Hal yang Perlu Sahabat Ketahui tentang Airbag
Dalam berkendara, Sahabat perlu memastikan satu hal, yakni keamanan. Selain AC, radio, jok mobil sebagai penunjang kenyamanan saat berkemudi, Sahabat juga harus memperhatikan perlengkapan mobil lainnya yang menunjang keselamatan dan keamanan. Faktor tersebut dapat didukung oleh fitur-fitur seperti seatbelt, alarm, dan airbag.
Airbag bisa juga disebut kantung udara. Kantung ini mengandung udara yang bertujuan untuk mengurangi dampak dari benturan keras saat kecelakaan. Alih-alih membentur dashboard atau setir mobil, penumpang dan pengemudi bakal membentur kantung udara. Nah, berikut ini adalah hal-hal utama yang patut Sahabat ketahui soal airbag. Yuk, simak!
Siapa Penemu Airbag?
Dapat dibilang, penemu kantung udara cukup susah untuk ditentukan. Beberapa sumber bilang si A, yang lain bilang si B. Namun, secara garis besar, kantung udara disukseskan oleh dua pelopor utama. Meskipun kantung udara sudah ditemukan pada akhir 1960-an, sistem kantung udara sudah ada sejak 1950-an. Walter Linderer, seorang asal Jerman, mematenkan sistem kerja kantung udara lewat konsep udara yang dikompres. Sistem ini akan bekerja saat bumper membentur sesuatu atau pengemudi sendiri yang mengaktifkan secara manual. Nah, sistem ini dinilai kurang efektif karena lambannya pengisian udara dalam bantalan.
Melengkapi kekurangan Linderer, Allen Breed menjadi orang pertama yang menerapkan sistem sensor dan keamanan pada 1968. Inilah sistem airbag elektromekanik pertama di dunia yang menjadi pelopor industri sistem keamanan.
Sistem airbag pada kendaraan sempat mengalami vakum setelah 1975 dan 1976. Masa istirahat ini berakhir ketika Ford Tempo membawa airbag kembali ke pasar pada 1984. Bahkan, pabrik mobil asal Amerika Serikat, Chrysler, mewajibkan kantung udara sebagai perangkat dasar sebuah mobil pada 1988.
Selanjutnya, tahun 1994, TRW mengeluarkan airbag yang bisa digelembungkan oleh gas pertama. Sistem ini kemudian diterapkan kepada hampir semua kendaraan sejak 1988. Sekarang ini, Daihatsu All New Sirion tidak hanya menerapkan sistem kantung udara di bagian dasbor, namun juga di samping.
Bagaimana Cara Kerja Airbag?
Komponen penyusun airbag adalah nilon tipis dengan lubang-lubang kecil. Dari lubang tersebut, gas yang mengakibatkan airbag akan keluar dan kantung udara bakal menipis perlahan-lahan. Ketika sensor pada mobil mendeteksi benturan keras, sensor tersebut akan mengirim sinyal agar airbag segera mengembang.
Sistem pengembangan airbag mereaksikan Natrium Azira (NaN3) dengan Kalium (KNO3). Reaksi tersebut bakal menghasilkan Nitrogen. Kemudian ledakan Nitrogen akan mengembangkan kantung udara untuk melindungi pengemudi dan penumpang di daerah kepala, leher, serta dada. Kantung udara bakal meminimalisasi dampak kecelakaan.
Saat airbag mengembang, Sahabat akan melihat gumpalan asap memenuhi mobil. Tidak usah panik. Gumpalan asap tersebut sebetulnya hanyalah tepung jagung atau bedak talkum yang bertugas untuk membuat kantung udara tidak lengket saat terlipat. Keadaan lengket tentu akan membuat kantung udara sulit untuk mengembang ketika kecelakaan terjadi.
Airbag? Tidak akan Mengembang Jika?
Ternyata, airbag memang tidak dirancang untuk mudah mengembang. Jika mudah mengembang, kantung udara justru akan membahayakan pegemudi dan penumpang. Bayangkan, kalau macet bikin kamu kesal, terus kamu memukul dasbor, dan tiba-tiba airbag mengembang. Wah! Bisa-bisa cedera tiba-tiba.
Kantung udara tidak akan mengembang jika mobil bertubrukan dengan benda yang bergerak/bergeser karena energi untuk menghidupkan sensor tidak begitu kuat. Selain itu, airbag juga berpotensi tidak akan mengembang kalau hanya bagian tengah mobil yang menabrak pohon atau tiang. Biasanya, sensor terletak di bagian depan kanan dan kiri. Intinya, kalau sensor tidak mendeteksi adanya tabrakan atau kecelakaan, airbag tidak akan mengembang.
Nah, untuk memaksimalkan keamanan, Sahabat perlu mengenal spesifikasi perlengkapan airbag di mobil sendiri. Dengan mengenal lebih jauh, Sahabat tentunya bisa lebih nyaman karena aman saat berkendara. Hal yang paling penting lagi adalah, jangan lupa baca buku petunjuk kendaraan!
Baca juga : Airbag Mobil, Meningkatkan Proteksi Berkendara