Fungsi Crankshaft, Cara Kerja & Ciri Kerusakannya
Sebagai pemilik mobil, sudah seharusnya mengetahui fungsi crankshaft, cara kerja, dan ciri kerusakannya agar dapat melakukan perawatan yang tepat. Seperti diketahui crankshaft juga merupakan komponen yang perlu diperhatikan dan dirawat secara rutin dan berkala.
Apabila hal tersebut diabaikan begitu saja, performa mobil akan menjadi kurang optimal. Yuk, langsung saja perhatikan ulasan di bawah ini agar Anda lebih memahami crankshaft lebih jauh lagi.
Fungsi Crankshaft pada Mobil
Crankshaft merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan penting terhadap optimalisasi performa mobil. Komponen ini terletak pada bagian bawah silinder mesin dan berfungsi sebagai pengubah gerakan piston. Dengan adanya crankshaft maka gerakan piston yang naik turun akan diubah menjadi gerakan rotasi atau putaran. Gerakan rotasi tersebut nantinya digunakan untuk menggerakkan komponen lainnya sepeti flywheel agar lebih optimal.
Tidak hanya, crankshaft juga memiliki fungsi lain yaitu menyalurkan energi transmisi dari timing belt untuk membuka katup (valve) mesin. Gerakan rotasi crankshaft juga berfungsi sebagai pendukung sistem kelistrikan pada mobil. Dengan begitu beberapa komponen sistem kelistrikan mobil seperti power steering, lampu mobil, hingga kompresor AC dapat berfungsi dengan optimal.
Crankshaft juga berfungsi sebagai informan ECU mobil dalam beberapa hal. Mulai dari besaran RPM, sudut putaran crankshaft, hingga informasi mengenai kapan waktu yang pas melakukan pengapian dan injeksi bahan bakar. Fungsi ini khusus untuk mobil yang sudah menggunakan teknologi fuel injection.
Cara Kerja Crankshaft
Crankshaft memiliki cara kerja yang bisa dibilang cukup kompleks. Komponen ini akan bekerja ketika proses pembakaran pada ruang pembakaran mesin berlangsung. Proses pembakaran tersebut akan menimbulkan ekspansi yang bisa dimanfaatkan sebagai energi mesin. Ekspansi tersebut akan menggerakkan piston ke bawah.
Kondisi ini akan dimanfaatkan oleh crankshaft untuk mengubah gerak naik turun piston menjadi gerak rotasi. Gerakan rotasi ini nantinya akan difungsikan untuk menggerakkan flywheel secara optimal. Agar flywheel dapat bergerak secara optimal, maka crankshaft membutuhkan bantuan komponen lainnya seperti small end, batang piston, hingga big end.
Baca Juga : Mengenal Fungsi Poros Engkol pada Kendaraan Roda Empat
Ciri Crankshaft Sudah Rusak
Mengingat fungsi crankshaft yang begitu penting, mengetahui ciri-ciri kerusakan pada komponen ini sangatlah penting. Dengan begitu, Anda bisa melakukan penanganan yang tepat ketika ciri-ciri kerusakan tersebut muncul. Berikut ciri-ciri kerusakan crankshaft yang perlu Anda ketahui.
1. Muncul suara berisik
Ciri pertama crankshaft rusak, dapat diketahui dari munculnya suara berisik dari bagian dalam mesin mobil. Bunyi tersebut tentu akan mengurangi kenyamanan Anda ketika berkendara sebab menjadi polusi suara.
2. Mesin mobil bergetar
Ciri kedua, mesin mobil menjadi bergetar ketika mobil berjalan. Kondisi tersebut diakibatkan oleh kondisi poros engkol yang rusak.
Baca Juga : Penyebab Mesin Mobil Bergetar Saat RPM Rendah, Yuk Ketahui!
3. Mobil kehilangan performa ketika melaju pada kecepatan tinggi
Ciri ketiga, mesin mobil akan mengalami penurunan performa ketika bermanuver. Kondisi ini dapat Anda rasakan dengan jelas ketika mobil sedang melaju pada kecepatan tinggi. Mobil terasa loyo dan sedikit tersendat-sendat.
Secara umum, kerusakan yang terjadi pada crankshaft disebabkan oleh faktor usia, kebocoran mesin hingga penggunaan pelumas yang kurang berkualitas. Agar Anda dapat terhindar dari kondisi tersebut, sebaiknya Anda rutin mengecek komponen crankshaft.
Jika beberapa ciri di atas muncul pada mobil Anda, sebaiknya segera bawa mobil Anda ke bengkel Daihatsu. Di bengkel ini Anda akan mendapatkan pelayanan secara prima, karena ditangani oleh tenaga yang profesional, alat perbaikan yang mumpuni, dan suku cadang yang asli.