Power steering merupakan salah satu komponen penting dalam mengendarai mobil. Lantas, sebenarnya apa itu power steering? Dan apa sajakah fungsi dari alat tersebut? Bagi Anda yang penasaran, langsung saja ikuti penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Power Steering?

Power steering merupakan sistem mobil yang dapat membantu pengendara dalam melakukan manuver ataupun belokan dengan lebih mudah. Secara umum bisa dikatakan bahwa power steering ini adalah komponen penting untuk peningkatan keamanan serta kenyamanan berkendara.

Power steering mempunyai 6 komponen yang penting, nah untuk melihat komponennya apa saja bisa lihat pembahasannya disini, ya.

Fungsi Power Steering Pada Mobil

Mengetahui tentang apa itu power steering saja tentu tidaklah cukup. Anda juga harus mencari tahu fungsi dari power steering tersebut pada kendaraan mobil yang digunakan.

Berikut ini adalah fungsi dari power steering secara umum:

• Berfungsi meringankan sistem kemudi
• Menjadi tempat cadangan untuk oli
• Memudahkan pergerakan kemudi mobil
• Meringankan beban tumpu ban 
• Meringankan beban mobil saat kondisi cepat ataupun lambat

Baca Juga : Bagaimana Cara Kerja Power Steering? Berikut Penjelasannya

Jenis Power Steering dan Cara Kerjanya

Secara umum, terdapat tiga macam power steering yang umum digunakan. Jenis tersebut adalah Electronic Power Steering (EPS), Hydraulic Power Steering, dan juga Hydro-Electric Power Steering.

Akan tetapi, dari ketiga jenis tersebut, hanya dua jenis yang digunakan di Indonesia, yaitu jenis elektrik dan juga hidrolik. Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang power steering elektrik serta hidrolik, berikut adalah penjelasannya. 

1. Hydraulic Power Steering

Jenis power steering pertama yang perlu Anda ketahui adalah jenis power steering sistem hidrolik. Sesuai dengan namanya, jenis ini menggunakan fluida bertekanan untuk menyalakan sistemnya.

Cara kerja dari jenis hidrolik ini adalah pada awalnya memperoleh tenaga dari putaran mesin. Selanjutnya, tenaga tersebut dilanjutkan lewat komponen V belt menuju ke arah vane pump.

Putaran mesin kemudian akan melewati pulley dan tenaga terus dialirkan sampai mendorong bagian fluida ke piston dalam power steering mobil. Dengan pasokan tenaga yang diberikan tersebut, jika kemudi diputar, fluida otomatis akan mendorong piston.

Hal tersebut nantinya dapat membuat kemudi akan terasa ringan saat digunakan. Kondisi tersebut dapat berlaku baik pada saat pengemudi berkendara dalam kecepatan tinggi maupun kecepatan rendah.

Namun, hal tersebut tentu dapat membahayakan para penumpang. Nah, untuk mengantisipasi hal seperti itu, diberikanlah relief valve yang dapat berfungsi sebagai pelindung saat terjadi tekanan kecepatan. 

Adanya relief valve akan membuat tekanan rendah pada power steering saat menginjak kecepatan tinggi. Alhasil, tekanan akan mendorong pegas sehingga membuat roda kemudi menjadi terasa berat.

Baca Juga : Power Steering Berat? Begini Cara Mengatasi yang Aman

2. Power Steering Electric

Jenis power steering selanjutnya adalah jenis power steering elektrik atau biasa disebut dengan EPS. Lantas, apa itu power steering elektrik? Dan apa bedanya dengan jenis power steering sistem hidrolik?

Power steering elektrik merupakan jenis power steering yang mempunyai cara kerja sudah tidak memakai tekanan fluida sebagai tenaganya tetapi memakai arus baterai untuk mendapatkan sumber tenaganya.

Pada jenis mobil yang telah menerapkan power steering elektrik, biasanya terdapat angle sensor yang ditampilkan pada steering column kendaraan. Jika sensor memperlihatkan terjadinya pergerakan kemudi, maka sensor akan mengirimkan sinyal ke bagian ECU.

Setelah itu, ECU akan menyampaikan perintah ke sistem EPS agar tenaga yang diberikan ditambahkan. Penambahan tenaga tersebut tujuannya agar pengemudi dapat lebih mudah saat memutar kemudi.

Seperti itulah tadi penjelasan tentang apa itu power steering beserta jenis-jenisnya. Semoga informasi tersebut dapat menjawab rasa penasaran Anda tentang komponen power steering yang terdapat di mobil.