Apa itu Bioetanol? Ini Kelebihannya Untuk Bahan Bakar Alternatif
Bioetanol adalah senyawa kimia (etanol) yang diperoleh dari proses fermentasi bahan organik (biomassa) yang tinggi akan karbohidrat seperti gandum, tebu dan jagung dengan memanfaatkan mikroorganisme. Kandungan gula yang tinggi pada bahan organik akan diubah pada proses fermentasi untuk menghasilkan etanol yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bahan bakar kendaraan. Lantas apa saja kelebihan dari bioetanol sebagai bahan bakar alternatif? Untuk selengkapnya perhatikan ulasan berikut.
Apa Itu Bioetanol?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bioetanol merupakan senyawa kimia yang dihasilkan dari proses fermentasi biomassa dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah gula yang terdapat pada biomassa tinggi karbohidrat untuk menjadi etanol yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk minuman beralkohol hingga sumber energi terbarukan.
Jenis Bioetanol
Di pasaran sendiri, bioetanol dibagi menjadi dua jenis yakni bioetanol tingkat industri dan bioetanol tingkat netral.
1. Bioetanol tingkat industri
Pada bioetanol tingkat industri, kandungan etanol yang digunakan sebesar 90-94%. Bioetanol jenis ini biasanya digunakan untuk campuran bahan bakar alternatif.
2. Bioetanol tingkat netral
Sedangkan pada bioetanol tingkat netral, kandungan etanol yang digunakan sebesar 94-99,5%. Bioetanol jenis ini biasanya digunakan untuk campuran pembuatan minuman keras.
Kelebihan Bioetanol pada Produksi Bahan Bakar Alternatif
Ada beberapa kelebihan bioetanol pada produksi bahan bakar alternatif yang perlu diketahui. Adapun kelebihannya sebagai berikut.
1. Ramah lingkungan
Kelebihan pertama bioetanol pada penggunaan bahan bakar alternatif yakni dapat dilihat dari segi ramah lingkungannya. Sebab penggunaan bahan bakar etanol dapat mengurangi emisi gas buang yang mengandung polutan dan partikel yang dapat menjadi pemicu pencemaran udara.
Hal tersebut terjadi karena bahan bakar etanol memiliki kadar karbondioksida yang lebih sedikit dibandingkan bahan bakar fosil. Sedikitnya karbondioksida pada bahan bakar etanol, disebabkan proses penyerapan karbondioksida pada saat proses fotosintesis berlangsung oleh tanaman. Kemudian karbon dioksida tersebut dilepaskan sedikit demi sedikit ketika proses pembakaran bahan bakar berlangsung.
2. Mengurangi global warming
Global warming terjadi akibat emisi gas rumah kaca yang berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Global warming sendiri dapat memberikan dampak negatif pada alam karena dapat meningkatkan permukaan air laut, cuaca panas yang ekstrem, hingga perubahan pola cuaca.
Global warming sendiri dapat dicegah dengan menggunakan bahan bakar etanol sebagai bahan bakar kendaraan di masa sekarang hingga masa mendatang. Sebab kandungan karbondioksida yang dilepaskan bahan bakar etanol pada saat proses pembakaran sangat minim sehingga tidak memberikan dampak yang signifikan dalam degradasi alam.
3. Mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil
Penggunaan bahan bakar etanol diharapkan dapat mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil yang biasanya diimpor dari negara lain sehingga hal tersebut dapat menghemat pengeluaran negara.
4. Sumber energi terbarukan
Mengingat proses pembuatan bahan bakar etanol yang berasal dari tumbuhan maka bahan bakar etanol bisa menjadi sumber energi terbarukan. Sebab bahan bakar etanol dapat dibuat kapan saja karena bahan bakunya sangat mudah didapatkan.
Beda dengan bahan bakar fosil yang proses pembuatannya cukup kompleks dan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menghasilkan bahan bakar. Dengan menggunakan bahan bakar etanol diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan bahan bakar.
Baca Juga : Pertamax Green: Harga, Jenis Kendaraan dan Kelebihannya
Demikian kelebihan penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif yang perlu Anda ketahui. Apakah Anda tertarik menggunakan bahan bakar alternatif tersebut pada mobil Anda setelah membaca ulasan di atas?