5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Motor Penggerak Mobil Listrik
Pengembangan kendaraan listrik sudah terus berkembang dari waktu ke waktu. Namun, ada banyak hal yang masih harus diperbaiki untuk membuat mobil listrik dapat bekerja dengan lebih baik. Kemunculan mobil listrik bukan merupakan hal yang baru lagi, tapi teknologi yang digunakan adalah pengembangan dari teknologi penggerak konvensional.
Ya, pada dasarnya mobil listrik bekerja dengan sistem yang sama seperti peralatan listrik lainnya. Motor penggerak mobil listrik merupakan komponen utama yang mampu mengubah energi listrik menjadi energi gerak, termasuk pada mobil listrik. Nah, untuk dapat mengetahui berbagai hal mengenai motor penggerak tersebut, yuk, simak fakta berikut ini.
Fungsi motor penggerak untuk mengubah energi
Pada dasarnya, motor penggerak mobil listrik memiliki peran yang sangat penting pada fungsi kendaraan. Ya, motor penggerak mengubah energi listrik dari baterai menjadi energi gerak atau torsi pada kendaraan. Torsi yang dihasilkan pada kendaraan muncul dari induksi elektromagnetik medan magnet dan belitan stator tanpa sambungan listrik ke rotor.
Bermula dari single-phase induction motor berkecepatan statis
Motor penggerak yang digunakan pada mobil listrik pada dasarnya sama saja seperti motor penggerak di kipas angin. Namun, beban gerak yang diperlukan pada mobil listrik tentunya jauh lebih besar daripada beban gerak di kipas angin. Ada banyak gabungan komponen yang perlu digerakkan agar energi gerak mampu menggerakkan komponen mesin kendaraan.
Single-phase induction motor sudah mulai digunakan dengan kecepatan statis yang bervariasi. Hal inilah yang kemudian memberikan peluang untuk mengembangkan fungsi motor induksi agar menjadi lebih baik lagi.
Dikembangkan menjadi three-phase induction motor
Pengembangan komponen motor penggerak mobil listrik ini dibuat oleh Galileo Ferraris dan Nikola Tesla. Three-phase induction motor memiliki konstruksi yang sangat kuat dan sederhana sehingga kinerjanya jauh lebih baik dari teknologi sebelumnya. Dari segi harga, biaya pemeliharaan motor penggerak ini juga lebih rendah.
Perubahan teknologi motor induksi dikombinasikan dengan transistor untuk dipakai pertama kalinya pada mobil listrik. Kombinasi kedua sistem inilah yang digunakan dalam produksi mobil listrik massal pertama di dunia. Motor induksi kini hanya memerlukan transistor untuk menghidup-matikan motor elektrik yang memakai elektromagnetik.
Disempurnakan dengan teknologi reluctance motor
Kinerja motor induksi masih memiliki kekurangan karena mengeluarkan panas dan menjadi pemborosan energi. Oleh karena itulah, motor induksi dikembangkan untuk dapat berfungsi lebih baik lagi. Penemuan teknologi reluctance motor menghasilkan jenis motor penggerak yang kepadatan dayanya sangat tinggi.
Fungsi reluctance motor cukup ideal untuk dipakai memproduksi salah satu mobil listrik tercepat, Tesla Model S P100D. Memang, masih ada sedikit kekurangan karena gejolak torsinya cukup tinggi saat kecepatan kendaraan rendah. Namun, hal tersebut masih bisa diatasi dengan kendali elektronik.
Hingga saat ini, sudah ada empat jenis mobil listrik yang beredar di pasaran yaitu mobil listrik hybrid (HEV), mobil listrik baterai (BEV), mobil listrik plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik fuel cell. Namun, harga pasaran mobil listrik di Indonesia memang masih relatif mahal karena belum ada insentif fiskal dan nonfiskal dari kendaraan mobil listrik.
Meski begitu, penggunaan mobil listrik secara praktik dapat mengurangi penggunaan bahan bakar secara signifikan. Penggunaan energi juga bisa dimanfaatkan dengan lebih efisien tanpa mengurangi fungsi kendaraan sebagai alat transportasi yang nyaman. Nah, saat mobil listrik sudah ada di Indonesia nanti, sahabat bisa mempertimbangkan untuk bisa menggunakannya atau tidak.
Penulis : Rizkita Darajat