Kereta Api Sri Tanjung adalah layanan kereta api dari PT KAI dengan jalur tempuh dari Stasiun Lempuyangan ke Stasiun Banyuwangi dan sebaliknya. Kereta ini beroperasi satu kali sehari, baik dari Lempuyangan maupun dari Banyuwangi.

Nama kereta ini bukan dari akronim daerah lintasan kereta, melainkan diambil dari sebuah nama tokoh cerita rakyat di Banyuwangi. Ialah Sri Tanjung, gadis cantik keturunan bidadari yang kemudian menceburkan diri ke sebuah air dan membuat air tersebut berbau wangi sebagai pembuktian bahwa dia tidak berselingkuh dari suaminya.

Mengangkut Lebih dari 2.100 Penumpang

Memiliki 7 gerbong dengan layanan kelas ekonomi, tempat duduk Kereta Api Sri Tanjung berformasi 3-2 dengan saling berhadapan dengan jumlah sekitar 742 tempat duduk. Per gerbong bisa mengangkut sekitar 106 orang.

Kereta api bernomor 301-304 ini bisa mengangkut lebih dari 2.100 penumpang secara rata-rata per hari loh, Sahabat, atau lebih tepatnya 2.120 penumpang. Peminatnya yang banyak memang membuat Sri Tanjung begitu sibuk meskipun sehari hanya beroperasi sekali.

Pemindahan Gerbong

Total 7 gerbong yang dimiliki Sri Tanjung belum termasuk gerbong restorasi dan gerbong bagasi. Tatanan gerbong tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. Hal tersebut karena Sri Tanjung melayani rute bolak-balik dari Lempuyangan ke Banyuwangi dan tidak mengambil jalan memutar.

Jadi, ketika Sri Tanjung yang beroperasi dari Lempuyangan menuju Banyuwangi, gerbong kepala akan dipindah ke bagian belakang untuk menempuh perjalanan dari Banyuwangi menuju Lempuyangan.

Jadwal Perjalanan

Kereta Api Sri Tanjung beroperasi di daerah operasi IX Jember dan dahulu bernama Arporuo. Memulai perjalanan dari 1995, Sri Tanjung selalu menempuh jarak 612 kilometer sekali jalan dengan waktu tempuh rata-rata 13 jam dengan kecepatan 60 hingga 90 kilometer per jam.

Dikarenakan pandemi, jadwal perjalanan Sri Tanjung banyak berubah. Per 1 November 2020 Sri Tanjung keberangkatan Lempuyangan akan mulai dijalankan pukul 7.20 pagi dan sampai di Stasiun Ketapang pukul 20.55. Untuk keberangkatan dari Ketapang, kereta api akan berangkat pukul 6.30 dan sampai di Klaten Lempuyangan pukul 19.26.

Harga Tiket

Kereta Api Sri Tanjung hanya menyediakan tiket untuk kelas ekonomi sehingga harga tiket yang ditawarkan tidak terlalu mahal. Tarif kereta api ini berkisar Rp88.000 hingga Rp94.000 tergantung kota tujuan.

Harga tersebut, sesuai dengan fasilitas yang disediakan oleh kereta ini, yaitu memiliki AC untuk setiap gerbongnya, toilet, peredam suara, alat pemadam api, hingga rem darurat. Setiap kursi sudah dilengkapi dengan lampu kaca dan meja kecil dengan stop kontak.

Stasiun yang Disinggahi

Memiliki perjalanan hingga 13 jam lamanya, tentu saja Kereta Api Sri Tanjung menempuh jarak yang begitu panjang. Dengan otomatis, stasiun-stasiun yang disinggahi berjumlah banyak, yaitu lebih dari 30 stasiun loh.

Jika perjalanan berawal dari Stasiun Banyuwangi, stasiun-stasiun yang disinggahi antara lain Karangasem, Rogojampi, Temuguruh, Kalisetail, Sumber Wadung, Glenmore, Kalibaru, Kalisat, Jember, Rambipuji, Tanggul, Probolinggo, hingga Stasiun Klaten, dan tentu saja Stasiun Lempuyangan.

Untuk perjalanan yang dimulai dari Stasiun Lempuyangan, Sri Tanjung bahkan akan melewati Stasiun Curahmalang yang tidak dilalui dari jalur sebaliknya. Namun, perjalanan dari Banyuwangi, Sri Tanjung bakal berhenti di Stasiun Geneng dan Stasiun Tanggulangin untuk keperluan persilangan.

Baca juga : Kereta Api Rapih Dhoho: dari Arti Nama hingga Kategori Biaya Tiket

Nah, untuk Sahabat yang akan melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Banyuwangi atau sebaliknya, jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan ya. Pemakaian masker dan baju berlengan panjang sangat penting supaya tetap aman dan sehat.

Penulis: Nisa Maulan Shofa