Keluarga - Pengertian, 8 Fungsi Berdasarkan BKKBN, dan Jenisnya
Dalam kehidupan ini, keluarga adalah tempat pertama kali seseorang mengenal banyak hal. Dengan keluarga ini seseorang juga ditentukan apakah dia akan menjadi orang yang sukses atau tidak. Dan keluarga adalah elemen terkecil dari sebuah masyarakat.
Sahabat bisa membayangkan jika Sahabat tidak punya keluarga, tentu saja Sahabat akan merasa kesepian, kebingungan, dan kesulitan untuk menjalani kehidupan. Omong-omong masalah keluarga, berikut ini adalah pengertian keluarga, fungsinya berdasarkan BKKBN, dan jenis-jenisnya.
Pengertian Keluarga
Keluarga menurut KBBI setidaknya memiliki 4 makna. Yang pertama adalah ayah, ibu, dan anak-anak seisi rumah. Yang kedua adalah orang seisi rumah yang menjadi tanggungan. Ketiga, berarti sanak saudara. Dan yang keempat adalah satuan kekerabatan yang mendasar dalam masyarakat.
Lalu makna manakah yang benar? Semuanya benar, tergantung Sahabat menggunakan kata keluarga dalam konteks apa. Jika digunakan untuk menyatakan hubungan darah yang luas, maka lebih ke kekerabatan. Sedang jika digunakan untuk hubungan darah yang dekat, maka lebih ke ayah, ibu, dan anak-anak.
8 Fungsi Keluarga Berdasarkan BKKBN
Karena keluarga merupakan elemen mendasar dalam sebuah masyarakat, setiap orang sangat penting mengetahui fungsi keluarga. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merumuskan 8 fungsi keluarga demi memberikan pengetahuan ke masyarakat bagaimana seharusnya sebuah keluarga yang ideal.
1. Fungsi Agama
Negara Indonesia adalah negara yang beragama. Setidaknya ada 6 agama yang diakui di Indonesia. Keberagaman ini memberikan tantangan pada kita bersama bagaimana bisa menyelaraskan kemajemukan. Keluarga memiliki fungsi menanamkan nilai-nilai dasar agama yang dianut. Ketika setiap elemen warga negara taat pada ajaran agamanya, maka kedamaian akan lebih mudah terwujud.
2. Fungsi Perlindungan
Fungsi keluarga yang kedua adalah sebagai tempat perlindungan. Seorang anak kecil akan lebih mudah mengembangkan potensinya ketika memiliki tempat perlindungan.
3. Fungsi Sosialisasi Pendidikan
Keluarga adalah tempat pertama kali seorang anak belajar. Dia akan melihat bagaimana orang-orang yang ada di rumahnya dalam menyikapi sebuah masalah. Itulah mengapa keteladanan seorang ayah dan ibu sangat penting bagi anak.
4. Fungsi Cinta Kasih
Tidak ada orang yang lebih mencintai kita dibandingkan orang tua kita. Sahabat juga bisa merasakan bagaimana orang tua Sahabat cinta kasih terhadap Sahabat. Ketika seorang anak cukup mendapatkan kasih sayang, maka dia akan tumbuh menjadi pribadi yang mengasihi sesama.
5. Fungsi Reproduksi
Salah satu tujuan pernikahan adalah mendapatkan keturunan. Keturunan ini sangat penting demi terus terjaganya generasi. Bayangkan saja jika tiap orang yang menikah tidak ingin punya anak. Lama-lama negeri ini akan kehabisan stok generasi mudanya. Padahal generasi muda adalah tonggak pergerakan bangsa.
6. Fungsi Ekonomi
Uang memang bukan segalanya. Namun, sebagian besar kehidupan kita saat ini membutuhkan uang. Dengan adanya keluarga, seseorang akan terbantu secara ekonomi. Beberapa kasus, seseorang ekonominya membaik ketika menemukan pasangan yang lebih mapan.
7. Fungsi Sosial Budaya
Melihat Indonesia yang kaya akan suku, ini berdampak pada semakin banyaknya budaya yang harus dipertahankan agar tidak punah. Keluarga adalah salah satu tempat awal seorang anak mencintai budayanya melalui apa yang diajarkan oleh orang tua. Dan ini peran keluarga sebagai pelestari budaya.
8. Fungsi Lingkungan
Masalah susahnya banyak orang membuang sampah pada tempatnya berawal dari keluarga yang tidak memberikan perhatian pada hal-hal kecil. Membuang sampah pada tempatnya memang terlihat remeh. Namun ketika semua orang buang sampah sembarangan, hal ini menjadi masalah yang serius.
