Tips Memilih Saham untuk Investasi Jangka Panjang
Saat ini, investasi saham lagi naik daun. Tak cuma di kalangan para pebisnis ulung, bahkan popularitasnya bisa dikatakan sukses menyentuh hingga di kalangan generasi Milenial. Lantas apa itu saham?
Saham adalah bukti kepemilikan suatu aset perusahaan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan. Di Tanah Air, membeli saham bisa dilakukan di Bursa Efek Indonesia.
Saham selalu dikenal sebagai salah satu produk pasar modal yang menjadi salah satu instrumen investasi untuk jangka panjang. Bermain di ranah ini tak sedikit yang menyebut kalau saham mendatangkan banyak keuntungan. Apa benar? Berikut adalah beberapa keuntungan ketika investasi saham.
1. Mendapatkan Capital Gain (Keuntungan dari kenaikan Harga)
2. Mendapatkan Dividen (Pembagian keuntungan perusahaan).
Perlu Sahabat ketahui, semua bentuk investasi pasti memiliki risiko tersendiri. Besarannya pun tergantung jenis-jenis saham. Nah, kalau bermain saham, risikonya adalah sebagai berikut.
1. Capital Loss (Kerugian atas penurunan harga)
2. Risiko Likuidasi (Jika perusahaan bangkrut)
Dengan kata lain, jika Sahabat berhasil dalam berinvestasi saham, maka uang akan kembali. Bahkan, bisa berkali lipat. Namun jika nilai saham lagi jatuh, maka bisa kehilangan uang.
Cara membeli saham untuk investasi jangka panjang?
Hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah bagaimana memulai investasi saham. Beberapa investor memilih untuk membeli saham individu, sementara yang lain mengambil pendekatan berbeda.
Sahabat harus menyisakan waktu dan keinginan untuk meneliti dan mengevaluasi saham secara menyeluruh. Biasanya, investor yang cerdas dan sabar berhasil menguasai pasar dari waktu ke waktu.
Selain membeli saham individu, Sahabat juga dapat memilih untuk berinvestasi dalam dana indeks, yang melacak indeks saham. Atau Sahabat dapat berinvestasi dalam dana yang dikelola secara aktif yang bertujuan untuk mengalahkan indeks.
Dana indeks biasanya memiliki biaya yang jauh lebih rendah dan hampir dijamin sesuai dengan kinerja jangka panjang dari indeks yang mendasarinya.
Akhirnya, opsi lain yang populer dalam beberapa tahun terakhir adalah robo-advisor. Robo-advisor adalah broker yang pada dasarnya menginvestasikan uang atas nama Sahabat dalam portofolio dana indeks yang sesuai dengan usia, toleransi risiko, dan tujuan investasi.
Robo-advisor tidak hanya dapat memilih investasi, tetapi bisa mengoptimalkan efisiensi pajak dan membuat perubahan dari waktu ke waktu secara otomatis.
Sebaiknya teliti opsi investasi pasar saham dan lihat mana yang paling menarik.
Ada banyak faktor fundamental yang diperiksa analis untuk memutuskan saham mana yang bagus untuk dibeli dalam jangka panjang dan mana yang tidak. Faktor-faktor ini bisa memberi tahu apakah perusahaan itu sehat secara finansial dan apakah harga sahamnya telah diturunkan hingga di bawah nilai sebenarnya, sehingga menjadikannya sebagai pembelian yang baik.
Strategi dalam menentukan nilai saham
Berikut adalah beberapa strategi yang bisa Sahabat gunakan untuk menentukan nilai suatu saham.
1. Konsistensi Dividen
Konsistensi kemampuan perusahaan dalam membayar dan menaikkan dividen menunjukkan bahwa pendapatannya dapat diprediksi. Ini juga menunjukkan bahwa itu cukup stabil secara finansial untuk membayar dividen itu (dari laba saat ini atau ditahan).
