Nggak Perlu ke Bengkel, Begini Cara Mengganti Oli Mobil yang Benar
Oli mobil memiliki peran penting dalam menjaga performa mobil. Setidaknya oli mobil harus diganti secara berkala, minimal tiga bulan sekali atau setiap 5.000 kilometer.
Nggak perlu dibawa ke bengkel, sebenarnya cara mengganti oli mobil yang benar bisa dipelajari dan cukup mudah dilakukan. Sahabat hanya perlu mengetahui partisi apa saja yang harus dibongkar-pasang, dan menyiapkan wadah oli bekas dan oli mobil yang baru.
Agar lebih jelas, berikut tips dan cara mengganti oli mobil yang benar.
1. Buang oli lama
Sebelum memulai ganti oli mobil, Sahabat harus mengeluarkan oli lama dari tangki oli. Tapi sebelum itu panaskan dulu mobil 2-3 menit agar olinya menghangat dan lebih encer saat digunakan. Setelah itu posisikan bagian mesin (kap bagian depan) lebih tinggi menggunakan dongkrak di tempat yang rata. Pastikan juga rem tangan terpasang biar lebih aman.
Siapkan alat-alat seperti wadah penampung oli bekas dan kunci pas serta senter. Kemudian buka penutup oli, ini bertujuan agar ada udara masuk dan memudahkan oli lama keluar. Lokasi penutup oli biasanya ada di bagian atas mesin.
Selanjutnya letakkan wadah tempat menampung oli di bawah bak oli dan buka baut penutup oli. Baut ini letaknya ada di bawah mesin. Setelah baut terbuka, biarkan oli lama mengalir ke wadah dan tunggu sampai semuanya keluar.
2. Buka filter atau saringan oli
Saat oli mobil lagi dikuras, Sahabat bisa membongkar filter atau saringan oli. Pastikan gasket sudah terlepas dari filter olinya. Lokasi filter oli ini biasanya ada di bagian depan, samping atau belakang blok mesin.
Ciri-cirinya berbentuk silinder mirip kaleng susu kental manis dengan lebar 8 cm dan panjang 10-15 cm. Gunakan kunci pas untuk melepas filter oli ini. Untuk performa mobil yang prima, lebih baik ganti filter oli dengan yang baru. Di marketplace harganya cuma Rp50 ribuan kok.
Mengganti filter oli ini dilakukan dengan cara memutarnya berlawanan arah jarum jam. Setelah menyiapkan saringan baru, lumasi sedikit dengan oli baru dan pasang lagi.
Cek lagi apakah bautnya sudah terpasang pada ulir yang benar atau tidak. Pastikan untuk tidak mengencangkan baut terlalu keras karena hal tersebut bisa merusak ulir dan mengakibatkan kebocoran oli.
3. Tutup baut oli
Setelah menunggu beberapa saat sampai oli terkuras semua, segera tutup baut penguras oli. Oli yang keluar pastinya berwarna hitam pekat. Pastikan memasang kembali baut penguras oli dan gasketnya untuk menghindari kebocoran. Cek kembali apakah oli masih menetes atau tidak. Jika masih ada yang bocor, coba ganti gasketnya dengan yang baru.
4. Tuang oli baru
Kalau tiga langkah di atas sudah tepat semua, sekarang saatnya menuang oli mobil yang baru dibeli. Pastikan dulu batas pengisian mobil yang ada di petunjuk penggunaan agar takarannya tepat.
Perlu Sahabat ketahui, mengisi oli mobil tidak boleh kurang atau bahkan kebanyakan. Jika sudah selesai, pasang kembali tutup pembuka oli dan bersihkan sisa-sisa oli yang menempel. Selanjutnya adalah periksa indikator tekanan oli. Pastikan indikator tersebut kondisinya masih akurat ya! Cek juga bagian bawah mobil apakah masih ada tetesan oli atau tidak. Jika ada kebocoran, kemungkinan penyebabnya ada di baut penutup atau filter oli yang tidak terpasang dengan benar.
5. Hidupkan mesin mobil
Kalau semuanya sudah beres, langkah terakhir adalah menghidupkan mesin selama kurang lebih 3-5 menit. Setelah itu, mobil bebas digunakan ke mana saja.
Satu tips lagi, kalau Sahabat masih belum yakin ganti oli sendiri, tak ada salahnya kok minta bantuan ke orang yang lebih ngerti soal mobil. Setelah itu ilmunya bisa dipahami dan lain waktu bisa ganti oli mobil sendiri.
Penulis: Dinno Baskoro