Aerodinamika: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya pada Kendaraan
Mendengar kata aerodinamika dalam otomotif mengantarkan Anda tentang bayangan suatu kendaraan. Teknologi yang satu ini pada mulanya dikembangkan untuk pesawat terbang.
Namun, perkembangan teknologi yang semakin pesat juga memungkinkan aerodinamika ini dimanfaatkan untuk transportasi darat. Berikut selengkapnya.
Apa Itu Aerodinamika?
Sebelum mengetahui lebih lanjut, ada kalanya Anda perlu mengetahui makna dari kata aerodinamika. Aerodinamika berasal dari kata aero dan dynamic yang berarti udara dan gaya gerak.
Dalam hal ini, aerodinamika dapat diartikan sebagai cabang ilmu tentang dinamika gas dan dinamika fluida yang erat kaitannya dengan udara di atmosfer.
Anda bahkan bisa mengaitkan beberapa hukum fisika ketika memahami teknologi ini. Terdapat hukum kekekalan massa, hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi yang bisa Anda gunakan untuk menggambarkan pengertian aerodinamika.
Ketiga hukum tersebut dapat memberikan bayangan tentang penggunaan teknologi ini dalam dunia otomotif.
Baca juga: Yuk, Intip Pengertian Slipstream dan Cara Melakukannya
Cara Kerja Atau Penerapan Teknologi Aerodinamika
Aerodinamika dalam perkembangannya telah diterapkan pada transportasi darat dengan memodifikasi fungsi yang dihadirkan untuk pesawat terbang.
Pesawat terbang yang berjalan di angkasa dan menembus udara memanfaatkan teknologi ini agar dapat berjalan secara optimal.
Mengetahui kondisi tersebut, dunia otomotif juga mencoba memodifikasi agar aerodinamika dapat diterapkan pada mobil.
Teknologi ini dihadirkan agar setiap mobil yang melaju dapat meminimalisir hambatan angin atau udara. Anda bahkan dapat mengenal teknologi ini dengan istilah COD atau Coefficient of Drag.
Cara kerja aerodinamika ini pada dasarnya diterapkan pada model dari body mobil. Bahkan, semakin kecil terhadap ketahanan udara dapat berdampak pada kestabilan laju kendaraan dan efisiensi bahan bakar.
Teknologi ini bahkan dapat menghadirkan bentuk spoiler depan dan belakang, wings, deflector serta side skirt.
Spoiler depan dan belakang dihadirkan dalam bentuk body mobil bagian depan dan belakang yang lebih rendah atau menyerupai lereng.
Bentuk tersebut berfungsi untuk menghadirkan membuat mobil lebih cepat saat melaju. Selain itu, bentuk body mobil yang lain juga dapat membentuk gaya downforce, gaya turbulen dan gaya gesek kulit ketika melintas dan melawan hambatan angin atau udara.
Manfaat Penggunaan Aerodinamika
Anda yang belum mengetahui hal ini mungkin hanya akan memilih bentuk mobil yang bagus ketika diminta untuk memilih. Namun, bentuk body yang digunakan untuk sebuah mobil ternyata sangat mempertimbangkan teknologi ini.
Fungsi dari teknologi yang satu ini adalah menjaga keseimbangan mobil ketika melaju dengan kecepatan tinggi.
Setiap body yang dihadirkan pada setiap mobil ini juga dapat menjaga keselamatan penumpang ketika mengendarai mobil. Komponen-komponen ini bahkan dapat berfungsi untuk mengontrol berbagai arah angin yang melewati mobil.
Oleh karena itu, Anda dapat terhindar dari kecelakaan ketika melaju dengan kecepatan tinggi dengan memilih mobil yang memiliki COD rendah.
Penggunaan aerodinamika dengan COD yang sangat rendah ini seringkali dihadirkan khusus untuk mobil balap. Mobil ini bahkan sering dilengkapi dengan splitter, hood vents, dive planes, NACA duct, side vents, side skirt, underbelly, diffuser, spoiler dan rear wings.
Itulah beberapa hal yang dapat Anda ketahui tentang aerodinamika. Tentunya, Anda dapat memilih bentuk mobil yang aerodinamik jika menginginkan kendaraan yang bisa melaju stabil dengan kecepatan tinggi.
Baca juga: 5 Tips Mudah Modifikasi Tampilan Mobil Kamu