Indonesia termasuk negara yang penduduknya lebih menyukai menggunakan moda transportasi pribadi daripada transportasi umum. Apalagi jumlah penduduknya yang termasuk 3 besar di dunia dan berimbas pada kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga karena penduduk Indonesia menyukai moda transportasi pribadi menyebabkan kemacetan tidak bisa terhindarkan. Untuk mengurangi intensitas waktu terjebak macet, para penduduk lebih suka menggunakan transportasi pribadi jenis sepeda motor roda 2.

Untuk dapat menggunakan moda transportasi pribadi, penduduk harus memiliki legalitas dalam mengemudikan kendaraannya di jalan raya. Legalitas tersebut berupa sebuah dokumen berbentuk menyerupai kartu kredit atau ATM yang bernama surat izin mengemudi atau SIM. Untuk memperolehnya, di era sekarang ini cukup mudah. Sahabat bisa mendaftar SIM online di website departemen pengurusan SIM Korlantas POLRI daerah tempat tinggal Sahabat.

SIM sendiri terdapat dua jenis, SIM pribadi dan SIM Umum. SIM pribadi yang ditujukan sebagai legalitas izin berkendara untuk kendaraan pribadi juga memiliki beragam golongan berdasarkan jenis kendaraan yang dikendarai. Khusus untuk kendaraan roda dua, SIM online yang harus dimiliki adalah SIM golongan C.

Meskipun SIM online, Sahabat tetap harus datang ke kantor Satuan Pelayanan Administrasi (Satpas) SIM di daerah tempat tinggal Sahabat sesuai jadwal tes yang Sahabat pilih saat mendaftar. Perlu Sahabat ketahui sebelumnya bahwa untuk memperoleh SIM, Sahabat harus dinyatakan lulus pada ujian teori dan praktik berkendara. 

Jadi alurnya karena Sahabat telah mendaftar secara online, setelah sampai Satpas, Sahabat bisa langsung ke bagian pendaftaran untuk verifikasi data, kemudian ke bagian perekaman sidik jari dan foto diri, baru ke bagian ujian teori, dilanjutkan ujian praktik. Jika hasil ujian teori dan praktik Sahabat dinyatakan lulus, Sahabat bisa langsung ke bagian pencetakan dan langsung memperoleh SIM. Namun jika belum lulus, Sahabat diberi kesempatan untuk mengulang ujian di hari berikutnya.

Nilai Minimal Lulus

Salah satu persyaratan untuk memperoleh SIM adalah Sahabat dinyatakan lulus pada ujian teori dan ujian praktik berkendara. Untuk ujian teori, biasanya Sahabat akan diuji seputar pengetahuan terkait rambu-rambu lalu lintas dan cara aman mengemudikan kendaraan. Soal yang akan diujikan berjumlah 30 soal. 

Supaya Sahabat bisa lulus Ujian teori SIM C online, setidaknya Sahabat harus menjawab dengan benar sejumlah 21 soal (70% soal). Namun jika Sahabat belum mencapai nilai tersebut, Sahabat diberi kesempatan untuk mengulang ujian dengan tenggat waktu 7 hari, 14 hari, atau 30 hari setelah ujian pertama.

Tips Ujian SIM C

Ujian teori untuk memperoleh SIM C tidak begitu susah bagi Sahabat yang mau berusaha. Caranya, sebelum hari ujian berlangsung, Sahabat harus menguasai atau paling tidak memahami materi yang akan diujikan. Biasanya materi yang diujikan seputar peraturan lalu lintas, seperti makna rambu-rambu lalu lintas, cara berkendara yang baik, dan peraturan perundang-undangan maupun sanksi jika Sahabat melanggar lalu lintas.

Untuk memperoleh seluruh materi tersebut, Sahabat bisa membaca materi dari internet, membaca buku, atau ikut bimbingan khusus untuk memperoleh SIM. Bahkan beberapa satuan Korlantas mengadakan program blusukan Ayo Berlatih untuk mengajari para calon pembuat SIM menghadapi ujian teori maupun praktik.

Setelah cukup mengetahui garis besar materi perlalulintasan, cobalah ukur pemahaman Sahabat dengan mencoba mengerjakan soal-soal ujian teori SIM. Sahabat bisa mendapatkan soal dari internet, beli buku latihan soal, atau meminta soal dari instruktur jika Sahabat mengikuti bimbingan. Jika Sahabat belum bisa mencapai setidaknya 21 soal benar, teruslah membaca dan berlatih lagi. Tingkatkan pula kecepatan mengerjakan soal, karena pada praktiknya nanti, waktu yang diberikan untuk menjawab hanya 15 menit.

Pada dasarnya, supaya Sahabat lulus ujian teori maupun praktik, Sahabat harus membuat persiapan dengan rajin berlatih. Jika Sahabat belum berhasil pada kesempatan pertama, cobalah untuk berlatih lebih keras lagi dan jangan sia-siakan kesempatan kedua yang diberikan.