Tips Sahabat

Timing Belt: Fungsi, Tanda Harus Diganti, dan Cara Merawatnya

14 Mei 2025
fungsi timing belt

Timing belt merupakan sabuk gerigi yang mengatur sinkronisasi antara poros engkol (crankshaft) dan noken as (camshaft) dalam mesin mobil. Fungsi utamanya adalah memastikan katup-katup mesin membuka dan menutup pada waktu yang tepat selama siklus pembakaran.

Timing belt ini punya peran yang vital. Jika timing belt ini rusak atau putus, maka mesin bisa mati mendadak dan menyebabkan mobil mogok. Tak hanya itu, katup bisa bengkok dan piston bisa patah.

Pengetahuan tentang timing belt, mulai dari fungsi, tanda-tanda kerusakan, hingga cara merawatnya sangat penting bagi pemilik mobil. Yuk kenali timing belt lebih dalam lewat penjelasan berikut ini!

Apa Itu Timing Belt dan Fungsinya?

Seperti yang dijelaskan di awal, timing belt ini berbentuk gerigi yang berguna untuk mengatur sinkronisasi antara poros engkol dan noken as dalam mesin mobil. Fungsi utamanya memastikan katup-katup mesin membuka dan menutup tepat waktu selama siklus pembakaran berlangsung.

Perbedaan Timing Belt dan Timing Chain

Mungkin Anda bertanya-tanya apa bedanya timing belt dan timing chain. Timing belt dan timing chain ini secara fungsi mirip, hanya beda di bahannya saja. Timing belt berbahan karet sintetis dengan serat penguat, sedangkan timing chain menggunakan logam.

Timing chain biasanya dipakai di mobil ukuran kecil hingga menengah, sedangkan timing chain dipakai di mobil besar atau performa tinggi. Kelebihannya timing chain ini adalah lebih awet (bahkan bisa seumur hidup mesin) dan minim perawatan. Kekurangannya, bunyinya lebih berisik dan harganya lebih mahal.

Beberapa mobil Daihatsu yang memakai timing belt, antara lain:

  • Daihatsu Xenia 1.0 (Mesin EJ-DE 3 silinder)
  • Daihatsu Zebra yang bermesin 1.3L dan 1.6L
  • Daihatsu Espass pada mesin 1.3 dan 1.6
  • Daihatsu Rocky generasi lama, bukan yang versi terbaru rebadge Toyota Raize
  • Daihatsu Charade generasi lama (1980–1990-an)

Sedangkan beberapa mobil yang memakai timing chain, antara lain:

  • Daihatsu Terios
  • Daihatsu Sirion yang menggunakan mesin K3-VE 1.3L
  • Daihatsu Materia bermesin 3SZ-VE 1.5L
  • Daihatsu Copen bermesin K3-VE 1.3L
  • Daihatsu Hijet dengan kode sasis S500P, S510P, S331W, S201, dan S211P menggunakan mesin KF-VE

Baca juga: Perbedaan Timing Belt dan Fan pada Mobil, Yuk Pahami!

Fungsi Utama Timing Belt

Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari timing belt.

1. Mengatur waktu buka-tutup katup (intake dan exhaust)

Timing belt mengontrol kapan katup masuk (intake) dan katup buang (exhaust) membuka dan menutup, sesuai dengan siklus kerja mesin. Waktu yang tepat dibutuhkan untuk efisiensi bahan bakar dan menghasilkan performa mesin yang optimal.

2. Menyelaraskan putaran crankshaft dan camshaft

Timing belt menyinkronkan putaran poros engkol dan noken as, sehingga gerakan piston dan katup selaras. Hal ini mencegah tabrakan antara piston dan katup yang bisa menyebabkan mesin rusak parah.

3. Menjaga efisiensi pembakaran dan performa mesin

Dengan sinkronisasi yang akurat, timing belt memastikan pembakaran berlangsung optimal. Sehingga tenaga mesin menjadi maksimal, konsumsi bahan bakar lebih hemat, dan emisi lebih rendah.

Tanda-Tanda Timing Belt Harus Diganti

Untuk Anda yang lama tidak mengecek mobil Anda, terkadang mengalami kendala yang Anda mungkin tidak memahaminya. Jika tanda-tanda kendala seperti berikut ini, maka Anda harus segera mengganti timing belt mobil Anda.

