Mengetahui Fungsi Busi Mobil dan Kapan Harus diganti
Busi mobil merupakan komponen kecil namun perannya sangat vital dalam sistem pembakaran kendaraan. Komponen ini berfungsi menghasilkan percikan api yang menyalakan campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar, sehingga mesin dapat bekerja dengan optimal.
Seperti komponen lainnya, busi memiliki usia pakai yang perlu diperhatikan pemilik mobil. Seiring waktu, elektroda pada busi dapat aus atau tertutup kerak yang pada akhirnya mengganggu proses pembakaran. Maka dari itu, mengganti busi secara berkala menjadi langkah penting untuk menjaga performa mesin agar tetap stabil dan efisien.
Mari pahami apa saja fungsi busi mobil dan kapan komponen ini harus diganti secara berkala. Dengan memahami hal tersebut, Anda dapat menjaga kondisi mobil tetap prima dan menghindari potensi kerusakan yang lebih besar di kemudian hari.
Apa Itu Busi Mobil dan Fungsinya
Busi mobil adalah komponen yang terpasang pada kepala silinder mesin dan berfungsi sebagai pemantik awal dalam proses pembakaran. Komponen ini menghasilkan percikan api dari elektroda untuk menyalakan campuran udara dan bahan bakar di ruang pembakaran.
Fungsi utama busi adalah menciptakan percikan api yang stabil dan konsisten agar proses pembakaran berlangsung sempurna. Tanpa percikan yang tepat, pembakaran bisa tidak merata, menyebabkan mesin sulit dihidupkan, tenaga berkurang, atau bahkan mobil mengalami gejala "brebet".
Oleh karena itu, kondisi busi yang prima sangat berpengaruh pada keandalan sistem pembakaran mesin. Selain itu, kinerja busi yang optimal juga berkaitan erat dengan efisiensi bahan bakar dan performa mesin. Busi yang sehat membantu memastikan pembakaran lebih efisien, sehingga konsumsi bahan bakar lebih irit dan tenaga mesin tetap maksimal.
Berikut ini beberapa fungsi busi mobil yang penting untuk Anda ketahui:
- Menghasilkan percikan api untuk menyalakan campuran udara dan bahan bakar.
- Menjaga kestabilan putaran mesin.
- Membantu efisiensi bahan bakar.
- Menjaga emisi tetap rendah.
Ciri-Ciri Busi Mobil yang Mulai Rusak dan Harus Diganti
Seiring lamanya pemakaian, busi akan mengalami penurunan performa dan harus diganti. Tanda-tanda busi rusak perlu diketahui oleh setiap pemilik mobil agar bisa melakukan penanganan lebih cepat. Berikut ini ciri-ciri busi mobil yang mulai rusak dan perlu segera diganti:
1. Mobil Bergetar Saat Diam
Busi yang mulai rusak sering membuat mobil bergetar saat diam atau posisi idle. Getaran ini muncul karena pembakaran tidak terjadi secara sempurna, sehingga mesin bekerja tidak seimbang. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa semakin parah dan mengganggu kenyamanan berkendara.
2. Mesin sulit dihidupkan
Busi yang sudah aus tidak mampu menghasilkan percikan api yang kuat. Saat percikan lemah, pembakaran awal terhambat sehingga mesin membutuhkan waktu lebih lama atau beberapa kali percobaan untuk dapat menyala. Gejala ini sering muncul pada kondisi mesin dingin.
3. Warna busi gelap
Busi yang menghitam atau berwarna gelap menandakan adanya penumpukan karbon akibat pembakaran tidak sempurna. Hal ini bisa disebabkan oleh campuran bahan bakar yang terlalu kaya atau kualitas bahan bakar yang buruk. Warna gelap pada busi menjadi indikator kuat bahwa komponen tersebut sudah menurun kinerjanya.
4. Tarikan mobil terasa berat
Ketika busi tidak bekerja optimal, tenaga mesin menjadi berkurang karena pembakaran tidak terjadi secara konsisten. Dampaknya, mobil terasa berat saat berakselerasi dan respons pedal gas pun terasa lambat. Kondisi ini membuat pengalaman berkendara menjadi kurang nyaman.
5. Konsumsi BBM meningkat
Busi yang rusak membuat mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama. Karena pembakarannya tidak efisien, mesin akan membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Itulah sebabnya konsumsi BBM naik meski penggunaan mobil tidak berubah.
6. Suara mesin tidak stabil
Mesin yang terdengar “pincang” atau tidak halus menandakan adanya masalah pada sistem pembakaran. Busi yang melemah membuat tiap silinder tidak bekerja serempak. Suara mesin menjadi tidak stabil dan ritmenya terasa tidak rata, terutama saat putaran rendah.
7. Muncul letupan di knalpot
Letupan kecil atau backfire di knalpot terjadi ketika campuran bahan bakar tidak terbakar sempurna di ruang bakar. Sisa campuran yang lolos ke saluran pembuangan kemudian meledak saat terkena panas. Gejala ini sering muncul ketika busi sudah tidak mampu memberikan percikan api yang konsisten.
Baca juga: 5 Rekomendasi Busi Mobil Terbaik dan Awet hingga Tips Memilihnya
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Busi Mobil
Penggantian busi memiliki interval yang berbeda tergantung pada material yang digunakan. Untuk busi tembaga, usia pakainya relatif lebih pendek dan umumnya perlu diganti setiap 20.000–30.000 km.
Sementara itu, busi platinum memiliki daya tahan lebih baik dengan interval penggantian sekitar 60.000–80.000 km. Ada juga busi iridium yang dikenal paling tahan lama, yakni dapat digunakan hingga mencapai 100.000 km sebelum memerlukan penggantian.
Namun interval penggantian busi pada setiap mobil bisa berbeda-beda, tergantung dari kondisi jalan, kualitas bahan bakar, hingga gaya berkendara dapat mempengaruhi usia pakai busi. Mobil yang sering digunakan di kemacetan dan sering berakselerasi mendadak mungkin membutuhkan penggantian busi lebih cepat.
Berapa Kisaran Harga Busi Mobil?
Saat ini harga busi mobil berkisar 20.000-35.000 rupiah, tergantung dari jenis dan mereknya. Setiap mobil memiliki jenis penggunaan busi yang cocok masing-masing. Misalnya, mesin vvti dan non vvti membutuhkan jenis busi yang berbeda, sehingga harga busi yang harus dibeli pun berbeda.
Baca juga: Ciri-Ciri Kabel Busi Mobil Bermasalah & Cara Mengatasinya
Demikianlah penjelasan mengenai apa fungsi busi mobil dan kapan harus menggantinya. Busi mobil merupakan komponen vital yang berperan sebagai pemantik awal dalam proses pembakaran mesin kendaraan. Pemilik mobil perlu merawat busi dan menggantinya secara berkala demi menjaga performa kendaraan tetap optimal.