5 Contoh Proposal Karya Ilmiah untuk Berbagai Jenis Penelitian dan Cara Penulisannya
Proposal karya ilmiah adalah salah satu syarat wajib sebelum seseorang memulai penelitian sebuah karya ilmiah. Pada tahap ini, tujuan penelitian hingga rencana anggaran yang diperlukan harus jelas.
Biasanya, proposal karya ilmiah akan diajukan kepada sebuah lembaga atau bahkan individu yang akan membantu si peneliti dari sisi narasumber penelitian, bimbingan, hingga dana. Jadi, tidak heran jika proposal penelitian memang harus rapi dan jelas.
Nah, jika Sahabat baru pertama kali melakukan penelitian dan sekarang baru akan melakukan penulisan proposal penelitian, bisa pelajari penjelasan contoh proposal karya ilmiah berikut. Yuk, langsung simak saja!
Proposal Penelitian Eksperimen “Budidaya Tanaman Hias di Rumah Kaca”
Dalam sebuah proposal karya ilmiah ada bagian yang disebut sebagai hipotesis. Bagian ini merupakan sebuah dugaan hasil yang dibuat oleh peneliti sebagai salah satu pandangannya akan penelitian yang hendak akan ia lakukan.
Salah satu contoh proposal penelitian dari penelitian eksperimen yang bisa Sahabat buat adalah eksperimen “Budidaya Tanaman Hias di Rumah Kaca”. Sebagai ciri khas sebuah penelitian eksperimen, Sahabat bisa merumuskan masalahnya sebagaimana penelitian eksperimen pada umumnya, seperti:
(a) Bagaimana kecepatan pertumbuhan tanaman hias tanpa menggunakan rumah kaca?; dan
(b) Apa pengaruh yang terjadi pada tanaman hias yang dibudidayakan di dalam rumah kaca?
Proposal Penelitian Jenis Survei mengenai “Kinerja Kecamatan di Masa Pandemi”
Jenis proposal lainnya adalah berbentuk survei suatu hal, bisa mengenai kelompok, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam taraf suatu daerah dengan lingkup yang jauh lebih luas. Biasanya, peneliti akan menggunakan sebuah angket yang akan disebar pada sebuah sampel yang dihitung dengan perhitungan tertentu.
Penelitian ini masuk ke dalam sebuah jenis penelitian induk kuantitatif di mana di dalamnya lebih banyak hitungan dengan menggunakan sebuah aplikasi. Akan tetapi, selain menggunakan survei sebagai media pengumpulan data, Sahabat juga bisa menyisipkan hasil wawancara yang akan disajikan dalam bentuk deskripsi.
Sebagai contoh proposal penelitian jenis survei adalah “Kinerja Kecamatan di Masa Pandemi”. Dikarenakan situasi yang tidak membolehkan untuk bersosialisasi secara langsung, kinerja sebuah lembaga tingkat kecamatan ini tentu saja memiliki poin unik untuk diteliti.
Nah, Sahabat bisa menggunakan rumusan seperti: (a) Apakah kompetensi pertugas kecamatan berpengaruh pada kualitas layanan?; atau (b) Bagaimana kendala yang terjadi selama melakukan implementasi kebijakan? Sahabat juga bisa memberikan saran konkret untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja kecamatan dalam melaksanakan tugasnya.
“Kesadaran Masyarakat dalam Melakukan Protokol Kesehatan” sebagai Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif
Contoh proposal penelitian berjudul “Kesadaran Masyarakat dalam Melakukan Protokol Kesehatan” merupakan jenis penelitian kuantitatif. Hal ini dikarenakan hasil dari pengambilan data penelitian ini kelak berupa banyak angka yang harus dihitung akurasinya sehingga menghasilkan data yang bisa dipercaya.
Proposal penelitian ini bisa sekali Sahabat lakukan karena selama pandemi Covid-19, banyak perubahan perilaku yang terjadi setiap hari. Imbauan pemerintah untuk melakukan protokol kesehatan hanya akan berhasil saat masyarakat memiliki kesadaran penuh untuk mematuhi protokol.