Keluarga memiliki kewajiban untuk mengajarkan pada anggotanya untuk menjaga lingkungan tempat tinggalnya. Salah satu contoh mudahnya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak buang sampah sembarangan.
Jenis Keluarga
Setelah Sahabat mengetahui fungsi keluarga, hal lain yang Sahabat perlu tahu adalah ternyata ada banyak jenis keluarga di dunia ini. Apa saja itu?
Keluarga Berdasarkan Cakupannya
Berdasarkan cakupannya, keluarga dibagi menjadi 3 macam. Yang pertama adalah keluarga inti. Yang dimaksud dengan keluarga inti adalah ayah, ibu, dan anak.
Macam yang kedua adalah keluarga konjugal. Keluarga konjugal ini cakupannya adalah ayah, ibu, anak, kakek, dan nenek. Sedangkan macam yang ketiga adalah keluarga luas. Keluarga luas ini meliputi ayah, ibu, anak, kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, dan keluarga yang masih memiliki ikatan pernikahan.
Keluarga Berdasarkan Kekuasaan
Setiap keluarga memiliki aturan dan pimpinan tertinggi. Di dunia ini setidaknya ada 3 jenis keluarga berdasarkan kekuasaan atau pimpinan tertingginya.
Yang pertama adalah patriarkal. Dalam jenis patriarkal, pimpinan tertinggi dipegang oleh suami. Sedangkan jenis yang kedua adalah matriarkal. Pimpinan tertinggi dipegang oleh istri. Kebanyakan di Indonesia menganut jenis patriarkal.
Sedangnya jenis yang ketiga adalah equalitarian. Untuk jenis yang ketiga ini kekuasaan dipegang sejajar oleh suami dan istri.
Keluarga Berdasarkan Jenis Perkawinan
Berdasarkan jenis perkawinannya, keluarga dibagi menjadi tiga jenis, antara lain: monogami, poligami, dan poliandri. Monogami adalah suami memiliki satu istri. Poligami adalah suami memiliki beberapa istri. Sedangkan poliandri adalah istri memiliki beberapa suami.
Praktik poliandri ini jarang sekali ditemukan di dunia ini. Namun, Sahabat bisa menemukan praktik poliandri ini di negara India.
Keluarga Berdasarkan Jenis Anggotanya
Dalam kehidupan tidak selalu ideal, tidak semua perkawinan bertahan hingga ajal menjemput. Hal inilah yang menyebabkan beberapa jenis keluarga berdasarkan jenis anggotanya.
Jenis yang pertama adalah keluarga inti, terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Jenis selanjutnya adalah keluarga besar, yang terdiri dari ayah, ibu, anak, kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, keponakan, dan lain-lain.
Jenis lainnya adalah keluarga berantai. Keluarga berantai ini biasanya pernikahan seorang duda dengan janda yang membawa anak dari pernikahan sebelumnya. Ini cukup sering dijumpai di sekitar kita.
Sahabat pasti juga pernah mendengar istilah single family, ‘kan? Dalam Bahasa Indonesia, hal itu disebut dengan keluarga tunggal. Biasanya jenis keluarga seperti ini adalah seperti keluarga inti namun ada elemen yang hilang, seperti tidak ada suami atau tidak ada istri.
Selain itu, ada jenis keluarga berkomposisi. Jenis keluarga ini adalah hasil dari pernikahan poligami dan mereka hidup bersama-sama. Bisa di dalam satu rumah atau rumahnya berdekatan.
Jenis yang terakhir meski jarang dibahas, namun ini banyak terjadi di luar negeri, yaitu jenis keluarga kohabitasi. Dalam idiom kita biasanya lebih dikenal dengan kumpul kebo. Keluarga ini terbentuk begitu saja tanpa ada ikatan pernikahan. Mereka juga punya anak dan hidup bersama layaknya suami istri, namun tanpa status pernikahan. Di luar negeri ini jamak terjadi karena budaya di sana memang mendukung untuk jenis keluarga ini.
Bagaimana dengan di Indonesia? Indonesia masih memakai adat ketimuran yang tabu sekali melakukan kumpul kebo. Kumpul kebo sendiri juga memiliki dampak negatif dan merugikan pihak perempuan.
Itulah beberapa fungsi dan jenis keluarga yang bisa penulis sampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sahabat.
Penulis: Iskael