Mengenal Bahan Bakar Mobil Listrik, Apa Saja Sih?
Bicara mengenai mobil listrik tentunya sangat berbeda dengan mobil konvensional, terutama dalam segi bahan bakar. Seperti diketahui, bahan bakar pada mobil-mobil konvensional biasanya menggunakan solar untuk mesin diesel dan bensin untuk mesin bensin. Lantas bagaimana dengan bahan bakar mobil listrik? Untuk selengkapnya perhatikan ulasan berikut.
Mobil Listrik Menggunakan Bahan Bakar Apa?
Bagi Anda yang masih bingung dengan bahan bakar apakah yang digunakan oleh mobil listrik, maka Anda perlu memperhatikan ulasan berikut. Sesuai dengan namanya, mobil listrik merupakan mobil yang menggunakan listrik sebagai sumber energi atau bahan bakarnya.
Namun, untuk menyimpan dan menggunakan energi tersebut, mobil listrik membutuhkan baterai sebagai tempat penyimpanan daya listrik ketika proses pengecasan berlangsung. Nantinya daya listrik yang tersimpan tersebut akan digunakan ketika berkendara dengan mobil listrik.
Di dalam industri mobil listrik sendiri ada beragam jenis baterai yang digunakan. Dan setiap baterai tersebut memiliki fungsi dan keunggulan masing-masing. Adapun jenis baterai yang biasanya digunakan pada mobil-mobil listrik sebagai berikut.
1. Li-ion (Lithium-ion)
Baterai lithium-ion merupakan jenis baterai yang kerap kali digunakan pada produk-produk elektronik portabel seperti laptop, tablet dan ponsel. Namun, saat ini penggunaan baterai lithium-ion digunakan sebagai penyimpan energi listrik di motor listrik.
Penggunaan baterai lithium-ion pada mobil listrik dikarenakan baterai jenis ini memiliki beberapa keunggulan seperti daya baterai tahan lama, proses pengisian daya lebih cepat, tidak mengandung zat berbahaya bagi manusia, dapat didaur ulang, mampu bekerja pada suhu tinggi, serta bobotnya yang ringan.
Berikut jenis baterai lithium-ion yang kerap kali digunakan untuk mobil listrik.
- LCO: Lithium Cobalt Oxide (LiCoO2)
- LMO: Lithium Manganese Oxide (LiMn2O4)
- LTO: Lithium Titanate (Li2TiO3)
- LFP: Lithium Iron Phosphate (LiFePO4)
- NCA: Lithium Nickel Cobalt Aluminium Oxide (LiNiCoAlO2)
2. Nickel Cadmium (Ni-Cd)
Baterai Cadmium merupakan baterai yang populer pada era tahun 90-an dan banyak digunakan pada mobil listrik pada era tersebut karena mampu menyimpan energi yang sangat besar dan memiliki usia pemakaian hingga 1000 kali pengisian daya. Namun saat ini penggunaannya telah dihentikan karena di dalam baterai tersebut mengandung zat kadmium yang mengandung racun.
3. Nickel-metal Hydrate (NiMH)
Baterai NiMH sebenarnya merupakan baterai yang digunakan untuk perawatan medis dan komputer. Baterai jenis ini memiliki kapabilitas daya dan energi yang sangat baik sehingga diadopsi oleh pabrikan mobil listrik untuk menjadi salah satu baterai untuk kendaraan hibrida.
4. Solid-state
Baterai solid-state merupakan baterai yang memiliki bentuk menyerupai baterai lithium-ion. Namun pada baterai solid-state tidak ada cairan elektrolit melainkan menggunakan elektrolit padat dan di klaim kapasitas penyimpanannya lebih besar 10 kali lipat dari baterai lithium-ion.
5. Ultracapacitor
Baterai ultracapacitor merupakan jenis baterai yang juga digunakan pada mobil listrik. Baterai yang satu ini memiliki karakteristik meningkatkan kapasitas energi berdasarkan peningkatan luas permukaan cairan polarisasi elektrolit dan elektroda yang berada di dalam baterai. Selain itu, baterai ultracapacitor dapat meningkatkan performa mobil ketika sedang berakselerasi.
Demikian ulasan lengkap mengenai bahan bakar dan jenis baterai yang digunakan mobil listrik yang perlu Anda ketahui. Setelah membaca ulasan di atas, apakah Anda tertarik untuk memiliki mobil listrik?
Sebelum membeli sebaiknya Anda perlu mengetahui rekomendasi mobil listrik terbaik yang memiliki desain futuristik dan aman ramah lingkungan seperti Daihatsu Ayla EV, atau Daihatsu VIZION-F.