Beberapa rumusan masalah untuk penelitian ini bisa dilakukan. Misalnya: (a) Bagaimana strategi yang dilakukan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan?; dan (b) Apakah masyarakat mendapatkan informasi dan sosialisasi untuk melakukan protokol kesehatan?
Proposal Penelitian Skripsi Jenis Kualitatif tentang “Praktik Demokrasi di Indonesia”
Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mengalami berbagai bentuk pemerintahan sejak berdaulat pada 1945. Salah satu bentuk pemerintahan yang masih bertahan hingga sekarang adalah demokrasi. Demokrasi ini juga pasti memiliki perbedaan sejak dicetuskan pertama kali oleh B.J. Habibie.
Perbedaan ini bisa loh Sahabat teliti menjadi sebuah penelitian kualitatif. Sahabat bisa membuat proposal penelitiannya dengan menuliskan rumusan masalah berupa (a) Berapa besar tingkat efektivitas penerapan praktik demokrasi di Indonesia selama tahun 2010 – 2015?; hingga (b) Seperti apa kendala yang muncul saat mengimplementasikan praktik demokrasi?
Biasanya, contoh proposal ini diajukan oleh seorang mahasiswa tingkat akhir dari jurusan Pendidikan Kewarganegaraan atau bahkan Ilmu Sejarah untuk syarat kelulusannya.
Proposal Tesis mengenai “Pengaruh Kebijakan Luar Negeri terhadap Pemilu”
Perbedaan skripsi dan thesis terletak pada jenis penelitian yang lebih mendalam dan supervisi dari pembimbing yang lebih sedikit. Jika biasanya skripsi hanya berupa 5W dan 1H untuk pembahasannya, thesis akan memberikan 1W lagi, yaitu berupa what next? sebagai kelanjutan pemecahan pemasahanan dari rumusan masalah yang diangkat.
Akan tetapi, penyusunan tesis juga masih diperbolehkan menggunakan teori yang sudah ada dengan contoh rumusan masalah, seperti (a) Bagaimana proses penyusunan kebijakan luar negeri dibuat?; atau (b) Apa saja fenomena sosial politik yang terjadi selama pemilihan umum berlangsung?
Kelima contoh proposal penelitian dari berbagai jenis penelitian di atas bisa Sahabat jadikan referensi, bukan? Nah, setelah paham mengenai contoh proposal penelitian yang disesuaikan tentang jenis penelitiannya, Sahabat juga harus memahami bagaimana cara penulisan karya ilmiah nih.
Untuk itu, Sahabat bisa menyimak penjelasan berikut ya!
Cara Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan karya ilmiah tentu saja berbeda dengan proposal penelitian karya ilmiah. Perbedaannya terletak dari jumlah bab. Proposal karya ilmiah hanya terdiri dari 3 bab dengan spesifikasi: judul proposa;, pendahuluan yang terdiri atas tujuan, rumusan masalah, dan manfaat penelitian; dasar teori, metode penelitian, rancangan waktu penelitian; dan rincian kegiatan penelitian.
Karya ilmiah ditulis dengan lebih lengkap karena sudah termasuk hasil penelitian untuk bab 4 dan simpulan untuk bab 5. Teknik penulisan mengenai font, tebal-italic, hingga ukuran huruf tidak berbeda jauh daripada proposal karya ilmiah.
Yang harus Sahabat benar-benar perhatikan adalah bab 4, yaitu hasil penelitian dan pembahasan karena di sini adalah inti utamanya. Di bab ini, Sahabat harus menyajikan tabel hasil penelitian yang mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca lalu dijelaskan dalam bentuk deskripsi yang sangat rinci akurasinya.
Untuk bab 5, Sahabat harus menyimpulkan seluruh rumusan masalah yang dibahas dalam bab 4. Simpulan ini dimaksudkan supaya pembaca bisa tahu secara ringkas mengenai penelitian yang dibahas dalam karya ilmiah.
Itulah 5 contoh proposal karya ilmiah untuk berbagai jenis penelitian serta cara penulisan karya ilmiah yang bisa Sahabat jadikan referensi. Yang pasti, karya ilmiah yang baik adalah yang memiliki data dengan tingkat akurasi tinggi dan terselesaikan dengan benar. Jadi, semangat dalam melakukan penelitian ya!
Penulis: Nisa Maulan Shofa