Komponen Piston Mobil: Fungsi, Cara Kerja, dan Tips Merawatnya
Mengingat fungsinya yang sangat penting, Anda harus mengetahui secara detail terkait dengan komponen piston mobil. Komponen ini memiliki peran dalam sistem pembakaran. Agar lebih jelas, simak penjelasan singkat di bawah ini.
Pengertian Piston
Piston adalah komponen kendaraan roda empat yang terletak pada silinder blok. Fungsinya cukup penting, terutama pada keselamatan berkendara seperti menerima tekanan pembakaran. Ketika pembakaran diterima, maka tekanan akan diteruskan menuju poros engkol lewat connecting rod.
Fungsi Komponen Piston Mobil
Ada beberapa fungsi penting dari bagian ini. Berikut adalah penjelasan masing-masing fungsinya.
1. Mengubah energi ekspansi pembakaran
Bagian ini memiliki fungsi dalam perubahan energi ekspansi pembakaran. Nantinya, energi tersebut akan diubah menjadi gerakan energi mekanik. Bahkan, proses tersebut bisa dilihat secara langsung dengan mata.
Ketika memasuki proses akhir kerja kompresi, maka busi akan menyala. Selanjutnya terjadilah pembakaran yang menghasilkan ledakan di bagian silinder. Ledakan tersebut berupa energi ekspansi, sisa pembakaran, dan panas.
Pada mesin, energi ekspansi dibutuhkan sebagai daya meskipun masih belum maksimal. Oleh karena itulah dilakukan pengubahan menjadi gaya mekanik. Piston akan terdorong ketika terjadi proses tersebut.
2. Mendorong keluar sisa pembakaran
Fungsi berikutnya adalah mendorong keluar sisa-sisa pembakaran dalam bentuk gas. Saat piston terdorong ke atas, maka terdapat sebuah mekanisme engkol dan energi akan terbelokkan sehingga akan bergerak kembali. Katup akan terbuka dan gas-gas sisa hasil pembakaran nantinya menjadi terdorong keluar.
3. Mengontrol ruang volume pada silinder
Ini merupakan fungsi paling utama pada mobil, yakni mengontrol seberapa besar volume pada silinder. Dapat dikatakan bahwa fungsi ini memiliki kesamaan dengan sistem kerja pompa tabung. Saat gagang ditarik ke atas, maka volumenya akan menjadi lebih besar sehingga udara semakin banyak masuk.
Hal tersebut berlaku sebaliknya, yakni ketika gagang pompa ditekan. Kejadian tersebut akan membuat volume pada tabung akan menjadi semakin kecil dan udara secara otomatis keluar. Jadi, secara garis besar cara kerjanya memang hanya berupa naik turun saja.
Saat dalam kondisi turun, volume akan membesar lalu mesin mengisap campuran bahan bakar dan udara ke ruang bakar. Kemudian, ketika posisi sedang dalam kondisi turun, volume mengecil dan temperatur serta tekanan akan naik mendorong gas sisa pembakaran.
Baca Juga: Daftar Ukuran Diameter Piston Mobil Terlengkap
Cara Kerja Komponen
Terkait dengan cara kerja sebenarnya telah disinggung di bagian sebelumnya secara garis besar. Pada dasarnya, piston memiliki sistem kerja dengan mengatur volume pada silinder. Ketika sedang turun, maka volume menjadi semakin besar dan mengisap udara ke ruang bakar. Nantinya udara tersebut akan tercampur dengan bahan bakar.
Sebaliknya, saat posisi naik volumenya mengecil dan meningkatkan tekanan campuran fluida di dalamnya. Hasil dari proses pembakaran tersebut dibutuhkan kendaraan agar bisa bergerak secara optimal. Dengan begitu, urutan sederhananya adalah udara terisap ke silinder, material bakar dikompresi, lalu menghasilkan gerakan mekanis dan terakhir sisa gas akan didorong keluar.
Tips Melakukan Perawatan
Agar bisa bertahan lama, berfungsi optimal, dan terhindar dari kerusakan, ada beberapa tips bisa dilakukan. Cara pertama adalah menggunakan oli sesuai standar mesin. Akan lebih baik lagi apabila ganti oli dilakukan secara rutin.
Selanjutnya, jangan lupa untuk selalu merawat kebersihan di dalamnya. Caranya cukup mudah, yakni lepas dari posisinya dan rendam menggunakan cairan pembersih. Akan tetapi, jika kondisinya kotor cukup parah, maka lebih baik bersihkan secara manual untuk mengatasi titik yang tidak terendam pembersih.
Jadi, piston memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah kendaraan, terutama mobil. Oleh karena itulah selalu lakukan perawatan dengan rutin agar terhindar dari hal-hal tidak diinginkan.