Tips Sahabat

Sejarah Kerajaan Bali, Awal Berdiri, Kehidupan Sosial dan Masa Jaya

31 Maret 2021
kerajaan bali terletak di

Sebagaimana yang kita ketahui saat ini, Kerajaan Bali terletak di Pulau Bali yang tak jauh dari Jawa Timur. Kerajaan ini diduga memiliki sejarah kehidupan yang berkaitan dengan masyarakat Bali secara menyeluruh. Bagaimana ulasannya? Berikut sejarah Kerajaan Bali mulai dari masa pendirian yang harus anda ketahui.

Kisah Kerajaan Bali

Hasil penemuan prasasti di tempat ini menunjukkan bahwa Kerajaan Bali telah didirikan sejak zaman Paleolitik yang diikuti periode Mesolitik, Neolitikum dan periode zaman Perunggu. 

Meski demikian, periode sejarah di Bali pada dasarnya dimulai sekitar abad ke-8. Kerajaan Bali didirikan oleh Dinasti Marwadewa dan bertahan selama lebih dari satu abad.

Jika mengulik berbagai prasasti yang ditemukan di tempat ini, Kerajaan Bali ternyata pernah memiliki bentuk kenegaraan yang dipimpin oleh Singa Mandawa. 

Sistem kenegaraan ini bahkan telah membuat seluruh masyarakat Bali tunduk dan menghamba. Namun, kekuasaan yang dihadirkan oleh Singa Mandawa ternyata hanya berlangsung sekitar 60 tahun.

Lazimnya asal mula kerajaan ini dimulai ketika kekuasaan yang ada di Pulau Jawa bagian timur banyak mendapatkan serangan kerajaan kecil di sekitarnya. Kondisi tersebut lalu memilih pergi dan menyelamatkan diri di pulau sebelah timur yang terkenal dengan sebutan Pulau Bali. 

Meski demikian, kebudayaan nenek moyang yang telah ada menyebabkan wilayah ini menganut hindu budha, animisme dan dinamisme.

Baca Juga: Mengupas Sejarah Kerajaan Aceh di Masa Lampau

Raja Yang Memerintah Di Kerajaan Bali

Pasalnya, sejarah Kerajaan Bali menunjukkan adanya 11 raja yang memimpin wilayah kekuasaan ini. Terdapat Sri Kesari Warmadewi, Ratu Sri Agrasena, Tabanendra Warmadewa, Jayasinga Warmadewa, Jayashadu Warmadewa, Sri Wijaya Mahadewi, Dharma Udayana Warmadewa, Marakata, Anak Wungsu, Jaya Sakti dan Bedahulu.

Raja-raja tersebut memerintah mulai dari abad ke-8 dengan sebuah istana yang terletak di Singhadwalawa. Raja yang memerintah kerajaan ini pada dasarnya dihadirkan secara turun-temurun. 

Meski demikian, ada yang menduga Jayasingha Warmadewa bukanlah keturunan dari Tabanendra Warmadewa, melainkan putra mahkota yang telah diangkat menjadi raja sebelum Tabanendra turun takhta.

Begitu pula, Sri Wijaya Mahadewi sebagai seorang wanita yang memerintah pada tahun 983 juga bukanlah raja yang mendapatkan warisan tahta. Raja wanita ini bahkan diduga berasal dari Kerajaan Sriwijaya atau Putri Mpu Sindok Jawa Timur. Hal ini diyakini karena prasasti yang dihadirkan tidak terkenal di Bali, melainkan memiliki nama yang biasa disebut dalam prasasti di Jawa.

Pemerintahan yang dipimpin oleh setiap raja ini menunjukkan kejayaan sejarah Kerajaan Bali terjadi ketika kerajaan ini dipimpin oleh Dharma Udayana Warmadewa. 

Kejayaan ini dapat diperoleh ketika Dharma Udayana memerintah bersama permaisuri yang bernama Mahendradatta dari Jawa Timur.

Kondisi ini bahkan mempengaruhi perkembangan budaya Jawa yang masuk ke Bali dengan cepat. Kehadiran prasasti yang dihadirkan di wilayah ini bahkan mulai ditulis menggunakan bahasa Jawa Kuno. Masa kejayaan yang dihadirkan pada masa pemerintahan ini dapat berlangsung hingga 1011.

Dharma Udayana bahkan memiliki 3 orang putra bernama Airlangga, Marakata dan Anak Wungsu yang menjadi penerus kerajaan ini. Meski demikian, Airlangga sebagai anak pertama dari Dharma Udayana tidak pernah memerintahkan wilayah ini. Hal ini karena Airlangga telah diangkat menjadi menantu Dharmawangsa di Jawa Timur.

