Beberapa Contoh Pengalaman Pahit Membeli Mobil Bekas dan Penyebabnya

Membeli mobil bekas tak sepenuhnya menyenangkan. Kadangkala, pembeli suka mengalami pengalaman pahit yang bikin mereka kesal. Atau, bahkan sampai kapok untuk tidak membeli mobil bekas lagi.
Dari sejumlah pengalaman pahit yang ada, beberapa di antaranya akan kami share di sini. Beberapa pengalaman yang kami bagi nanti cukup lazim dialami banyak orang. Lalu, apa saja beberapa pengalaman itu?
Mendapatkan Mobil Bekas yang Kualitasnya Berada Jauh di Bawah Mobil Baru
Kualitas mobil bekas memanglah sedikit di bawah mobil baru. Hal itu wajar, mengingat mobil bekas sudah pernah dipakai dalam waktu tertentu, sehingga kualitasnya sedikit menurun.
Namun, hal tersebut akan menjadi tidak wajar bila kualitas mobilnya sangat jauh dari mobil baru. Atau, kualitasnya tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh si penjual.
Misal: mobil bekas yang dibeli sering sekali mogok dan berkarat di bagian bawah mobilnya. Padahal, si penjual bilang kalau mobilnya masih dalam keadaan bagus.
Masih mending bila si penjual mau bertanggung jawab untuk memperbaiki mobil tersebut. Namun, seringnya si penjual malah lari dari tanggung jawab.
Harus Melakukan Perbaikan Sana-Sini
Pengalaman pahit satu ini masih ada hubungannya dengan pengalaman sebelumnya. Karena kualitas mobilnya yang terlalu rendah dan si penjual yang tidak bertanggung jawab, Sahabat pun terpaksa melakukan perbaikan sana-sini. Belum lagi Sahabat harus mengurus STNK, BPKB, dan surat-surat lainnya. Hal itu tentu bakal membuat Sahabat keluar banyak duit.
Penyebab Mereka Mengalami Pengalaman-Pengalaman Pahit Tersebut
Semua pengalaman pahit itu tak terjadi tanpa sebab. Ada beberapa penyebab mengapa orang-orang mengalami sejumlah pengalaman pahit tersebut. Adapun sebab-sebab yang dimaksud adalah:
Tidak Teliti Saat Melihat Iklan Mobil Bekas
Seringkali orang terburu-buru dalam membeli mobil bekas, saking inginnya punya mobil bekas. Akibatnya, mereka pun tidak teliti saat melihat sebuah iklan mobil bekas. Akhirnya, mereka pun mendapatkan pengalaman-pengalaman pahit yang telah kami sampaikan.
Padahal, melihat iklan secara teliti bisa membuat Sahabat bisa mengetahui lebih dalam soal mobil bekas yang dibeli. Mulai dari tampilan mobil, fitur, hingga harganya.
Tidak Melakukan Test Drive
Masih ada yang mengabaikan test drive sebagai langkah dalam membeli mobil bekas. Padahal, dengan melakukan test drive, Sahabat bisa melihat langsung bagaimana kondisi terkini sebuah mobil bekas.
Kalaupun melakukan test drive, seringkali test drive yang dilakukan tidak detail. Mereka biasanya hanya fokus pada performa mesinnya saja saat melakukan test drive.
Padahal, test drive harus dilakukan secara detail. Tak hanya dari aspek performa mesin saja, tetapi juga untuk aspek lainnya. Mulai dari tampilan eksterior, kondisi interior, hingga kondisi kolong mobil.
Tidak Memeriksa Riwayat Servis
Selain test drive, memeriksa riwayat servis juga lazim terlewat saat membeli mobil bekas. Riwayat servis sendiri sangat penting untuk diperiksa. Soalnya, riwayat tersebut bisa membuat Sahabat bagaimana si penjual merawat mobil bekasnya. Apakah baik atau sebaliknya.
Tidak Melakukan Perbandingan
Terkadang seorang pembeli mobil bekas malas untuk melakukan perbandingan. Apalagi, jika mereka merasa telah menemukan mobil yang tepat. Padahal, mobil yang mereka kira tepat tersebut belum tentu cocok buat mereka.
Dengan melakukan perbandingan, pembeli mobil bekas jadi lebih banyak pilihan mobil yang akan dibeli. Pembeli pun tinggal memilih salah satunya yang sekiranya berkualitas.
Baca juga : Cara Menawar Mobil Bekas biar Dapat Harga Termurah
Itulah beberapa pengalaman pahit yang lazim dialami saat membeli mobil bekas, serta faktor penyebabnya. Dengan mengetahui itu semua, kami harap Sahabat tidak mengalami pengalaman-pengalaman pahit tersebut. Karena, membeli mobil bekas juga merupakan pilihan tepat, asal Sahabat tidak membeli dengan cara yang salah.
Penulis : Anggie Warsito