Umur Engine Mounting dan Waktu untuk Menggantinya
Setiap komponen kendaraan pasti punya usia atau masa pakainya, tak terkecuali engine mounting. Meskipun termasuk komponen yang slow moving dan punya umur panjang, engine mounting bisa juga mengalami kerusakan dan perlu mendapatkan pergantian.
Sebagai informasi, engine mounting adalah komponen yang berfungsi menahan getaran mesin saat dinyalakan. Tanpa adanya komponen ini, getaran mesin yang besar akan mengganggu komponen lain bahkan masuk ke dalam kabin sehingga berpengaruh kenyamanan berkendara.
Engine mounting biasanya terbuat dari pelat baja dan karet tebal di bagian atasnya. Komponen ini disambungkan ke mesin dengan menggunakan baut. Jumlah engine mounting setiap mobil pun berbeda, sekitar dua hingga lima dengan penempatan titik yang bervariasi juga.
Berapa Umur Engine Mounting?
Sebenarnya tidak ada angka pasti engine mounting lama harus diganti dengan yang baru. Para teknisi kendaraan menyarankan untuk mulai mempertimbangkan penggantian setelah mobil menempuh jarak 50.000 – 60.000 kilometer.
Angka tersebut bisa jadi lebih sedikit tergantung penggunaan mobil itu sendiri. Sebut saja mobil yang digunakan setiap hari di wilayah perkotaan. Jalanan di perkotaan yang cenderung macet akan membuat beberapa komponen memiliki usia yang lebih singkat.
Faktor lain yang bisa mempengaruhi adalah jarak tempuh setiap pemakaian dan kecepatan yang digunakan. Seperti yang diketahui, engine mounting menahan getaran yang ditimbulkan oleh mesin. Jadi, semakin tinggi getaran yang dihasilkan karena kecepatan tinggi, semakin singkat juga daya tahan dari komponen tersebut.
Banyak juga pemilik kendaraan yang kurang memperhatikan komponen yang satu ini. Pasalnya, ukuran dari engine mounting cukup kecil dan letaknya yang agak tersembunyi. Untuk itu, sahabat perlu mulai melirik hal-hal kecil yang ada di mobil pribadi, ya!
Mendeteksi Kerusakan Engine Mounting
Engine mounting yang mengalami kerusakan bisa dideteksi dengan sangat mudah, loh. Sahabat bisa langsung merasakan beberapa perubahan mobil dari dalam kabin. Simak tanda-tanda kerusakan pada engine mounting di bawah ini!
1. Berbunyi saat mesin distarter
Kerusakan komponen mesin sudah bisa dideteksi sejak pertama kali dinyalakan. Jika engine mounting rusak, tentunya komponen ini jadi tidak bisa menahan getaran mesin. Mesin akan menimbulkan bunyi gludug-gludug. Hal ini biasanya ditandai dengan karet engine mounting yang retak atau sobek.
2. Memasukkan gigi dan melepas kopling
Bunyi mesin akan bertambah keras dan dalam saat memasukkan gigi dan melepas kopling. Pasalnya, mesin menjadi lebih keras bergetar untuk menjalankan mobil. Karena genggaman engine mounting tidak lagi kuat, mesin pun akan bergoyang mengayun.
3. Suara mesin kasar saat berjalan
Bunyi gludug-gludug tersebut akan semakin terasa saat mobil berjalan. Suara ini pun akan semakin kasar jika engine mounting sudah semakin parah kerusakannya. Bunyi dan getaran ini akan semakin terasa saat mobil menempuh kecepatan tinggi atau melewati jalanan yang tidak rata.
Tanda-tanda yang ditimbulkan bisa sangat berbeda pada setiap varian mobil. Untuk mobil dengan penggerak roda belakang, kerusakan engine mounting akan membuat mesin bergetar sangat keras saat mesin dihidupkan.
Mengganti Engine Mounting
Sahabat tidak perlu khawatir jika harus mengganti engine mounting. Harga komponen mobil yang satu ini terbilang masih terjangkau. Satu set engine mounting memiliki harga sekitar Rp300 – 600 ribuan. Perbedaan harga bisa terjadi dari jumlah engine mounting dalam mobil yang ingin diganti.
Biarpun komponen yang satu ini berjumlah lebih dari satu, Sahabat disarankan untuk mengganti engine mounting sesuai dengan jumlah yang ada dalam mobil. Nah, semoga informasi yang disampaikan bisa bermanfaat dalam menjaga mobil tetap pada performa terbaiknya!
Penulis : Rizkita Darajat