Mengulik Cara Kerja Sistem Bahan Bakar EFI yang Wajib Anda Ketahui!
Masih banyak orang yang awam dengan istilah EFI atau Electronic Fuel Injection. Istilah tersebut seringkali muncul di dunia otomotif. Dimana EFI sendiri merupakan suatu rangkaian penyuplai bahan bakar secara elektronik. Sistem bahan bakar EFI ini dipercaya mampu mencampurkan bahan bakar dengan menggunakan volume yang lebih akurat.
Prinsip Kerja Sistem EFI
1. Ketika Kunci Kontak Berada di Posisi “ON”
Untuk kendaraan bermotor yang menggunakan sistem injeksi atau EFI ini bisa dilihat ketika posisi kunci kontak masih berada di posisi “ON”. Pada saat itu sistem elektrikal dalam sebuah mobil akan langsung aktif dengan terhubungnya main relay. Kemudian ECM atau Engine Control Module juga akan langsung mengaktifkan fuel pump untuk memompa bahan bakar dari tangki secara otomatis.
Namun dalam cara kerja mesin injeksi ini, pompa bahan bakar akan menyala dengan selang waktu tertentu. Karena bertujuan agar tekanan yang terdapat pada serangkaian injeksi atau EFI bisa bangkit hingga mencapai 315 sampai 340 Kpa. Hebatnya, pompa tersebut akan secara otomatis mati dalam waktu tertentu dengan bantuan dari ECM.
Biasanya komponen ECU yang digunakan pada sistem bahan bakar EFI yaitu komponen semikonduktor, seperti condenser. Tak hanya itu saja, jika pada sistem konvensional bahan bakar mengalir dengan bantuan fuel pump secara mekanis, maka pada sistem injeksi bahan bakar akan mengalir dengan sendiri. Bahkan bisa mengisi hingga mencapai ke tekanan maksimum.
Ketika tekanan bahan bakar tersebut telah mencapai batasnya, maka pressure regulator akan segera membuka saluran return feed. Saluran tersebut berguna untuk mengembalikan bahan bakar kembali ke tangki. Proses inipun akan berjalan secara otomatis berdasarkan perintah dari ECU atau Electronic Control Unit yang memiliki peran layaknya otak.
Baca juga: 5 Komponen Sistem Bahan Bakar Pada Mobil serta Fungsinya
2. Ketika Engine Start dan Run
Cara kerja sistem Electronic Fuel Injection selanjutnya yaitu ketika kondisi mesin sedang start and run. Di saat kunci kontak diputar pada posisi “Start”, kendaraan dengan sistem bahan bakar EFI akan secara otomatis memutar flywheel. Sehingga mengakibatkan mesin kendaraan berputar atau cranking. Berbagai sensor yang terkait dengan sistem EFI pun akan bekerja untuk mendeteksi keadaan masing masing.
Sensor CKP dan CMP pun akan menginformasikan ke ECM bahwa mesin sedang berputar. CKP dan CMP sendiri merupakan sinyal sensor yang memiliki fungsi untuk mendeteksi RPM mesin serta posisi TOP silinder 1. Dengan begitu ECM akan memberikan tegangan pada pompa bahan bakar agar tetap menyala selama mesin berputar atau cranking.
Sementara untuk beberapa sensor pendukung lainnya seperti MAF, IAT, MAP, TPS, dan O2 akan menjadi acuan ECM dalam menentukan kapasitas bahan bakar yang akan diinjeksikan. Untuk bisa mengatur jumlah bahan bakar tersebut, ECM pada sistem bahan bakar EFI akan menggunakan pengaturan waktu pembukaan injector.
Dewasa ini, pabrikan kendaraan bermotor sudah mulai memproduksi moda transportasi dengan menerapkan sistem EFI atau injeksi. Bahkan jika dioperasikan mesin kendaraan akan lebih halus karena semua bahan bakar diatur dengan cara logic oleh ECM. Tak hanya itu saja, mesin kendaraan juga akan lebih irit karena ECM mencegah pemakaian bahan bakar berlebih.