Sahabat akan menemukan banyak pendapat berbeda tentang berapa tahun harus kembali untuk mencari konsistensi ini, ada yang mengatakan lima tahun, yang lain mengatakan sebanyak 20 tahun. Tapi sebenarnya, di mana pun dalam kisaran ini akan memberi Sahabat gambaran tentang konsistensi dividen.
2. Periksa Rasio P/E
Rasio harga/pendapatan (P/E) adalah salah satu alat umum yang digunakan untuk menentukan apakah suatu saham dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ini dihitung dengan membagi harga saham saat ini dengan pendapatan per saham perusahaan.
Semakin tinggi rasio P/E, semakin investor bersedia membayar untuk pendapatan tersebut. Namun, rasio P/E yang lebih tinggi juga dilihat sebagai tanda bahwa harga saham terlalu mahal dan kemungkinan akan ditarik kembali.
Rasio P/E yang lebih rendah dapat menunjukkan bahwa saham tersebut memiliki nilai yang menarik dan bahwa pasar telah mendorong saham di bawah nilai sebenarnya.
3. Perhatikan Penghasilan Berfluktuasi
Perekonomian saat ini bergerak dalam siklus. Terkadang ekonomi kuat dan pendapatan meningkat. Di lain waktu, ekonomi melambat dan pendapatan bisa turun.
Salah satu cara untuk menentukan apakah suatu saham merupakan pembelian jangka panjang yang baik adalah dengan mengevaluasi pendapatan masa lalu dan proyeksi pendapatan masa depan.
Jika perusahaan memiliki sejarah kenaikan pendapatan yang konsisten selama beberapa tahun, itu bisa menjadi pembelian jangka panjang yang baik.
Tak cuma itu, lihat juga proyeksi pendapatan perusahaan ke depan. Jika diproyeksikan untuk tetap kuat, ini bisa menjadi pertanda bahwa saham perusahaan tersebut bisa dibeli sebagai investasi jangka panjang.
Alternatifnya, jika perusahaan memotong panduan pendapatan di masa depan, ini bisa menjadi tanda kelemahan pendapatan, dan Anda mungkin ingin menjauh.
4. Hindari Perangkap Nilai
Bagaimana calon pembeli saham tahu apakah suatu saham merupakan pembelian jangka panjang yang baik dan bukan perangkap nilai (saham terlihat murah tetapi bisa turun jauh)?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Sahabat perlu menerapkan beberapa prinsip akal sehat, seperti melihat rasio hutang perusahaan dan rasio lancar.
5. Analisis Indikator Ekonomi
Ada dua cara yang dapat menggunakan indikator ekonomi untuk memahami apa yang terjadi dengan pasar. Mulai dari memahami kondisi ekonomi hingga mengetahui gambaran besar ekonomi. Berikut pemaparan selengkapnya.
1. Memahami Kondisi Ekonomi
Rata-rata pasar saham dianggap sebagai indikator ekonomi berwawasan ke depan. Misalnya, kelemahan yang konsisten di Dow Jones Industrial Average dapat menandakan bahwa ekonomi telah mulai mencapai puncak dan pendapatan mulai turun.
Hal yang sama berlaku jika rata-rata pasar utama mulai naik secara konsisten tetapi angka ekonomi menunjukkan bahwa perekonomian masih lemah.
Sebagai aturan umum, harga saham sebenarnya cenderung memimpin perekonomian dalam kisaran enam hingga 12 bulan.
Contoh yang bagus dari ini adalah kehancuran pasar saham di Amerika Serikat pada tahun 1929, yang akhirnya menyebabkan krisis.
2. Evaluasi "Gambaran Besar" Ekonomi
Ini adalah cara yang tepat untuk mengukur seberapa jauh pembelian jangka panjang terkait dengan perekonomian adalah dengan menggunakan berita utama sebagai indikator. Pada dasarnya, Sahabat bisa menggunakan indikator pelawan dari media berita untuk memahami apakah pasar menjadi overbought atau oversold.
Demikian informasi seputar saham untuk investasi jangka panjang. Jangan sampai salah pilih ya. Semoga sukses berinvestasi dengan saham!
Penulis : Dinno Baskoro