Sekolah Kedinasan untuk pendaftaran tahun 2021 sudah resmi ditutup pada 30 April 2021 lalu yang sebelumnya dibuka sejak tanggal 9 April 2021. Total puluhan ribu pendaftar saling memperebutkan kursi kuliah di masing-masing program studi yang dipilih dengan persentase diterima kurang lebih 10% dari jumlah pendaftar.

Memangnya, apa sih manfaat mendaftar sebagai mahasiswa sekolah kedinasan? Memang apa bedanya dengan perguruan tinggi negeri dan swasta pada umumnya?

Nah, bagi kamu yang sekarang sedang di kelas 11 SMA atau bahkan kelas 12 SMA yang memutuskan untuk mengambil gap year dan ingin mengetahui mengenai sekolah kedinasan, yuk simak penjelasan berikut!

Daftar Sekolah Kedinasan dan Penempatan Kerja

Ketika kamu adalah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri atau swasta, setelah lulus kamu tidak memiliki jaminan untuk bekerja di sebuah institusi kecuali memang saat kamu magang, lembaga tempat magang telah membuat perjanjian denganmu. Nah, berbeda nih dengan sekolah kedinasan. Karena hal ini juga, sekolah kedinasan menjadi favorit banyak orang.

Setelah mahasiswa lulus dari sekolah kedinasan, mereka akan mendapat prioritas untuk ditempatkan di lembaga yang menaungi sekolah kedinasan tersebut. Untuk lebih jelasnya, Sahabat bisa nih menyimak daftar sekolah kedinasan berikut beserta instansi yang menaunginya.

1.  STAN atau Sekolah Tinggi Akuntansi Negara berada di bawah Kementerian Keuangan

2.  STIN atau Sekolah Tinggi Intelijen Negara berada di bawah BIN

3.  STMKG atau Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika berada di bawah BMKG

4.  Poltek SSN atau Politeknik Siber dan Sandi Negara berada di bawah BSSN

5.  STIS atau Sekolah Tinggi Ilmu Statistika berada di bawah BPS

6.  Poltekip atau Politeknik Ilmu Pemasyarakatan dan Poltekim atau Politeknik Imigrasi berada di bawah Kemenkumham

7.  Sekolah Kedinasan di bawah Kemenhub dengan berbagai konsentrasi seperti Politeknik Transportasi Darat, Laut, dan/atau Udara

8.  IPDN atau Institut Pemerintahan Dalam Negeri berada di bawah Kemendagri

Tidak Dipungut Biaya Pendidikan

Seluruh sekolah kedinasan di atas sama sekali tidak memungut biaya pendidikan untuk mahasiswanya. Mereka justru memberikan uang saku per bulan yang biasanya akan cair pada tiap semester.

Untuk beberapa sekolah kedinasan, seperti STIS, IPDN, STMKG, STIN, dan Poltekin/Poltekim akan memungut biaya minimal Rp30.000 untuk biaya pendaftaran seperti tes SKD hingga tes kesehatan. IPDN juga akan memungut biaya untuk seragam.

Bisa Langsung Menjadi CPNS?

Salah satu keunggulan lain dari sekolah kedinasan adalah lulusan sekolah ini memiliki prioritas untuk diangkat langsung menjadi CPNS. Hal ini dikarenakan sejak awal pendaftaran, calon mahasiswa memang sudah mendaftar melalui sscn yang biasanya digunakan untuk pendaftaran CPNS.

Hal ini tentu saja menjadi iming-iming menggiurkan bagi calon mahasiswa karena tidak perlu bingung akan mendapat kerja apa. Terlebih, bagi orang tuanya yang memang sudah terjun terlebih dahulu sebagai PNS akan lebih digemari karena dianggap memiliki “masa depan” yang cerah.

Persyaratan Pendaftaran

Syarat pendaftaran sekolah kedinasan seperti halnya untuk mendaftar ke perguruan tinggi pada umumnya. Pendaftar harus memiliki ijazah, KK, KTP, foto berlatar belakang merah, serta dokumen lain yang disyaratkan di setiap sekolah kedinasan.

Seluruh berkas tersebut kemudian harus pendaftar input ke laman web yang digunakan untuk pendaftaran umum sekolah kedinasan, yaitu sscasn.bkn.go.id.

Tahapan Seleksi Sekolah Kedinasan

Pendaftar sekolah kedinasan harus melamar di laman web sscasn.bkn.go.id untuk membuat akun sscn dengan menggunakan NIK. Setelah berhasil masuk akun, pendaftar harus mengunggah foto diri lalu memilih sekolah yang diinginkan, melengkapi nilai, dan mengunggah semua berkas yang disyaratkan. Berkas-berkasnya berbeda setiap sekolah kedinasan.

Setelah semua berkas terunggah, pendaftar mencetak resume dan menunggu verifikasi. Setelah terverifikasi secara administrasi, pendaftar akan mendapatkan kode billing untuk membayar biaya pendaftaran untuk kemudian digunakan sebagai persyaratan pencetakan kartu ujian.

Setelah itu pantau kapan ujian SKD dilaksanakan. Jika lolos ujian, pendaftar kemudian akan melakukan tahap berikutnya, seperti psikotes, wawancara, hingga tes kemampuan fisik untuk sekolah kedinasan tertentu yang memang dibutuhkan bukti kesehatan fisik.

Itulah beberapa penjelasan mengenai sekolah kedinasan dan bagaimana cara pendaftarannya sehingga Sahabat bisa memahami lebih baik mengenai sekolah yang disediakan pemerintah ini.

Yang pasti, baik sekolah kedinasan atau perguruan tinggi lain, tidak begitu berpengaruh mengenai kualitas hidup jika dari diri sendiri tidak memiliki kemauan untuk sukses ya. Jadi, selain pendidikan setinggi langit di tempat yang baik, attitude juga harus selalu dipupuk agar pribadi menjadi sosok yang bermanfaat bagi sekitar.

Penulis: Nisa Maulan Shofa