Jalan Tol di Sumatera yang Sudah Mulai Dioperasikan untuk Umum
Akses jalan di Indonesia terbentang melewati kontur tanah perbukitan. Kontur yang berliku membuat adanya keterbatasan pertumbuhan industri di tanah air, terutama terkait logistik dan perniagaan. Untuk mempermudah akses transportasi yang lebih efisien, pembangunan jalan tol menjadi salah satu prioritas utama yang dilakukan oleh pemerintah, salah satunya dengan pembangunan jalan Tol Trans – Sumatera.
Sumatera menjadi salah satu pulau yang memiliki tingkat populasi mencapai 55 juta jiwa. Jalan tol di Sumatera adalah penghubung area perniagaan yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Sahabat mungkin sudah pernah mendengar pembangunan Tol Trans – Sumatera yang akan menghubungkan akses dari Lampung ke Aceh dengan 24 ruas jalan tol yang mencapai jarak 2.704 km.
Pembangunan jalan tol Trans – Sumatera ditargetkan dapat beroperasi penuh pada 2021. Yuk, simak ruas jalan tol di Sumatera yang sudah mulai beroperasi untuk umum.
Bakauheni – Terbanggi Besar (140,9 km)
Mulai 17 Mei 2019, tol Bakauheni – Terbanggi Besar sudah beroperasi dengan pemberlakuan tarif normal. Jalan tol ini merupakan salah satu jalan tol terpanjang yang diresmikan pada 8 Maret 2019 oleh Presiden Joko Widodo. Setelah peresmiannya, jalan tol ini sudah sempat dibuka aksesnya untuk digunakan secara gratis hingga akhirnya beroperasi dengan tarif normal di pertengahan bulan Mei 2019.
Jalan tol ini terbagi atas 9 subseksi yaitu Pelabuhan Bakauheni – Simpang susun Bakauheni (8,8 km), Simpang susun Bakauheni – Kalianda (18,5 km), Simpang susun Kalianda – Sidomulyo (11,7 km), Simpang susun Sidomulyo – Lematang (35,4 km), Simpang susun Lematang - Kotabaru (4,3 km), Simpang susun Kotabaru – Branti (17,9 km), Simpang susun Branti – Metro (12,6 km), Simpang susun Metro – Gunung Sugih (22,5 km), dan Simpang susun Gunung Sugih – Terbanggi Besar (8,9 km).
Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189,4 km)
Pengelola jalan tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mulai memberlakukan tarif tol berbayar mulai 6 Januari 2020. Tarif tol simpang susun ini lumayan mahal yaitu Rp170.500 untuk golongan I, Rp255.500 untuk golongan II dan III, serta Rp341.00 untuk golongan IV dan V. Karena tarifnya yang cukup tinggi, pengelola berharap agar para pengendara memastikan saldo kartu tol cukup sehingga arus transportasi berjalan lancar.
Pekanbaru – Dumai (131,6 km)
Peresmian jalan tol ini dilakukan pada 25 September 2020 dan mulai diberlakukan tarif normal pada 10 November 2020. Selain dioperasikan untuk aktivitas perniagaan, jalan tol Pekanbaru – Dumai juga banyak dimanfaatkan untuk transportasi antarkota pada saat mudik. Pada masa pandemi sekalipun, jalan tol ini banyak digunakan oleh para pengguna jalan saat libur Natal dan Tahun Baru.
Tarif jalan tol Pekanbaru – Dumai untuk golongan 1 adalah Rp118.500, Rp178.000 untuk golongan 2 dan 3, dan Rp237.000 untuk golongan 4 dan 5. Pengelolaan jalan tol ini juga dilakukan oleh PT Hutama Karya (Persero). Tarif normal diberlakukan setelah diberlakukan Uji Laik Fungsi (ULF) yang dilakukan oleh PT Hutama Karya.
Selain itu, ada beberapa jalan tol lain yang juga sudah beroperasi yaitu tol Kayu Agung – Jakabring (29,3 km), Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (62,1 km), Belawan – Medan – Tanjung Morawa (42,7 km), Palembang – Indralaya (21,5 km), Medan – Binjai (13 km), dan Indrapura – Blang Bintang (13,5 km).
Sekarang, ruas jalan tol Trans – Sumatera sudah menjadi solusi yang efektif dan efisien untuk menghubungkan akses transportasi di Pulau Sumatera. Pemerintah juga masih akan melakukan pembangunan ruas jalan tol lain hingga 2024.
Penulis : Rizkita Darajat