5 Tips Waktu Olahraga yang Baik untuk Tubuh Sehat dan Bugar
Aktivitas dan kesibukan yang padat sering kali membuat orang merasa tidak bisa memiliki manajemen waktu berolahraga yang baik. Sangat disayangkan jika rutinitas ini tidak dilakukan secara teratur. Banyak orang yang melewatkan olahraga karena merasa tidak punya waktu berolahraga di pagi hari. Hal ini membuat banyak orang yang akhirnya memilih berolahraga di sore atau malam hari.
Tips waktu olahraga yang baik merupakan pilihan waktu yang bisa dilakukan berbeda-beda oleh setiap orang asalkan dilakukan secara teratur. Peregangan atau aerobik selama 15 menit mungkin sudah cukup untuk sekedar membuat tubuhmu bebas bergerak. Nah, berikut ini tips waktu olahraga yang baik untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
1. Pagi Hari
Berolahraga pagi memang banyak direkomendasikan sebagai waktu yang ideal. Rutinitas ini memungkinkan seseorang untuk bisa memulai hari lebih awal dengan berolahraga. Saat berolahraga di pagi hari, hormon endorfin yang diproduksi tubuh dapat membuat seseorang lebih bersemangat untuk memulai aktivitas.
Olahraga pagi juga dianggap mampu meningkatkan metabolisme tubuh. Artinya, kalori yang masuk ke dalam tubuh sepanjang hari bisa terbakar dan diproses dengan baik menjadi energi. Selain itu, waktu istirahat di malam hari juga akan lebih berkualitas karena tidur lebih nyenyak.
2. Sore Hari (Jam 14.00 – 18.00)
Waktu sore hari juga cukup baik untuk berolahraga. Rentang waktu ini mungkin cukup ideal untuk ibu rumah tangga yang melakukan lebih banyak aktivitas di rumah. Melansir dari healthline.com, kemampuan tubuh sedang berada pada puncaknya. Karena itulah, kekuatan otot dapat dioptimalkan saat suhu tubuh meningkat. Latihan yang lebih intens bisa dilakukan pada sore hari karena ketahanan tubuh juga lebih tinggi daripada pagi hari.
3. Malam Hari
Olahraga terbukti dapat meniingkatkan kualitas tidur. Melansir penelitian European Journal of Applied Physiology dari artikel womenshealthmag.com, intensitas olahraga di sore hari tidak akan mengganggu kualitas tidur. Meski melakukan olahraga berat sekalipun, tidur akan tetap lebih nyenyak dengan berolahraga teratur.
Olahraga di malam hari juga dianggap mampu meningkatkan massa otot yang lebih besar saat melakukan latihan ketahanan dan daya tahan. Namun, hasil ini tentu tidak didapatkan secara instan, ya. Jika dilakukan secara teratur, hasilnya akan terlihat setelah mencapai 12 minggu.
4. Seminggu 2 – 3 Kali
Kombinasi olahraga yang baik tidak harus dilakukan terus-menerus, apalagi saat baru kembali memulai rutinitas setelah ‘bolos’ terlalu lama. Latihan otot dan kardio adalah kombinasi olahraga yang baik untuk mulai berolahraga kembali. Olahraga kardio juga mempercepat pemulihan pascalatihan dengan ritme detak jantung di kisaran 120 – 150 detik per menit.
5. Istirahat 2 Hari Seminggu
Selain melakukan olahraga secara rutin, ingatlah untuk tetap mengistirahatkan diri di sela-sela rutinitas tersebut. Bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali, tapi tubuh sebaiknya tidak diforsir terlalu keras. Jika berlebihan, olahraga malah bisa berbahaya, loh!
Boleh saja punya target menurunkan berat badan atau menghilangkan lipatan lemak di perut, tapi kesehatan dan pemulihan tubuh jauh lebih penting. Latihan pernapasan dengan yoga bisa jadi alternatif terbaik untuk memulihkan diri setelah melakukan latihan berat.
Kesimpulannya, waktu olahraga yang baik bisa disesuaikan dengan aktivitas dan kemampuan tubuh masing-masing. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah mengetahui batasan yang bisa dilakukan tubuh selama berlatih. Hindari latihan yang terlalu keras agar tubuh bisa tetap berfungsi optimal. Selamat berolahraga, ya!
Penulis: Rizkita Darajat