Mesin sulit dinyalakan atau mogok tiba-tiba

Jika mobil Anda tiba-tiba sulit dinyalakan atau mogok tiba-tiba, bisa jadi yang menyebabkannya adalah timing belt mobil Anda putus atau loncat gigi.

Suara mesin kasar atau berisik

Jika suara mesin kasar atau berisik, biasanya karena timing belt yang kendur dan aus karena dimakan usia.

Oli bocor dari cover timing belt

Penyebab utama oli bocor dari cover timing belt adalah seal camshaft atau crankshaft bocor. Kebocoran oli ini juga menyebabkan timing belt Anda mudah aus.

Getaran berlebihan saat mobil dinyalakan

Getaran berlebihan ini biasanya disebabkan oleh ketidaksinkronan antara camshaft dan crankshaft. Tentu saja jika dicari mengapa keduanya tidak sinkron berujung pada timing belt yang sudah minta diganti.

Jarak tempuh sudah melebihi batas (biasanya 60.000–100.000 km)

Karena timing belt ini terbuat dari karet sintetis, maka ada umurnya. Biasanya setelah 60 ribu hingga 100 ribu kilometer perjalanan, timing belt sudah aus dan harus diganti. Meskipun tidak terlihat kendur, alangkah baiknya Anda ganti sebelum masalah merembet ke komponen mobil lainnya.

Indikator check engine menyala

Sensor mesin bisa mendeteksi ketidaksinkronan yang terjadi dalam mesin dan menyebabkan lampu indikator check engine menyala. 

Jika satu atau beberapa tanda-tanda tersebut muncul di mobil Anda, hendaknya Anda bawa ke bengkel resmi Daihatsu untuk segera dicek dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Risiko Jika Timing Belt Tidak Diganti

Beberapa pemilik mobil kadang abai dengan tanda-tanda kerusakan yang ada pada timing belt dan menunda untuk segera ke bengkel. Berikut ini beberapa risiko jika timing belt aus namun tak kunjung diganti.

Potensi kerusakan katup dan piston akibat timing belt putus

Ketika timing belt mulai aus dan tidak diganti, maka kedepannya akan putus juga. Ketika komponen ini putus, maka katup bisa bengkok dan piston akan patah. Tentu biaya servisnya akan lebih mahal jika harus bongkar mesin dan ganti katup atau piston yang rusak.

Mesin bisa mati mendadak saat berkendara

Risiko lainnya yang bisa Anda alami adalah mobil Anda tiba-tiba mogok di jalan. Tentu ini bukan hal yang menyenangkan. Apalagi jika Anda harus menghadiri acara yang penting.

Biaya perbaikan bisa jauh lebih mahal

Timing belt yang rusak biasanya akan merembet ke komponen lainnya. Biaya servis beberapa komponen tentu lebih mahal jika hanya servis satu komponen saja.

Penurunan performa dan efisiensi bahan bakar

Risiko paling ringan dari timing belt yang aus ini adalah performa mesin mobil Anda akan menurun dan bahan bakar menjadi lebih boros dari sebelumnya.

Kapan Timing Belt Perlu Diganti?

Bagi Anda yang sudah lama tidak mengganti timing belt, Anda bisa mengira-ngira apakah waktunya ganti atau tidak. 

Saat Jarak Tempuh Atau Tahun Terpenuhi

Parameter yang pertama adalah seberapa jauh Anda melakukan perjalanan. Jika dirasa mobil sudah sampai 60 ribu hingga 100 ribu kilometer, sesuai rekomendasi pabrikan timing belt mobil Anda sudah seharusnya diganti. Bisa juga Anda mengganti tiap 5-7 tahun. Hal ini sesuai buku panduan mobil Anda.

Mengapa waktu ganti timing belt bisa berbeda? Hal ini karena gaya berkendara, medan yang sering dilalui, jenis kendaraan, dan kondisi mesin sering overheat atau tidak. Semakin berat medannya, jenis mobilnya semakin berat, dan sering overheat, maka Anda perlu mengganti timing belt lebih cepat.

Berikut ini adalah tabel perkiraan interval penggantian timing belt berdasarkan jenis kendaraannya.

Jenis mobil

Interval penggantian

City Car

80.000 – 100.000 km

MPV

60.000 – 100.000 km

SUV

60.000 – 90.000 km

Diesel

60.000 – 80.000 km

Niaga

60.000 km

 

Tabel di atas bersifat umum, Anda harus cek buku manual mobil Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.

