2023-10-06
Lower arm merupakan komponen pada sistem suspensi mobil yang memiliki berbagai fungsi penting. Mulai dari mengontrol gerakan roda mobil, mengontrol roda mobil agar berbelok secara beriringan, hingga menopang berat mobil. Seiring penggunaan mobil, fungsi lower arm akan menurun akibat komponen tersebut aus atau rusak. Oleh karena itu, sebagai pengguna mobil memahami ciri-ciri lower arm mobil rusak sangatlah berguna.
Memahami ciri kerusakan lower arm lebih awal, dapat meminimalkan risiko kerusakan yang lebih tinggi. Dengan begitu, kinerja sistem suspensi tidak akan terganggu sehingga kenyamanan berkendara tetap terjamin. Adapun ciri-ciri kerusakan lower arm selengkapnya sebagai berikut.
Ketika lower arm mobil mengalami kerusakan, maka akan muncul ciri-ciri seperti berikut.
Kerusakan pada lower arm, bisa ditandai dengan beratnya mengendalikan setir. Seperti diketahui, lower arm bertanggung jawab atas pergerakan roda mobil. Lower arm bertugas memastikan roda mobil seirama dengan gerak sistem kemudi ketika bergerak. Jadi, ketika lower arm rusak maka dipastikan gerak sistem kemudi tidak seirama sehingga setir menjadi berat.
Ciri lower arm mobil rusak, juga bisa diketahui ketika muncul bunyi kasar ketika mobil melewati permukaan jalan yang kurang rata. Hal tersebut biasanya terjadi, akibat bushing lower arm (kakau karet) pecah dan ball joint keluar dari sudut kerjanya. Seperti diketahui, di dalam lower arm terdapat komponen lain seperti ball joint, serta bushing lower arm. Komponen-komponen tersebut berfungsi meredam getaran ketika mobil melewati jalanan yang kurang rata atau rusak.
Seiring penggunaan lower arm, komponen tersebut bisa pecah dan oblak sehingga getaran ketika mobil berjalan sulit diredam. Ball joint mobil yang oblak tersebut, bisa saja lepas sehingga dapat membahayakan pengemudi dan penumpang mobil. Sebab ball joint yang oblak membuat mobil tidak bisa berjalan dengan tegak.
Ciri lower arm rusak lainnya, juga bisa Anda ketahui ketika Anda sedang melakukan pengereman mobil. Lower arm yang rusak dapat menyebabkan rem mobil terasa tersentak ketika pedal rem diinjak. Kondisi ini terjadi akibat bushing lower arm sudah retak atau getas.
Ciri selanjutnya, mobil akan terasa oleng (tertarik sebelah atau berat sebelah) ketika Anda menginjak pedal gas. Kondisi tersebut tentu sangat mengganggu kenyamanan dan keselamatan Anda dalam berkendara. Apalagi ketika Anda melewati jalanan yang terjal, mobil akan terasa semakin oleng.
Baca Juga : Apa itu Lower Arm Mobil? Ini Fungsi dan Cara Kerjanya
Ketika ciri-ciri di atas sudah terjadi pada mobil Anda, bisa dipastikan lower arm mobil Anda rusak. Lantas apa yang menyebabkan lower arm mobil rusak? Adapun penyebabnya sebagai berikut.
Penyebab utama lower arm mobil rusak karena faktor usia penggunaan lower arm.
Mengemudikan mobil secara ugal-ugalan juga dapat menyebabkan lower arm rusak. Hal ini terjadi karena bushing lower arm bekerja terlalu keras sehingga retak dan getas.
Pada dasarnya, setiap mobil diciptakan dengan kapasitas muatan tertentu. Apabila beban dalam kabin sudah melebihi batas maksimal muatan maka kinerja mesin juga akan bekerja lebih keras ketika mobil melaju. Kondisi tersebut menyebabkan suhu mesin semakin panas serta membuat badan mobil semakin dekat dengan permukaan jalanan sehingga bushing lower arm getas.
Demikian ciri-ciri yang timbul ketika lower arm mobil rusak. Pastikan Anda menghindari beberapa hal yang dapat menyebabkan lower arm menjadi rusak. Apabila lower arm Anda sudah rusak, segera kunjungi bengkel Daihatsu terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan suku cadang yang orisinil.
Tag
Share This
Tips Sahabat
2021-02-01
Saat berkendara, ban bocor di tengah jalan memang sering bikin frustasi. Untuk yang mengendarai mobil, Sahabat harus membongkar ban mobil untuk diganti dengan ban cadang
2023-10-06
Immobilizer mobil merupakan fitur modern dari pengembangan teknologi sistem keamanan mobil, khususnya pada bagian jendela dan pintu mobil. Dengan adanya fitur terseb
2023-01-17
Cara cek biaya balik nama mobil onl
2021-12-10
Kickdown mobil matic sering dilakukan sehingga transmisi secara otomatis berpindah ke gigi yang lebih rendah. Apakah hal ini berbahaya?