Velg Mobil Penyok, Lebih Baik Diperbaiki atau Beli Baru?
Saat mobil sedang melaju kencang dan tidak sengaja menghantam lubang, ada resiko velg mobil jadi rusak. Entah itu peyang, retak, atau pecah. Jadi, sebenarnya mana yang lebih baik untuk mengatasi masalah tersebut? Memperbaiki velg penyok atau beli baru? Sebaiknya dipertimbangkan melalui beberapa faktor yang sesuai dengan situasi velg dan ban.
Sama seperti komponen lainnya, velg mobil perlu dirawat agar awet dan tahan lama. Namun seiring pemakaian, velg mobil juga bisa rusak. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari usia pakai hingga kelalaian kita sebagai pemiliknya.
Penyebab Velg Mobil Penyok
Ada banyak hal yang membuat velg mobil penyok atau peyang. Berikut beberapa penyebab utama yang mungkin bisa sahabat hindari agar usia penggunaannya lebih lama.
Sering Melewati Jalan Rusak
Salah satu penyebab velg penyok atau peyang adalah kerap melintasi jalan rusak, berlubang, dan berbatu. Nah, jika sahabat kerap melewati kondisi jalan seperti ini dengan kecepatan agak tinggi, jangan heran kalau velg mobil sahabat bermasalah.
Hal itu akan semakin diperparah kalau sahabat menggunakan profil ban tipis. Mengerem dengan keras atau hard braking saat menghantam lubang juga akan membuat velg pecah atau bengkok, terutama di bagian depan.
Ban Tidak Sesuai
Penyebab velg penyok atau peyang yang berikutnya adalah menggunakan ban yang tidak sesuai dengan karakter velg. Satu hal yang perlu sahabat ingat adalah untuk mengikuti spesifikasi bawaan pabrik saat sahabat hendak mengganti ban. Namun, kalau sahabat sudah mengganti velg bawaan pabrik dengan produk aftermarket, sahabat bisa mendiskusikan spesifikasi ban yang cocok untuk velg.
Penggunaan ban dengan profil terlalu tipis dan tapak yang terlalu lebar bisa menyebabkan velg mobil rusak. Selain itu, memasang ban off-road berukuran terlalu besar juga tidak disarankan jika tidak sesuai dengan karakter dan material velg mobil.
Tekanan Angin
Tekanan angin pada ban juga bisa mempengaruhi kondisi velg mobil. Terlebih lagi jika memaksakan menggunakan ban kempis buat berkendara sehari-hari. Jadi, saat sahabat menghantam lubang, akan terjadi benturan langsung antara jalan aspal dengan velg karena volume udara di dalam ban tidak cukup untuk menahan benturan. Nah, hal tersebut akan menyebabkan velg bengkok di bagian bibir.
Selain itu, pengisian tekanan angin yang berlebihan juga tidak baik. Sebab, hal tersebut akan membuat bantingan ban terasa lebih karena dinding ban samping jadi kaku. Itu sebabnya sebelum melakukan perjalanan sahabat memeriksa tekanan angin ban terlebih dahulu.
Pastikan tekanan angin sesuai dengan instruksi pabrikan yang terdapat di dinding bagian dalam pintu.
Lebih Baik Diperbaiki atau Ganti Velg Baru?
Jika sudah terlanjur kejadian, apa yang sebaiknya kita lakukan untuk mengatasi velg mobil yang penyok atau peyang? Untuk menjawab hal tersebut, sahabat harus tahu terlebih dahulu dari kondisi velg mobil setelah mengalami insiden.
Jika kerusakannya masih tergolong ringan, yaitu hanya baret atau merusak tampilannya saja, tidak ada masalah sahabat melakukan reparasi velg. Lantas, bagaimana jika velg menjadi peyang atau penyok?
Hal tersebut sebenarnya masih bisa diperbaiki. Namun, velg mobil yang penyok atau peyang harus dibawa ke bengkel khusus yang memiliki mesin untuk ‘press’ velg. Velg mobil yang penyok atau peyang juga tidak cukup diperbaiki dengan press saja. Untuk kerusakan tertentu butuh dibubut dan dipapas agar kondisinya tetap simetris.
Lalu bagaimana jika velg mobil sudah pecah? Jika kondisi velg mobil sahabat sudah pecah, sebaiknya langsung ganti dengan velg baru atau velg bawaan, meski sejatinya hal ini bisa diatasi dengan press velg.
Namun, untuk keselamatan dan keamanan sahabat saat mengemudi, lebih baik langsung ganti dengan velg lain yang kondisinya masih bagus. Sebaik apapun velg yang sudah diperbaiki, velg tidak disarankan untuk dipakai terlalu lama karena kekuatannya akan jauh berbeda dengan velg yang masih sehat. Jadi, tetap berhati-hati, ya!
Penulis : Rizkita Darajat