Panduan Membaca Tabel Ukuran Baut Dan Kuncinya Lengkap
Baut merupakan komponen krusial dalam dunia otomotif, meskipun ukurannya kecil. Baut memiliki fungsi penting untuk memasang dan menyambungkan antar komponen pada kendaraan. Terdapat beragam ukuran baut yang penggunaannya harus disesuaikan dengan komponen yang ingin dipasang atau dikencangkan.
Oleh karena itu, tabel ukuran baut sangat penting untuk diketahui bagi Anda penggemar otomotif atau yang berkecimpung di bidang ini. Setiap ukuran baut memiliki diameter, lebar, dan panjang yang berbeda-beda. Maka dari itu, pemasangan komponen harus menggunakan baut dengan ukuran yang tepat agar bisa menyatu atau terpasang dengan kencang dan kokoh.
Jika salah memilih ukuran baut maka pemasangan komponen akan kurang optimal dan bisa mengganggu kinerjanya hingga membahayakan keselamatan berkendara. Mari pahami tabel ukuran baut dan cara mengukurnya agar pemasangannya sesuai.
Mengenal Apa itu Baut, Mur, dan Sekrup
Baut, mur, serta sekrup merupakan sebuah komponen yang berperan sebagai penghubung beberapa part kendaraan satu dengan yang lainnya. Selain itu, kedua alat ini juga dapat dilepaskan dengan mudah tanpa menimbulkan resiko kerusakan.
Meski terlihat serupa, ternyata ketiga komponen ternyata terdiri dari beberapa ukuran dan disajikan dalam sebuah tabel khusus.
Cara Membaca Ukuran Baut
Sebelum memahami bagaimana cara membaca tabel ukuran untuk baut dan mur, sebaiknya kenali dulu setiap bagiannya beserta spesifikasinya. Dengan mengenali setiap bagian dari benda ini, Anda bisa lebih mudah dalam memahami ukuran standar atau yang tepat untuk digunakan.
Baut memiliki beberapa bagian, yaitu lebar, panjang, diameter, jarak antar ulir, dan lainnya. Semua bagian ini perlu diperhatikan untuk bisa memilih baut dengan ukuran yang pas untuk pemasangan setiap komponen kendaraan.
Berikut ini beberapa bagian pada baut yang perlu Anda pahami:
- B (width accross flats) atau lebar kepala baut: bagian ini menentukan kunci yang dipakai untuk mengencangkan atau membuka baut.
- Length (L) atau panjang baut: bagian ini yang menentukan jarak antara dua bagian yang terhubung atau tersambung dengan baut.
- Thread length (TL) atau panjang ulir baut: bagian ini yang menentukan seberapa kuat atau kencang baut bisa menancap pada permukaan.
- Pitch (P) atau jarak antar ulir: bagian ini yang menjadi jarak antara satu dengan yang lainnya.
- Diameter ulir baut (D): bagian ini merupakan satuan yang menentukan besar dan kecilnya ulir baut.
Tabel Ukuran Baut
Berikut ini daftar tabel ukuran baut berdasarkan ISO 4032
*Tabel dibaca dalam ukuran mm
Sumber: scribd.com
Baca juga: Beberapa Penyebab Mur Roda Mobil Rusak
Pengukuran Baut Berdasarkan Standar ISO Metric
Khusus untuk standar baut berukuran metrik (ISO Metric), merupakan ukuran baut yang banyak diterapkan di berbagai negara. Standar ukuran ISO Metric memiliki beberapa ciri yaitu satuan ukurannya menggunakan milimeter.
Sudut puncak antar pitch sekitar 60 derajat, serta disimbolkan dengan huruf “M” yang memiliki arti sebagai Metrik. Tidak terlalu sulit untuk membaca tabel ukuran baut dan kuncinya lengkap, sebab Anda hanya perlu mengetahui kode yang diberikan.
Misalnya ketika Anda menemukan kode bertuliskan “M8x1.5 2 LH L:35mm, maka kode tersebut memiliki makna bahwa baut tersebut menggunakan standar metrik berkat adanya simbol “M” pada awal kodenya.
Sedangkan angka 8 usai huruf “M” menandakan ukuran diameter ulir bautnya yaitu 8mm. Kode yang menunjukkan angka 1.25 memiliki arti sebagai pitch atau jarak ulirnya sebesar 1.25mm.
Kode angka 2 pada memiliki arti sebagai penunjuk kelas material nomor 2, dan LH menunjukkan arah ulir kiri. Kemudian kode L:35 berarti panjang bautnya.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Dongrak dan Bagaiman Cara Menggunakannya
Mengukur Mur dan Baut
Untuk mengetahui berapa besar ukuran mur baut, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama tama, silahkan ukur lebar kepala bautnya menggunakan alat ukur mekanik jangka sorong atau dikenal vernier caliper. Besaran kepala bautnya yang akan menentukan berapa besar ukuran kuncinya untuk mengencangkan atau membuka bautnya.
Kemudian Anda perlu mengukur pitch menggunakan thread pitch gauge dengan cara dipasangkan sejajar dengan ulir bautnya. Apabila pemasangan tidak sejajar, ditakutkan terjadi kesalahan ukuran. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengukur panjang bautnya menggunakan jangka sorong.
Meski terkesan sederhana, ternyata pengukuran panjang baut tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebab dalam pengukuran satu ini, Anda hanya perlu mengetahui panjang ulir bautnya saja. Agar hasil pengukurannya sesuai, Anda perlu menyamakan panjang ulir baut lawas dengan baut yang hendak dibeli di toko otomotif terdekat.
Standar baut whitworth, juga memiliki beberapa ciri pada kode bautnya. Beberapa ciri tersebut terdiri dari satuan ukurnya yang menggunakan inchi, sudut puncak antar pitch berkisar 55 derajat, serta disimbolkan dengan huruf “W” yang memiliki arti sebagai ukuran Whitworth.
Cara Membaca Kode yang Tertera pada Baut
Misalnya saja ketika Anda menemukan kode baut bertuliskan W 3/8” x 16, maka cara membacanya yaitu huruf “W” diartikan sebagai ukuran whitworth.
Sedangkan angka 3/8” menunjukkan besaran diameter ulir bautnya mencapai 3/8 inchi atau berkisar 0,375 inchi. Angka “16” pada kode tersebut memiliki arti sebagai jumlah pitch yang terdapat pada 1 inchinya sekitar 16.
Baca juga: Mengenal Apa Saja Spare Part Mobil yang Wajib Diganti Secara Rutin
M10 Sama dengan Baut Berapa?
Baut M10 adalah baut yang memiliki diameter 10 mm dan pitch ulir sebesar 1,5. Untuk mengencangkan baut ukuran ini, umumnya digunakan kunci pas atau kunci L berukuran 14.
Demikianlah informasi mengenai tabel ukuran baut yang perlu dipahami bagi Anda yang berkecimpung di dunia otomotif. Setiap ukuran baut memiliki kecocokan pemasangan untuk komponen tertentu. Jadi pemasangan komponen mobil perlu menggunakan baut yang sesuai supaya biar tersambung dengan kencang, kokoh, dan presisi.