Fungsi Steering Column, Komponen Penting Sistem Kemudi Mobil
Sistem kemudi mobil dirancang sebagai sistem untuk mengendalikan mobil, khususnya mengubah arah kecepatan mobil. Dengan begitu roda mobil dapat berbelok sesuai keinginan pengemudi mobil. Keberhasilan fungsi sistem kemudi, tidak terlepas dari peranan komponen di dalamnya, termasuk steering column. Lantas apa fungsi komponen tersebut? Untuk mengetahui fungsi selengkapnya, mari perhatikan ulasan berikut ini.
Fungsi Steering Column pada Sistem Kemudi Mobil
Steering column merupakan komponen sistem kemudi yang bertugas menyalurkan tenaga dari setir (kemudi) ke bagian steering gear. Selain itu, steering column juga berfungsi mengurangi energi putaran setir mobil pada saat mobil terbentur atau terguncang ketika terjadi insiden kecelakaan.
Jenis-Jenis Steering Column
Setelah Anda mengetahui fungsi dari steering column, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenisnya. Untuk selengkapnya, perhatikan penjelasan berikut ini.
1. Steering column model collapsible
Jenis ini biasanya Anda temui pada mobil-mobil untuk keperluan harian, atau mobil-mobil untuk mengangkut penumpang. Pada jenis ini, steering column bisa memendek, dan jatuh ke bawah ketika mobil terbentur atau terguncang ketika kecelakaan. Hal tersebut terjadi karena steering column menyerap dan mengurangi energi yang terlalu besar. Dengan begitu, pengemudi dapat terhindar dari risiko cedera tinggi ketika kecelakaan berlangsung.
2. Steering column model non collapsible
Sedangkan jenis yang satu ini, kebalikan dari jenis sebelumnya. Steering column jenis ini banyak digunakan pada kendaraan angkutan barang seperti mobil pick up, hingga truck. Jenis steering ini didesain tidak bisa terjatuh atau tidak bisa memendek ketika mobil terguncang, atau terbentur ketika tabrakan terjadi.
Baca Juga : Mengenal 6 Komponen Power Steering pada Mobil Beserta Fungsinya
Cara Kerja Steering Column
Untuk cara kerjanya, steering column terbagi dalam beberapa mekanisme kerja. Berikut cara kerja steering column selengkapnya.
1. Mekanisme kerja telescopic steering
Mekanisme ini membuat pengemudi dapat menyesuaikan setir sesuai dengan postur badannya. Caranya mudah, pengemudi hanya perlu menyetel ulang panjang dari poros utama sistem kemudi, sehingga setir menjadi lebih dekat dengan tubuh pengemudi. Dengan begitu, keselamatan dan keamanan pengemudi ketika menyetir mobil lebih terjamin.
2. Mekanisme kerja tilt steering
Mekanisme ini, memiliki tujuan yang sama dengan mekanisme sebelumnya, yaitu meningkatkan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan ketika mengemudikan mobil. Namun pada mekanisme tilt steering, setir dapat diatur secara vertikal.
3. Mekanisme collapsible steering
Mekanisme yang satu ini dirancang, untuk menyelamatkan pengemudi dari risiko cedera tinggi yang membahayakan nyawa ketika kecelakaan. Bagian poros utama akan memendek, atau runtuh ketika mobil terbentur dengan keras, demi menyerap energi yang memperparah kondisi kecelakaan.
4. Mekanisme steering lock
Mekanisme ini lebih dikenal dengan istilah mekanisme pengunci kemudi. Mekanisme ini akan terjadi saat pengemudi menarik kunci mobil. Pada saat inilah bagian poros utama terkunci oleh column tube. Di zaman sekarang, mekanisme ini masih diterapkan, namun dikembangkan lagi menjadi sistem elektrik atau dikenal dengan istilah ELV (Electric Steering Lock).
5. Mekanisme universal joint
Mekanisme terakhir, dinamakan mekanisme universal joint. Mekanisme ini dirancang untuk meredam efek kejut atau guncangan yang diakibatkan oleh permukaan jalanan yang kurang rata atau berlubang. Jadi, ketika mobil melaju di jalanan yang kurang rata tersebut, mobil tidak akan terguncang sehingga meningkatkan rasa kenyamanan ketika berkendara.
Mengingat fungsi steering column yang begitu penting pada sistem kemudi mobil, sebaiknya kondisi komponen ini selalu Anda perhatikan. Jangan lupa konsultasi dengan mekanik ahli seperti mekanik bengkel Daihtasu apabila komponen ini dan komponen sistem kemudi lainnya bermasalah. Sebab sistem kemudi yang bermasalah, menjadi pemicu utama kecelakaan.