Saat Mobil Jarang Dipakai

Tak hanya itu, jika mobil jarang dipakai atau bahkan sudah lama tidak dipanasi, maka Anda disarankan mengganti timing belt. Meski mobil tidak terpakai, terkadang timing belt mengeras dan bisa retak. Sangat bahaya jika sampai komponen tersebut putus saat mobil dikendarai.

Setelah Terendam Banjir

Anda juga perlu mengganti timing belt Anda ketika mobil Anda terendam banjir. Air dan kotoran bisa saja masuk ke area mesin saat terendam banjir. Kotoran ini bisa mempengaruhi kinerja timing belt.

Saat Mendengar Suara Tidak Wajar dari Mesin

Apabila Anda mendengar suara aneh dan tak wajar dari mesin, Anda bisa mengecek timing belt. Bisa jadi timing belt sudah aus dan menyebabkan tidak sinkronnya kerja camshaft dan crankshaft.

Cara Merawat Timing Belt agar Lebih Awet

Melihat fungsi timing belt yang vital, maka mengetahui cara merawat komponen ini sangat penting untuk Anda ketahui.

1. Servis rutin dan cek kondisi timing belt secara berkala

Cara yang pertama tentu Anda perlu rutin cek kondisi timing belt dengan cara datang ke servis resmi atau bengkel terdekat.

2. Gunakan oli berkualitas agar pelumasan maksimal

Menggunakan oli yang berkualitas sangat mempengaruhi dalam pelumasan. Semakin bagus, maka pelumasan akan semakin maksimal dan membuat timing belt tidak mudah aus.

3. Hindari kebiasaan mengemudi agresif

Berkendara di jalanan kota cukup dengan kecepatan yang normal sekitar 50-60 kpj. Kebiasaan mengemudi agresif justru akan membuat komponen mobil Anda lebih cepat rusak, terutama timing belt.

4. Perhatikan suara atau getaran mesin yang tidak biasa

Jika Anda terbiasa mengendarai mobil kesayangan Anda, Anda pasti paham dan hafal bagaimana bunyi mesin mobil Anda. Jika ada suara yang tidak biasa dan getaran mesin juga lebih bergetar tidak beraturan daripada biasanya, Anda harus segera cek komponen sekitar mesin Anda, terutama timing belt.

5. Lakukan pengecekan komponen pendukung

Selain timing belt, Anda juga perlu melakukan pengecekan terhadap komponen pendukung seperti tensioner, pulley, camshaft sprocket, crankshaft sprocket, water pump, dan cover timing belt

Itulah penjelasan mengenai timing belt terkait fungsi, tanda-tanda kerusakan, hingga cara merawatnya. Jika Anda melihat ada tanda-tanda timing belt Anda bermasalah, segera ke bengkel resmi Daihatsu agar mendapatkan penanganan yang tepat dan terhindar dari kerusakan komponen lainnya. 

Tips Sahabat Lainnya
Cara Membuka Blokir ETLE, Mudah dan Cepat!
Cara Membuka Blokir ETLE, Mudah dan Cepat!
Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau yang biasa disebut tilang elektronik merupakan sistem yang dibuat untuk mempermudah kepolisian menemukan pelanggaran-pelanggaran lalu lintas di
Cara Klaim Santunan Jasa Raharja, Ini Syarat dan Prosedurnya
Cara Klaim Jasa Raharja Kecelakaan, Ini Syarat dan Prosedurnya
Korban kecelakaan bisa mendapatkan santunan Jasa Raharja dari pemerintah. Program santunan ini diberikan kepada korban kecelakaan, baik itu yang meninggal dunia, mengalami cacat tetap, maupun yang luk
penyebab aki mobil tekor
6 Penyebab Aki Mobil Tekor dan Cara Mengatasinya
Aki merupakan bagian krusial dalam sebuah kendaraan yang bertugas untuk menghidupkan mesin. Apabila aki rusak atau bermasalah maka mobil tidak bisa distarter dan dikemudikan. Kondisi ini sering kali m
Rekomendasi Mobil Hatchback Daihatsu Terbaik & Harganya
Mobil Hatchback: Kelebihan, Kekurangan, dan Rekomendasi Terbaiknya
Sejak 5 tahun terakhir, mobil hatchback makin diminati oleh anak muda. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), pangsa pasar mobil penumpang dikuasai 5-7%
Semua Hak Dilindungi Undang-Undang @Hak Cipta 2025 PT Astra Daihatsu Motor | Daihatsu Sahabatku
Kebijakan Privasi
Hubungi Kami