Saat berkendara, ban bocor di tengah jalan memang sering bikin frustasi. Untuk yang mengendarai mobil, Sahabat harus membongkar ban mobil untuk diganti dengan ban cadangan, tentu hal ini sangat merepotkan.
Oleh karena itu, penggunaan cairan ban tubeless atau biasa disebut tire sealant sepertinya bisa jadi solusi mencegah segala kerepotan itu terjadi.
Seperti kita tahu, cairan ban tubeless merupakan komponen pelengkap yang bisa meminimalisir ban bocor ketika tertusuk benda tajam. Cairan jenis ini diklaim mampu mengisi lubang secara otomatis dan mencegah tekanan ban habis secara signifikan.
Cairan ini bisa diandalkan saat keadaan darurat. Sealant tersebut mudah digunakan bahkan bisa bekerja dengan cepat. Untuk menggunakannya, Sahabat harus menyesuaikan dengan karakter dan ukuran ban kendaraan.
Misalnya pada ban mobil yang karakternya keras, maka penggunaan tire sealant ini tidak disarankan, sebab dapat memicu ban mobil jadi lebih keras. Dampaknya? Bisa mengganggu balancing saat berkendara.
Penggunaan tire sealant atau cairan ban tubeless biasanya diterapkan untuk sekadar berjaga-jaga jika terjebak dalam kondisi darurat. Perlu diketahui, ban tubeless itu memiliki karakteristik udara yang disimpan pada volume ruang antara karet dan velg.
Proses pemasangannya pun bisa dilakukan sendiri dan bisa dipelajar tanpa bantuan tukang tambal ban. Setidaknya, ada beberapa instruksi yang perlu dilakukan saat mengisi cairan dalam ban tubeless ini.
Yang perlu disiapkan adalah memilih produk cairan yang memiliki kualitas baik, agar velg tidak mudah berkarat dan fungsinya lebih optimal. Berikut pemaparan selengkapnya:
Beberapa keuntungan dari ban tubeless ini antara lain;
Cairan ini berguna dalam keadaan darurat namun perlu diingat, kalau tire sealant bukanlah solusi permanen. Melihat kondisi ban yang jika terlalu sering tertancap benda tajam, bukan berarti tak ada penggantian ban secara berkala.
Salah satu kerugian kalau pakai cairan ban tubeless ini adalah jika salah dalam memasukkannya, justru bisa merusak ban bagian dalam.
Kemudian jika ban dengan sealant tidak bergerak dengan benar dan cepat panas di dalam ban, sealant akan menyatu di titik terendah ban. Hal tersebut dapat menyebabkan ban berkerut dan dapat mengakibatkan kecelakaan.
Lalu sealant juga tidak dirancang untuk digunakan pada ban berperforma tinggi, yang berarti bukan pilihan permanen untuk pengemudi.
Penulis : Dinno Baskoro