tersambung pada bagian kopling yang melekat pada kabin mobil.
Fungsi Release Bearing
Secara umum release bearing berfungsi mentransfer tenaga yang berasal dari release fork menuju rumah kopling untuk menekan flywheel, menghubungkan dan memisahkan kopling, serta meredam getaran yang muncul ketika kopling sedang beroperasi.
Keberhasilan fungsi dari release bearing tersebut dapat terwujud karena di dalam release bearing terdapat beragam komponen yang memiliki fungsi yang berbeda untuk menyokong kinerja release bearing. Adapun komponen-komponen yang berada di dalam release bearing sebagai berikut.
1. Hub
Komponen ini berfungsi sebagai dudukan atau bantalan release bearing. Letak komponen ini berada di area release fork dan langsung terhubung dengannya.
2. Waver Washer dan Snap Ring
Komponen ini berfungsi sebagai penahan bearing agar terhubung dengan komponen hub. Dengan begitu, komponen release fork dengan komponen hub tidak akan terlepas meski komponen release fork menerima tekanan atau dorongan yang kuat.
3. Rubber Seat dan Resin Seat
Komponen ini berfungsi sebagai peredam ketika release bearing terkoneksi dengan pegas diafragma.
4. Self Center (Self Centering Release Bearing)
Komponen ini berfungsi sebagai bantalan untuk memastikan release bearing berada di posisi tengah ketika terhubung dengan koil pegas sehingga pressure plate akan terangkat secara menyeluruh pada setiap sisi.
Cara Kerja Release Bearing
Cara kerja release bearing terbilang cukup mirip dengan cara kerja komponen bantalan lainnya. Namun, ada satu perbedaannya yakni pada bagian penekan pegas diafragma yang terletak di bagian tengah atau lebih dikenal dengan istilah self centered. Bagian tersebut berfungsi menghambat kebisingan yang ditimbulkan selama proses penekanan pegas diafragma oleh permukaan release bearing berlangsung.
Ketika proses tersebut berlangsung, tentunya akan menimbulkan sebuah getaran. Namun untuk mencegah getaran tersebut maka release bearing menggunakan resin seat atau rubber seat.
Ketika self centered menekan pegas diafragma, maka self centered akan menyesuaikan posisi pegas diafragma agar berada tepat di posisi tengah dengan bergerak ke bagian bawah. Dengan begitu secara otomatis, pressure plate terangkat sehingga putaran mesin dapat disalurkan ke bagian poros input transmisi.
Baca Juga: Kopling Mobil Keras? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tanda Release Bearing Rusak
Apabila terjadi kerusakan pada release bearing, maka akan muncul beberapa tanda seperti berikut.
- Ketika pedal kopling di tekan maka akan muncul getaran pada laher. Bahkan terkadang muncul bunyi yang mengganggu.
- Gigi kopling sulit dipindahkan.
- Kopling terasa berat ketika diinjak dan muncul suara decitan.
Kerusakan pada release bearing biasanya diakibatkan oleh kondisi mesin yang overheating. Ketika komponen ini rusak, maka komponen ini tidak dapat diperbaiki sehingga perlu dilakukan penggantian komponen baru. Bagi Anda yang ingin melakukan penggantian release bearing yang baru, Anda bisa melakukan penggantian di bengkel resmi Daihatsu karena bengkel tersebut menjamin suku cadang yang digunakan merupakan suku cadang yang asli dan berkualitas.