Tingkatkan Performa, Ini 5 Sensor Penting di Sistem Bahan Bakar Injeksi
Kini banyak pabrikan otomotif memproduksi kendaraan bermotor dengan menerapkan sistem bahan bakar injeksi. Apakah anda tahu bahwa motor bermesin injeksi ternyata telah dilengkapi dengan sensor canggih. Dimana sensor tersebut memiliki fungsi mengirim data ke ECU atau Electronic Control Unit. Penasaran apa saja sensor yang digunakan ? Simak ulasannya berikut
Beberapa Sensor pada Motor Injeksi
1. Sensor MAP (Manifold Air Pressure) atau Air Flow Meter (AFM)
Sensor bernama Air Flow Meter (AFM) biasanya diletakkan sebelum throttle body. AFM mengemban tugas untuk mendeteksi aliran udara yang masuk ke intake manifold. Untuk menunjang tugas tersebut, AFM dilengkapi dengan pegas pengembali dan measuring plate. Udara yang memasuki sensor Manifold Air Pressure ini akan berpengaruh pada putaran potensiometer.
Potensiometer sendiri berputar untuk menghasilkan tegangan output yang akan dikirim ke ECU melalui sinyal. Kemudian ECU akan mengkalkulasikan besar kecilnya tekanan udara yang masuk. Sehingga secara otomatis komponen kendaraan dengan sistem bahan bakar injeksi bisa menentukan berapa jumlah bahan bakar yang dibutuhkan demi mesin bisa beroperasi secara optimal.
2. Sensor IAT (Intake Air Temperature)
IAT atau Intake Air Temperature merupakan sensor yang memiliki tugas untuk mendeteksi suhu udara yang masuk ke dalam throttle body. Tak hanya itu saja, sensor IAT juga bertugas menyesuaikan rasio perubahan suhu pada intake. Setelah sensor MAP melakukan tugasnya, kemudian melalui sensor ini ECU akan menentukan kadar bensin yang dijadikan injeksi.
Kadar bahan bakar yang dikirim ke ECU tersebut telah disesuaikan dengan suhu mesin. Suhu yang telah dideteksi tersebut diubah menjadi sinyal listrik yang dikirim ke ECU. Berkat kehadiran sensor IAT, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan oleh mesin kendaraan akan selalu berada di tingkat optimal. Sehingga kendaraan kesayangan anda akan memiliki performa yang lebih prima.
3. Throttle Position Sensor (TPS)
Sesuai dengan namanya, sensor pada sistem bahan bakar injeksi ini terpasang pada throttle body kendaraan dalam bentuk nilai tahanan. Tugasnya sendiri yaitu untuk mendeteksi sudut pembukaan katup di throttle body. Sama halnya dengan sensor Air Flow Meter, TPS juga memanfaatkan potensiometer. Ketika throttle berputar maka potensiometer akan ikut berputar dan nilai tahanan berubah.
4. Oxygen Sensor (OS)
Oxygen Sensor atau OS mengemban tugas untuk mendeteksi serta membandingkan campuran bahan bakar dan udara. Sensor oksigen diletakkan pada bagian exhaust manifold yang terdiri dari elemen berbahan dasar zirconium dioxide. Elemen pada sensor oksigen tersebut dibalut oleh lapisan tipis platina pada bagian dalam dan luarnya memiliki kegunaan tersendiri.
Tak hanya itu saja, sensor oksigen juga menjaga gas buang sisa pembakaran agar selalu optimal. Sensor oksigen akan memberikan informasi ke ECU mengenai campuran bahan bakar manakah yang lebih ideal. Alhasil, gas buang yang dihasilkan pada mesin sistem bahan bakar injeksi ini lebih ramah lingkungan dibandingkan pada sistem karburator.
Injeksi memang dipercaya sebagai salah satu terobosan yang sangat brilian. Dimana semua komponen mesin kendaraan bisa dijalankan secara otomatis, dan berbeda jauh dengan sistem karburator yang menggunakan komponen secara mekanis. Meskipun begitu, anda patut untuk selalu merawat kendaraan kesayangan anda agar mesinnya tetap optimal.