Perbedaan DOHC dan SOHC Pada Mobil, Mana yang Paling Irit?
Masih banyak pecinta otomotif yang belum mengetahui perbedaan DOHC dan SOHC. Padahal, jika diperhatikan, perbedaan tersebut bisa dilihat dengan cukup mudah. Untuk memudahkannya, Anda bisa mempelajari beberapa perbedaannya berikut ini.
Pengertian DOHC dan SOHC
Sebelum membahas detail mengenai perbedaannya, akan lebih baik jika Anda mengetahui terlebih dahulu pengertian antara kedua istilah ini. DOHC merupakan salah satu mesin berjenis camshaft dan memiliki overhead double.
Mesin ini biasanya mempunyai dua pasang overhead di dalam satu buah piston. Oleh karena itulah pada mesin DOHC Anda akan menemui empat buah klep dengan dua klep berfungsi mengatur bahan bakar dan dua klep sisanya berfungsi mengatur gas yang akan dibuang melalui knalpot.
Di sisi lain, SOHC merupakan noken as yang dipakai dalam sebuah mesin. Apabila diperhatikan, SOHC akan mempunyai katup pada setiap silinder yang disebut dengan katup buang dan katup isap.
Katup isap memiliki fungsi menyerap atau mengisap campuran udara dan bahan bakar. Sementara itu, jenis katup yang berikutnya mempunyai fungsi mengisap sisa pembakaran lalu mengalirkan ke bagian knalpot.
Baca Juga : Mengintip Jenis Komponen Kepala Silinder Pada Mesin Mobil
Beberapa Perbedaan DOHC dan SOHC
Perbedaan antara DOHC dan SOHC bisa dilihat dari berbagai sisi. Untuk lebih jelasnya, silakan simak pembahasan di bagian berikut ini.
1. Dilihat dari camshaft
Perbedaan pertama bisa dilihat dari camshaft yang dimiliki. Pada SOHC Anda hanya akan menemukan satu camshaft saja yang terdapat pada mesin. Biasanya camshaft tersebut terdapat di bagian tengah kepala silinder.
Lalu, bagaimana dengan DOHC? Agak berbeda, untuk DOHC memiliki dua camshaft yang dapat dimaksimalkan. Setiap camshaft akan langsung menggerakkan dua katup. Meski begitu, ada pula yang menggerakkan lebih dari itu.
2. Dari segi fungsi
Selanjutnya, Anda bisa melihat perbedaan di antara keduanya dari segi fungsi yang dimiliki. DOHC memiliki fungsi memutar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin. Katup masuk akan bertugas mengatur udara dan bahan bakar yang masuk, sedangkan katup keluar membuang sisa pembakaran.
Sementara itu, SOHC adalah sebuah kepala silinder yang mempunyai camshaft tunggal. Fungsi pada umumnya adalah untuk mengatur katup masuk serta katup gas buang.
3. Berdasarkan cara kerjanya
Jika dilihat dari cara kerjanya, DOHC dan SOHC memang berbeda. Mesin DOHC bekerja dengan menggerakkan piston dari titik mati atas menuju titik mati bawah dengan posisi katup keluar tertutup sedangkan katup masuk terbuka.
Dengan kondisi seperti ini, maka udara nantinya akan terhisap masuk ke dalam ruang bahan bakar kendaraan. Kemudian, piston akan bergerak menuju titik mati atas dengan semua katup yang tertutup.
Di sisi lain, pada SOHC posisi camshaft terdapat di bagian atas silinder. Camshaft ini digerakkan oleh penggerak yang memutarnya. Selanjutnya, cam akan menekan bagian rocker arm lalu menggerakkan katup masuk dan buang pada ruang bakar.
4. Berdasarkan kelebihan dan kelemahan
Masing-masing jenis tentu akan memiliki kelebihan serta kekurangan. Sebagai contoh, mesin DOHC mempunyai putaran yang relatif lebih ringan dari DOHC. Hal tersebut dikarenakan katup masuk dan keluar mempunyai camshaft masing-masing.
Selain itu, DOHC juga memiliki keunggulan dengan mempunyai empat buah klep. Klep tersebut berfungsi untuk mengatur masuknya bahan bakar dan gas yang akan dibuang.
Akan tetapi, DOHC juga memiliki kekurangan, yakni biaya perbaikan yang cenderung mahal. Tidak hanya itu saja, suku cadang untuk mesin DOHC juga lebih banyak sehingga dari segi bobot cenderung lebih berat dibandingkan SOHC.
Hal ini berbeda dengan SOHC. SOHC memiliki kelebihan berupa konstruksi mesin yang sederhana dan mampu membuka tutup klep. Kemudian, hasil putaran yang rendah karena penggunaan satu camshaft dapat menghemat pengeluaran bahan bakar.
Jadi, sekarang Anda sudah mengetahui beberapa perbedaan DOHC dan SOHC dari berbagai aspek. Apabila masih belum jelas, Anda bisa mencari sumber referensi lainnya.