Pemerintahan yang dilanjutkan oleh keturunan Dharma Udayana menghadirkan kehidupan yang harmonis di wilayah ini. Sayangnya, sejarah Kerajaan Bali menunjukkan kelemahan kerajaan ini ketika dipimpin oleh Bedahulu hingga tahun 1343. Masa pemerintahan yang dibantu oleh Patih Kebo Iwa dan Patih Pasunggrigis ternyata dikalahkan oleh patih Gajah Mada yang menyerang wilayah ini.

Pasalnya kekalahan yang terjadi pada masa ini terjadi akibat kecurangan yang dilakukan oleh Kerajaan majapahit. Patih Kebo Iwa yang dikirim ke Majapahit telah dibunuh dengan kejam tanpa sepengetahuan Bedahulu. 

Patih Gajah Mada juga berpura-pura mengajak berunding kerajaan ini dan membunuh raja, lalu mengambil paksa wilayah kekuasaan Kerajaan Bali. 

Baca Juga: Kisah Kelam Dibalik Sejarah Kerajaan Singasari

Peninggalan Kerajaan Bali

Peninggalan Kerajaan Bali mampu dihadirkan dengan baik melalui kehidupan yang terjadi di wilayah ini. Lazimnya masyarakat Bali pada saat itu menghadirkan kehidupan ekonomi dalam bidang pertanian atau bercocok tanam, berdagang, pengrajin dan undagi. 

Berbagai jenis kehidupan ekonomi yang telah dikembangkan pada masa kerajaan bahkan masih terbawa hingga saat ini.

Beberapa jenis peninggalan kerajaan yang masih bisa terlihat hingga saat ini meliputi Prasasti Blanjong, Prasasti Panglapuan, Prasasti Gunung Panulisan, Prasasti peninggalan Anak Wungsu, Candi Padas, Pura Agung Besakih, Candi Mengening dan Candi Wasan. Lazimnya peninggalan tersebut banyak menghadirkan kisah sejarah Kerajaan Bali dari awal hingga akhir.

Demikianlah ulasan yang perlu anda ketahui terkait Kerajaan Bali. Kisah kerajaan yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat ini ternyata memiliki peran penting dalam membentuk kehidupan masyarakat yang baik hingga saat ini. Kerajaan ini bahkan memiliki banyak peninggalan sebagai bukti kehadiran Kerajaan Bali yang berada di Pulau Bali.

Tips Sahabat Lainnya
Sambut Nataru 2025, Gerbang Tol Cikampek Utama Arah Jakarta Ditambah
Sambut Nataru 2025, Gerbang Tol Cikampek Utama Arah Jakarta Ditambah
JAKARTA, NOVEMBER 2024 – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengambil langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan volume kendaraan di Ja
Wisata Alam Gunung Mas Puncak, Pelepas Penat Bersama Keluarga
Wisata Alam Gunung Mas Puncak, Pelepas Penat Bersama Keluarga
Bagi Anda yang mencari untuk menghilangkan penat, Wisata Alam Gunung Mas Puncak adalah pilihan sempurna. Terletak di kawasan Puncak, Bogor, destinasi ini menawarkan udara sejuk, hamparan kebun teh ya
Tempel Stiker QR Code MyPertamina di Tutup Tangki Mobil Apa Aman? Ini Penjelasan Pertamina
Tempel Stiker QR Code MyPertamina di Tutup Tangki Mobil Apa Aman? Ini Penjelasan Pertamina
JAKARTA, NOVEMBER 2024, Pembelian bahan bakar minyak () subsidi seperti Pertalite dan Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), kini wajib menunjukkan QR Code MyPertamina. Kode khusus keluar
Inilah 4 Tanda Ban Harus Diganti Agar Aman dan Nyaman di Jalan
Inilah 4 Tanda Ban Harus Diganti Agar Aman dan Nyaman di Jalan
JAKARTA, NOVEMBER 2024, Ban merupakan salah satu komponen yang vital pada mobil. Pasalnya, kerap terjadi kecelakaan diakibatkan karena pecah ban. Perhatikan betul bagian ini.Termasuk soal mengganti ba
Logo Daihatsu
Daihatsu Access
1500898
hotline@daihatsu.astra.co.id
Semua Hak Dilindungi Undang-Undang @Hak Cipta 2024 PT Astra Daihatsu Motor | Daihatsu Sahabatku
Kebijakan Privasi
Hubungi Kami