5 Tips Jitu Berkemah di Tepi Pantai
Berkemah menjadi kegiatan seru untuk dilakukan sejak masa sekolah dasar. Tidak dimungkiri, alam sangat seru untuk dieksplor. Namun, sering kali kita mendirikan tenda di bumi perkemahan atau bahkan di suatu pos ketika mendaki gunung. Selain itu, apakah Sahabat pernah terpikirkan untuk berkemah di tepi pantai?
Akan tetapi, berkemah di tepi pantai tentu saja akan berbeda suasananya dengan di bumi perkemahan dan di atas gunung. Nah, berikut 5 tips untuk Sahabat yang ingin melakukan kemah di tepi pantai.
Cuaca harus Bersahabat
Tidak masalah ketika Sahabat memutuskan untuk melakukan kegiatan berkemah di tepi pantai secara mendadak. Yang penting, Sahabat harus memperhatikan bagaimana cuaca hari itu. Jangan sampai saat itu angin sedang berembus kencang hingga ramalan cuaca yang buruk. Hal itu bisa membuat kegiatan berkemah Sahabat menjadi kacau hingga gagal.
Cari tahu prediksi cuaca hari itu. Sahabat bisa mengaksesnya di situs BMKG hingga meninjau lokasi pantai yang dituju.
Lokasi Camping harus Aman
Perhatikan lokasi pendirian tenda. Sahabat memang akan berkemah di tepi pantai, tetapi jangan sampai mendirikan tenda di bibir pantai. Usahakan agak menjauh dari bibir pantai.
Cari lokasi lokasi yang sekiranya, ketika air laut semakin naik ketika malam hari, tenda Sahabat tetap aman sehingga tidak was-was ketika memejamkan mata. Apalagi jika camping dengan anak, anak lebih sulit untuk bergegas ketika kondisi tidak aman.
Usahakan mencari lokasi yang tertutup. Tidak hanya ombak yang berbahaya ketika kita tinggal di tepi pantai, tetapi hewan-hewan kecil yang hidup di pasir pantai serta angin yang berembus bisa membahayakan tenda yang Sahabat tinggali. Jadi, perhatikan lokasi yang Sahabat pilih untuk mendirikan tenda ya. Dianjurkan untuk memilih lokasi yang tertutup, seperti di balik semak atau pepohonan. Usahakan juga lokasi yang dipilih memiliki tekstur pasir yang lebih padat ya supaya peletakan matras tidak susah dan tidur pun nyenyak.
Air Laut sedang Surut
Jangan berkemah di tepi pantai ketika bulan sedang purnama. Hal tersebut karena semakin terang bulan bersinar, semakin dekat dia dengan bumi, sehingga semakin tinggi gaya gravitasinya. Ketika gaya gravitasi bulan tinggi terhadap bumi, berarti air laut akan pasang.
Yang unik untuk mengetahui kapan air laut pasang, Sahabat harus memperhatikan kalender. Bukan kalender masehi seperti yang kita gunakan biasanya, tetapi kalender hijriah. Di kalender hijriah sudah pasti bahwa setiap tanggal 15 pasti akan terjadi pasang air laut yang cukup tinggi. Jangan sekalipun terpikirkan untuk mendirikan tenda di tepi pantai saat air laut sedang pasang ya, Sahabat, karena itu bisa membahayakan diri sahabat.
Mahir Membuat Api Unggun
Tinggal di alam terbuka tentu saja hanya bisa mengandalkan pencahayaan dari sumber cahaya alami, seperti bulan dan bintang ketika malam hari. Lokasi pantai tidak bisa menyediakan stop kontak untuk mengisi daya gawai hingga senter.
Nah, satu hal yang asyik dari berkemah adalah api unggun. Sahabat harus belajar untuk menyalakan api unggun supaya tidak hanya menyala satu atau dua jam saja, melainkan semalaman, tetapi tidak membahayakan diri sahabat ketika terlelap.
Menyalakan api unggun harus paham ke mana arah mata angin berembus. Lokasi pantai tentu menjadi sumber angin yang kencang sehingga susah untuk menyalakan api unggun. Maka dari itu, Sahabat harus menggali pasir sedalam sepuluh hingga lima belas centimeter lalu menaruh tumpukan kayu di sana. Dengan begitu, embusan angin tidak akan membuat api cepat padam.
Menjaga Kebersihan
Berwisata di lokasi alamt terbuka akan sulit menemukan titip tempat sampah. Namun, Sahabat tentu harus tetap menjaga kebersihan. Jika makan dan memasak di tepi pantai, tempat sampah di kantong pribadi yang kemudian dibuang ketika kegiatan telah usai di tempat sampah yang Sahabat temui. Jangan sampai tepi pantai kotor karena sampah yang Sahabat hasilkan ya. Tetap hormati alam supaya alam menghormati manusia.
Itulah 5 tips untuk Sahabat yang berencana berkemah di tepi pantai. Kelima tips itu dijamin akan membuat kegiatan camping Sahabat sukses. Selamat menyatu dengan alam!
Penulis: Nisa Maulan Shofa